41.

3.3K 449 53
                                    

Heechul berulang kali membangunkan Taehyung namun yang di bangunkan tidak merespon sama sekali, jangankan untuk bangun bergerak saja tidak.

Membuatnya jadi panik, Adiknya sudah tidur terlalu lama, sudah lebih dari lima jam semenjak obrolannya tadi pagi yang berakhir Taehyung mendiaminya hingga tertidur, Heechul menganggap Adiknya itu tidur karena menghindarinya, sejak dulu bila Adiknya selalu begitu kalau sedang marah.

Tapi Heechul mulai curiga karena sepertinya kali ini berbeda, biasanya dalam keadaan seperti ini Adiknya akan bangun bila Heechul bangunkan, karena Adiknya tau kalau Kakaknya itu tidak akan mengganggu istirahatnya kalau bukan suatu hal yang penting.

Sudah cukup bagi Heechul, pasti ada yang tidak beres, ia memang bukan ahli medis namun bukan orang bodoh juga yang tidak tau kondisi darurat seperti ini, maka dengan brutal Heechul menekan tombol darurat sambil meneriaki nama Adik bungsunya hingga Jisang datang dengan napas terengah di ikuti beberapa perawat yang ikut membantu.

Heechul menjauh dari sana kakinya tidak sanggup lagi bertahan melihat Jisang ikut membangunkan adiknya namun sama tak mendapatkan respon.

Heechul bahkan tidak begitu sadar saat langkahnya di tuntun menuju keluar oleh dua orang perawat lainnya yang datang belakangan, ia di dudukan pada kursi depan ruangan adiknya, hingga ia tersadar harus menghubungi seseorang.

💞

Leeteuk menatap ponselnya yang berdering, di layarnya tertera panggilan dengan id Adik pertamanya, ia tidak bisa berbuat banyak Sehun ada di sampingnya, mengalihkan tatapannya dari acara televisi yang sebelumnya mereka tonton.

"Mengapa tidak di angkat?"

Pertanyaan dari Sehun hanya di balas oleh keheningan, Leeteuk tau Adiknya itu sedang mengujinya.

"Angkat saja Aku yang menyuruh, itu tidak masuk dalam perjanjian."

Seperti mendapat perintah, tangan Leeteuk dengan cepat menekan tombol untuk mengangkat panggilan, sebelum ponselnya sampai di telinga Sehun lebih dulu mengintrupsi untuk mengaktifkan pengeras suara, Leeteuk hanya bisa menurut.

"Hallo."

"Kak! Taehyung."

Leeteuk melirik Adiknya saat nama Taehyung terdengar, namun tak banyak ekspresi yang Sehun tunjukan lantas membuat ia kembali fokus pada panggilan tersebut.

"Ada apa dengannya?"

"Kak, katakan semuanya ini hanya mimpi, katakan semuanya baik-baik saja... katakan kalau dia akan bertahan hingga donor itu ada. Aku mohon tolong katakan kalau semua ini hanya mimpi."

"Apa yang terjadi Chuli, jangan membuatku takut." Leeteuk membentak tanpa sadar, penjelasan Heechul terlalu berbelit-belit membuatnya tidak sabaran.

"Kak, Aku tidak tau bagaimana awal nya. Tadinya Dia tertidur setelah berdebat dengan ku. Tapi kenapa saat Aku mencoba bangunkannya Taehyung tidak bangun Kak.

Dia marah padaku, Kenapa Adik kecil kita jadi pembangkang seperti itu Kak. Kenapa Dia tidak menurut saat Aku memintanya untuk bangun."

Tut.

"Hallo, haloo. Hei Chuli!"

Leeteuk membanting ponselnya kasar ke atas meja membuat sisi layar ponsel itu tergores, bahkan Sehun sedikit terlonjak dari lamunannya.

Melamun, lebih tepatnya merenung, Sehun mendengarkan dengan baik ucapan ketakutan dari Heechul, pria yang ia kenal memiliki watak yang keras ternyata menyembunyikan sikapnya yang seperti itu bila di hadapkan dengan seorang Adik, ia malah jadi berpikir bagaimana Leeteuk kalau ia berada di posisi Taehyung, apa Kakaknya itu akan sama sedihnya bila sesuatu hal yang buruk terjadi padanya.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang