Tetaplah Bersamaku

6.9K 312 6
                                    

“Cinta yang tulus adalah cinta yang bisa menerima masa lalu dan bersedia membangun masa depan bersama” –Vanya


“Dave, aku boleh nanya sesuatu ke kamu?” Vanya bertanya hati-hati.
Setelah di dalam perjalanan otaknya sudah menyusun pertanyaan yang akan dia tanyakan pada David mengenai tadi.

Cewek tadi yang mereka temui di mini market pinggir jalan itu loh yang berhasil membuat David terdiam.

Vanya menoleh kearah David yang diam. Sebenarnya Vanya nggak ingin mempermasalahkannya tapi Vanya benar-benar penasaran sampai dia tidak bisa menahan pertanyaannya dari tadi.

Apalagi David yang menyuruh Vanya untuk masuk ke dalam mobil agar tidak dapat mendengar percakapan mereka.

Yah, mau bagaimana lagi. Cewek cantik tadi sepertinya memang bukan hanya teman bagi David.

“Hmm.” Gumam David sambil menepikan mobilnya di pinggir pagar rumah Vanya.

Vanya menautkan jemarinya sendiri saking gugupnya. “Cewek tadi itu.. siapa, Dave?”

David menarik nafasnya. Sekarang atau nantipun Vanya pati akan menanyakan perihal cewek tadi.

“Adela.” David tersenyum pahit.

Vanya juga akan seperti ini jika ada cowok masa lalunya yang datang tiba-tiba. Galau.

Kalau saja dia tidak mencintai David mungkin saja dia akan secara terang-terangan meminta David untuk kembali bersama Adela.

Tapi rasanya kok sulit untuk mengatakan itu. Bagaimana pun juga Adela pernah ada di hati David sampai cowok itu masih memikirkan Adela sampai saat ini.

Apa itu artinya David masih menyukai Adela? Oh tidak. Vanya lupa menanyakan bagian itu. Dan semuanya terasa jelas saat David bertemu dengan Adela tadi.

Vanya mengangguk paham. Kenapa melepaskan selalu terasa sakit? Menunggu juga sakit, karena menunggu orang yang hatinya buat siapa itu lebih sakit daripada ditolak cintanya.

“Kamu masih suka sama dia?”

“Nggak. Percaya sama aku sayang. Aku udah nggak suka sama dia.” Jelasnya pada Vanya. Jawaban David masih belum membuat Vanya legah.

Cewek itu menunduk. “Kamu serius kan?”

“Iya. Percaya sama aku.” David menarik jemari Vanya agar dapat menggenggamnya. David membawa Vanya pada pelukannya. “David sayang Vanya.”

***

“Vanya.” Panggil papanya.

“Iya pa?” jawab cewek itu saat mendengar panggilan papanya dari depan pintu kamarnya.

“Papa sama mama mau bicara sama kamu, bisa kan sayang?”

Vanya mengangguk. “Emang ada apa pa?” tanyanya sambil mengikuti papanya dibelakang. Papanya masih diam saat keduanya menuruni tangga.

Hal itu membuat jantung Vanya berdetak tak karuan. Biasanya kalau ada pembicaraan serius pasti akan terjadi sesuatu padanya.

“Sini, Vanya duduk di sebelah mama.” Sahut mamanya Vanya menepuk sofa di sampingnya.

“Ada apa?” Vanya duduk di sebelah mamanya.

“Papa sama mama mutusin buat memindahkan kamu ke SMA yang lain.” Ucap papanya.

Sudut bibir Vanya tertarik ke atas. Sedikit tidak percaya dengan ucapan papanya tadi. Aneh, tiba-tiba langsung memindahkannya begitu saja.

“Bercanda ya?” cewek itu hampir tertawa.

Mamanya menggenggam tangan Vanya.

“Kami serius, Vanya. Kamu bakal kami pindahkan. Kamu nggak keberatan kan?”

Raut wajahnya seketika berubah murung, “Kok mendadak?! Ada apa sih sebenernya?”

“Jadi, papa mutusin kamu buat pindah ke SMA Garuda karena disana ada Om Reza jadi kamu ada yang jagain.”

Vanya menatap kedua orang tuanya tidak percaya. Om Reza yang merupakan adik papanya itu loh. Profesinya sebagai guru Bahasa Jerman di SMA Garuda.

“Vanya udah nyaman sama sekolah yang sekarang.”

“Papa tau, tapi karena papa dan mama sibuk, sering keluar kota, jadi ya kami memutuskan untuk memindahkan kamu ke SMA Garuda dimana Om Reza disana, jadi kan Om Reza bisa jagaiin kamu di sekolah dan awasin kamu di rumah kalo mama papa lagi pergi.”

“Bi Rina kan ada.” Usul Vanya.

“Emangnya Bi Rina bisa jagain kamu di sekolah?”

“Pokoknya Vanya nggak mau,” kesal cewek itu.

“Papa nggak minta persetujuan dari kamu, Vanya.”

“Egois!”

“Untuk kebaikan kamu sayang.” Jawab mamanya.

Vanya berdiri lalu berjalan cepat ke arah kamarnya. Dia benar-benar kesal sampai ingin rasanya berteriak keras. Pindah sekolah? SMA Garuda lagi. Itu artinya dia bakal satu sekolah sama Haikal. David pasti marah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana jadinya ya kalo David tau? 🤔

Jangan lupa vote&comment.

I Want You (ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang