37

4.1K 494 31
                                    

Udara dingin masuk melalui celah-celah jendela yang tidak tertutup rapat, menelusuk memenuhi ruangan dan berakhir masuk ke dalam pori-pori kulit yang tidak terlindungi selimut.

Sehun terganggu dalam tidurnya karena merasakan dingin di area pipinya, ia hendak menarik selimut agar menutupi wajahnya namun pergerakannya terhenti karena hidungnya mencium aroma favoritnya.

Sehun duduk di atas ranjang dengan selimut yang bergulung di kakinya, ia masih mengumpulkan nyawanya, rasa kantuk masih ada namun ia masih ingat kewajibannya untuk sekolah, setelah beberapa hari ia absen karena harus di rawat di rumah sakit dan karena masalah keluarganya akhirnya keinginan untuk sekolah kembali lagi.

Sehun menoleh ke arah pintu saat mendengar derit pintu kamarnya di buka, Leeteuk muncul di sana dengan jas Kantor nya dan nampan di tangannya berisikan segelas cappucinno yang membuat wangi minuman itu semakin menyengat di hidung bangir Sehun.

"Kakak mau kemana?" Tanya Sehun, ia sebenarnya ingin sekali langsung merebut gelas yang di bawa Leeteuk tapi penampilan kakak nya mengalihkan niatnya.

Leeteuk diam, tangannya yang semula membawa nampan berisikan cappuccino bergerak memberikan minuman itu kepada adiknya.

"Jangan bilang kau mau pergi kerja." Kata Sehun sinis, karena tak kunjung mendengar jawaban dari Kakaknya.

"Huni mengertilah, sudah tiga hari Kakak tidak masuk kantor, kau tau kan posisi Kakak."

Sehun menyeruput Cappuccino nya sebelum menanggapi ucapan Kakaknya.

"Kakak tidak lupa kan perjanjian sebelum kita pindah kesini."

Leeteuk duduk di samping Sehun, tangannya meremat satu sama lain, ia masih sangat ingat, tiga hari yang lalu, ia sudah menjanjikan satuhal pada adiknya, agar adiknya itu mau menurutinya tinggal di apartment miliknya.

"Aku akan ikut denganmu, asalkan Kakak harus merahasiakan keberadaanku dari mereka."

"Kenapa? Kau harus kembali ke rumah huni."

"Tidak, sudah aku tegaskan bukan, aku tidak mau, kau pilih merahasiakannya atau aku pergi dan jangan campuri lagi segala urusan tentangku."

Leeteuk bahkan sempat frustasi saat membujuk adiknya itu, berakhir dengan ia menyutujui permintaan Sehun, dan menghilang tanpa kabar dari keluarga Cho.

"Ganti bajumu, atau kau tidak akan bisa bertemu lagi dengan ku."

"Ah...satu lagi, Aku ingin pindah sekolah Kak." Ucap Sehun tangannya masih menggenggam gelas menyalurkan rasa hangat pada tangannya.

"Eh tunggu Kak, Anak penyakitan itu kan sudah tidak sekolah lagi ya, Aku urungkan kalau begitu, Kakak ayo ganti baju dan antar Aku ke sekolah."

Leeteuk memejamkan mata, ia tidak mengira lama kelamaan sifat Sehun membuatnya jengkel juga, Leeteuk harus bersabar Adiknya seperti itu karena kekurangan kasih sayang, membuatnya melakukan banyak hal agar semua orang menoleh ke arahnya.

"Kakak!" teriak Sehun karena melihat Leeteuk tak kunjung bergerak dari ranjang nya itu.

"Iya." ucap Leeteuk malas, ia terpaksa kembali ke kamarnya mengganti baju dan mengantar Sehun ke Sekolah.

💓
                           

Matahari baru saja terbit saat Taehyung dan Heechul tiba di halaman belakang berniat untuk berjemur, kondisi Taehyung sudah mulai membaik setelah beberapa hari terkurung di dalam kamar dengan alat-alat medis yang mengerikan dan juga penjagaan ketat dari Jisang, kedua orang tuanya dan juga Kakaknya senang akhirnya anak itu bisa lebih baik.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang