33

4.5K 521 60
                                    

Insung berlarian di tengah koridor rumah sakit, napasnya memburu, serta degup jantung yang berlomba-lomba seakan siap melompat dari tempatnya.

Menabrak siapa saja yang menghalanginya, mengundang umpatan dari setiap orang yang di tabrak nya tapi Insung seakan tidak perduli pikirannya kacau saat ini.

Anak bungsunya drop, semalam padahal Insung yakin kalau anaknya itu baik-baik saja, bahkan anaknya itu banyak cerita tentang sahabatnya yang datang berkunjung serta memberikan beberapa hadiah kepadanya.

Namun apa kali ini yang ia dapat, di tengah berjalannya rapat, Heechul menelpon memberitahukan kalau kondisi si bungsu kembali menurun, bahkan si bungsu di haruskan kembali ke ICU belum di pastikan apa penyebabnya, hanya Heechul tidak berbicara panjang selain menyuruh Insung segera datang.

Seakan semuanya hanya mimpi, sudah jelas-jelas kondisi putra bungsunya itu baik-baik saja saat ia tinggalkan tadi pagi pergi bekerja, kenapa sekarang jadi seperti ini.

Insung menjatuhkan tubuhnya tepat di hadapan pintu ICU yang tertutup rapat, Heechul si kedua dengan sigap meraih ayahnya itu agar kuat, memberi penjelasan kalau semuanya akan baik-baik saja.

Di tengah kondisi Si bungsu yang seperti ini, mereka seperti merasa asing, biasanya sosok Hyojin tidak pernah absen apalagi dalam kondisi seperti ini, kali ini berbeda bahkan batang hidung wanita itu tidak terlihat sama sekali, Insung menyadari itu dan mencoba menanyakannya kepada anaknya.

"Dimana Ibumu?"

Heechul ragu menjawab, sepertinya tanpa ia mengeluarkan jawabnnya Ayahnya itu sudah tau apa maksudnya.

"Biarkan Ayah, jangan beritahu Ibu, Aku tidak ingin Ibu meninggalkan Sehun lagi, biarlah Taehyung sudah ada kita yang menjaganya."

Insung terdiam, mulai saat ini memang ia harus terbiasa dengan situasi seperti ini dimana anak bungsunya tidak lagi menjadi prioritas utama untuk Istrinya itu.

Ingatkan Insung tidak boleh egois, namun hati manusia siapa yang tahu.
Sesabar dan sebaiknya orang pasti lah mempunyai sisi ego yang tidak bisa di bantah.

"Baekhyun, kemana anak itu?"

"Dia sudah pergi ke sekolah Ayah, Aku sengaja tidak memberitahunya, Aku tidak ingin membebaninya Ayah. Anak itu pasti tidak mau pergi kesekolah kalau tau Taehyung seperti ini." Insung mengerti, anak nya yang satu itu sudah di tingkat akhir, harusnya lebih fokus kepada sekolahnya.

Heechul menarik lengan ayahnya mengajaknya untuk duduk di kursi, menunggu kabar si bungsu hingga Jisang keluar dengan raut yang lebih cerah dari sebelumnya.

"Syukurlah hanya serangan kecil, bila kondisi nya siang nanti sudah lebih baik ia bisa kembali ke ruangannya." Jelas Jisang tanpa di minta.

"Sebenarnya apa yang terjadi Jisang bukannya tadi saat aku tinggalkan Anakku baik-baik saja?"

Jisang tersenyum miring. "Itu lah yang aku maksud pada ucapan waktu itu paman, Kondisi Taehyung sebelumnya berbeda dengan sekarang, Jantungnya pasti akan menyulitkannya untuk kedepan, serangan serangan kecil pasti sering muncul hanya karena pemicu yang sepele, Aku menyarankan agar Taehyung tetap di rawat di rumah sakit ini hingga ada donor yang cocok." Putus Jisang.

Heechul tentu tidak terima, Adiknya itu keras kepala mengurung Adiknya di rumah sakit sama saja menyuruhnya untuk sakit.

Taehyung pasti tidak akan menerima soal itu, sedang saat Insung menyuruh nya berhenti sekolah saja, anak itu sudah sangat marah apa lagi soal ini, Heechul tidak yakin semuanya akan berjalan dengan baik.

"Kita pasti akan membujuknya pelan-pelan, karena bagaimanapun, Taehyung harus mengerti  dengan keadaan tubuhnya sendiri."

💞

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang