Pemilik Hati

6.2K 298 3
                                    

"Kau terindah dan selalu terindah, harus dengan cara apa ku mengungkapkannya.
KAU PEMILIK HATIKU. -Vanya

Ah, mengingat David betapa bahagianya Vanya sekarang. Vanya mencintainya. Dan berhenti munafik untuk mencoba move on karena itu memang tidak akan bisa.

Bahagianya Vanya adalah kembalinya David ke sisinya. Semalam adalah hal aneh dan bisa dibilang sedikit romantis sih.

David menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, atau lebih tepatnya sesuatu yang dia rahasiakan dari Vanya.

Awalnya Vanya sempat nggak nyangka kalo dalang dibalik semua ini adalah Haikal yang dibantu Adela.

Adela membantu Haikal untuk mendapatkan Vanya, agar David bisa kembali padanya lagi. Begitu tolol dia kalo berpkir semacam itu. Dia pikir David masih care apa sama dia?

Tapi Vanya senang karena hubungannya dengan David berjalan lagi. Apalagi sekarang kepercayaan dan kejujuran kembali lagi dalam hubungannya.

Suatu hubungan akan kembali lagi
karena sebuah kepercyaan dan kejujuran datang bersamaan dengan cinta.

Vanya harus akui semua rencananya untuk kembali menjadi sosok yang tak butuh cinta adalah omong kosong. Karena Vanya hanya cewek biasa yang membutuhkan cinta.

Belum lagi bunga mawar yang David bawakan. Jumlahnya 31. Lalu apa arti dari angka 31? Vanya bahkan tidak mengerti maksudnya apa, mungkin David cuma mau membeli bunga yang jumlahnya banyak. Tapi kenapa tidak 100 aja? Kan lebih banyak.

"Banyak maunya!"omel Vanya sendiri sambil terkekeh mencium aroma mawar yang dia pegang sekarang.

Cantik. Satu kata untuk bunga mawar yang mulai tampak layu karena mawar ini membutuhkan air, seperti Vanya yang membutuhkan David.

"Vanya, ada Haikal di bawah. Turun gih." seru Mamanya di balik pintu kamarnya.

Vanya menoleh sambil menatap tajam pintu kayu berwarna ungu tersebut. Ternyata sandiwara masih tetap berjalan. Haikal pikir dia bisa membohongi dan membodohi Vanya lagi? Tidak.

"Iya sebentar Ma." Balas Vanya.

Vanya berjalan mengganti celana pendeknya dengan celana panjang.

Vanya keluar dari kamar dengan tarikan nafas yang kuat untuk menjaga emosinya. Vanya marah besar dengan orang itu, tapi Vanya harus menahannya. Akan dia buktikan siapa drama queen sebenarnya.

Kata David dia dan mama angkatnya Si Gilberth akan membuat rencana yang akan langsung menjebak Haikal dan Adela.

Vanya menuruni tangga dan setelah sampai di bawah dia melihat senyum manis tapi iblis milik Haikal yang sedang duduk di atas sofa.

"Hai, Van." sapa Haikal.

"Hai. Kal"

"Kamu sibuk nggak? Aku mau ngajak kamu jalan nih."

"Gue nggak bisa, Kal. Gue lagi banyak tugas dari sekolah nih." alasan Vanya.

"Ya udah kalo gitu aku bantuin yah?"

"Nggak perlu, Kal. Gue bisa sendiri kok"

"Kamu kok belakangan ini jutek banget sama aku?"

"Nggak kok. Gue gini-gini aja tuh"

"Tuh kan jutek. Apa ada yang ngelarang kamu biar nggak dekat-dekat aku? David mungkin?"

Vanya langsung kaget. Nggak, si bedebah ini nggak boleh sampe tau kalo Vanya sama David udah balikan. Bisa-bisa dia tambah nekat lagi.

"Gue udah putus lama dari dia, Kal." jawab Vanya bohong.

"Iya gue tau. Trus apa alasan lo ngejauhin gue?"

"Lo tau darimana gue udah putus sama David?" tanya Vanya pura-pura nggak tahu dan menjebak Haikal.

"Eh..itu..Van..aku tau dari.. aku tau dari Si Rian. Dia kan pacarnya Dhea tuh jadi pasti Dhea yang cerita ke dia." jawab Haikal mulai gugup dan keringat mulai keluar dari pelipisnya.

"Gue lupa deh, kalo gue pernah kasih tau Dhea kalo gue sama David udah putus." Vanya memincingkan matanya sambil menatap Haikal penuh introgasi.

Itu cuma akal-akalannya doang biar Haikal kejebak sendiri sama omongannya. Dhea emang tau kok perihal hubungan Vanya dan David, tapi nggak mungkin banget Dhea mau kasih tau soal itu ke Rian. Vanya tau banget sikap Dhea, dia nggak mungkin kek gitu.

"Hehe, Van, Van. Belum tua aja udah pikun." Haikal mencoba terlihat santai namun tetap terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.

"Tapi beneran deh. Seingat gue, gue nggak pernah kasih tau soal hubungan gue sama Dhea."

"Lo lupa kali. Trus kalo bukan lo yang kasih tau ke Dhea, Dhea tau darimana?"

Vanya hanya menyinggungkan bibirnya ke atas. Haikal, Haikal...Keliatan banget kamu boongnya.

"Eh, ya udah, Van. Kalo kamu emang sibuk, aku balik aja yah." pamit Haikal langsung berdiri dari atas sofa.

"Iya, Kal. Sorry banget yah.."

Haikal hanya tersenyum padanya. Lagi-lagi senyum iblis itu.

***

"Haha..kamu kebayang nggak gimana wajahnya? Gila, kek orang ketauan nyolong tau nggak" Vanya tak henti-hentinya tertawa.

"Munafik banget sih dia. Tapi Vanya mesti hati-hati yah. Jangan sampe dia tau perihal hubungan kita" nafa suara David berubah menjadi serius.

"Siap BOS!"

"Panggilan sayang nih?"

"Yah enggak lah... Merasa jadi bos banget sih" elakan Vanya.

"Hehe..Vanya ucul deh kalo suka ngelak gitu"

"Ihh David apaan sih."

"Yaudah, udah malam nih. Vanya istirahat gih. Besok kan Vanya sekolah."

"Iya deh. David juga tidur yah. Jangan sampai nyuruh Vanya tidur tau-taunya David malah main ke club" jawab Vanya dengan nada menyindir.

"Nggak lah sayang. Masih marah soal itu yah? Iya deh maaf deh... Itu pertama dan terkahir dalam hidup David."

"Bagus deh kalo gitu."

"Tapi kalo Vanya nya pergi David balik lagi kesitu."

"Vanya nggak akan pergi kok. Asal Davidnya aja yang nggak pergi lagi."

"Kok David tambah sayang ya?"

"Jadi selama ini kurang sayangnya?"

"Vanya ucul deh kalo lagi ngambek" goda David mengalihkan pembicaraan.

"Ih... Gaya kamu tuh. Kalo soal alihin pembicaraan aja nomor satu"

"Hehe gini-gini, kesayangan Van kan?"

"Bangetlah."

"Yaudah bobo sana. Jangan lupa sikat gigi sama baca doa."

"Nggak perlu diajarin. Kek Vanya anak kecil aja"

"Tuh kan ucul.. Yaudah deh.. Good Night Vanya nya David"

Tiiitt tiiit tiiit.....

David senang hubungannya bisa sehangat dulu lagi.

Setelah semua masalahnya dengan Haikal selesai, David akan membawa Vanya ke rumahnya untuk diperkenalkan pada Mami Papinya.

Soal Haikal dan Adela, David dan mama angkatnya sudah menyusun rencana untuk menjebak mereka.




Tbc.
Jangan lupa Vote⭐& comment yah..

I Want You (ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang