"Kamu selalu berhasil buat aku takut kehilangan kamu. Padahal aku bukan siapa-siapa" -David
Kalau Vanya punya teman curhat yang namanya Dhea, David pun punya teman curhat namanya Gilberth dan Resky.
Setelah pulang dari toko buku, David langsung meng-vc kedua sahabtnya dengan memakai sambungan telepon untuk tiga orang sekaligus.
Dia langsung mengatakan bahwa Haikal sepertinya memang sedang menguji kesabarannya dengan mencoba mendekati Vanya. Pacarnya, eh ralat pacar pura-puranya.
Tentu saja yang semua berawal dari mereka mengobrol lewat BBM lalu berlanjut jalan bersama. Beruntung kemarin David bersikeras untuk ikut menemani Vanya ke toko buku walau harus menahan malu di depan orang-orang banyak.
Kejadian yang memalukan.Lalu keesokan harinya setelah pulang sekolah David dan kedua sahabatnya sedang menunggu Vanya dan sahabatnya keluar dari kelas. Maklum, anak IPA kan memang murid paling rajin.
“Menurut gue ya bos, si Haikal memang lagi terang-terangan deketin Vanya.” Cetus Gilberth dengan teorinya.
Mendengar itu David malah setuju dengan pendapat Gilberth. Tumben otaknya benar.
Resky kembali menyangganhnya, “Cari tau dulu, jangan asal menyimpulkan gitu.”
Lama-lama Gilberth kesal dengan Resky. Cowok itu suka sekali bertingkah layaknya orang yang selalu berpikir dewasa.
“Eh Ky, ini udah jelas banget.”
“Buktinya?”
Gilberth menarik punggungnya dari sandaran pintu mobilnya.
“ Satu, Haikal dulu pernah ngerebut gebetannya David. Padaha dia tahu kalau David suka sama tuh cewek.” Ucapnya menggebu-gebu.
“ Dua, sekarang dia lagi berusaha deketin Vanya. Masih kurang tuh bukti? Bego lu kalo nggak ngebaca gelagat dia.”Resky melipat kedua tangannya.
“Semua orang bisa berubah Gil, jangan suka nilai orang dari masa lalunya.”“Orang memang bisa berubah, tapi Cuma sebagian aja yang begitu. Sisanya ya lo tau sendiri kan.”
Tiba-tiba Vanya dan Dhea datang sambil berlarian. Kedua orang itu melepas tas bersamaan.
“Nitip tas kita yah. Gue mau ke toilet bentar sama Dhea.” Ucap Vanya buru-buru cabut dari sana.
Resky mendecak sebal. Sudah mau pulang tapi masih sempat saja ke toilet.
“Ngapain lagi sih ke toilet?” gerutunya
“dasar cewek!”
“Mungkin ganti pembalut.” Kata Gilberth cengengesan.
Gilberth berpikir bahwa jaket yang diikat di pinggang Vanya ada kaitannya dengan bulanannya perempuan.
Resky dan David menatap aneh Gilberth. Bahkan Gilberth lebih sadar tentang bulanan Vanya ketimbang David. Karena Gilberth selalu memakai insting kewanitaannya saat melihat ada yang aneh dari orang itu.
“Kok tau?” pancing David.
Gilberth mendesah berat, “Liat aja noh dia buru-buru gitu.”
David mengangguk-angguk mengerti.
“Udah deh, mendingan lo periksa hpnya Vanya mumpung orangnya lagi ke toilet.” Saran Gilberth. Dari pada terus berperasangka buruk pada Haikal lebih baik cari buktinya sekarang.
David mengangguk paham lalu ditarikanya tas berwarna biru tua milik Vanya, dengan perlahan David membuka tas itu.
Hal pertama yang dilakukan David adalah mencari disetiap kantung kecil yang berada di dalam tas itu. Tapi ternyata dia kesusahan.
Melihat itu Resky dan Gilberth langsung membantunya dengan memeriksa kesegala celah.
“Ini apa?” tanya Resky saat mendapati dua minuman di tas Vanya.
David tidak mempedulikan kedua sahabatnya yang sibuk memperhatikan minuman di tangan mereka.
Cowok itu mendapati benda persegi panjang berwarna gold yang tak lain adalah hpnya Vanya.
“Emang kampret nih si Haikal.” Gerutu David saat mendapati chattingan terkahir Vanya dan Haikal kemarin.
Gilberth mengambil sekotak minuman dari tangan kiri Resky, sementara Resky menggenggam botol kaca ditangan kanannya.
“Kiranti itu apa?” tanya Resky heran.
“Liat tulisannya dong pea.” Sungut Gilberth.
“Tulisannya untuk pegal linu.”
“Ya udah berarti itu untuk capek badan kali.” Ucap Gilberth dengan nada yang terdengar meyakinkan.
“Gue banget!” kata Resky senang.
Akhir-akhir ini dia memang sering sekali pegal-pegal tidak jelas. Padahal biasanya kalau bergadang memainkan PS, dia nggak seperti itu.
Cowok itu membuka perlahan minuman yang masih bersegel yang tandanya masih baru alias belum sempat diminum.
“Enak enak..” katanya sambil menjilati bibirnya yang belepotan.
“Kok lidah lo orange Ky?” tanya Gilberth heran.
“Nggak tau.”
“Coba liat itu gambar apa aja?”
“Jahe, kunyit, kencur, madu.”
“Bagus itu, nenek gue bilang kalo orang badannya pegel-pegel emang dikasih air jahe sama madu.”
“Enak sumpah, lu mesti coba.” Resky menyodorkan botol yang isinya tinggal setengah isinya pada Gilberth.
“Iya enak kok.”
“Lo pegang apa, Gil?” tanya Resky penasaran.
Gilberth mengamati sekotak minuman bergambar cewek cantik memakai dress berwarna merah menggoda.
“Susu.”
“Serius?”
“WRP kan emang susu.”
“Susu biasa?”
“Untuk diet sih.” Ucapnya sambil menusukkan sedotan pada kotak susu tersebut lalu meminumnya perlahan.
“Kok lo minum?”
“Emang yang butuh diet Cuma cewek doang?”
“Bukannya kita harusnya minum LMEN?”
“Bosan. Kemaren gue juga minum prenagen tante gue. Rasa vanilla, enak sumpah. Apalagi di celupin biskuit.”
Resky merebut susu rasa cokelat tersebut, “Enak juga, kenapa sih minuman untuk cewek pada enak-enak yah?”
“AAAAAAKK!!! Teriakan melengking dari belakang ketiga cowok itu menoleh, terlebih pada Resky dan Gilberth.
“MINUMAN HAID DAN DIET GUE KENAPA DIMINUM?!”
.
.
.
.
.
.Si Haikal emang demen banget yah cari masalah sama Dave.
Hmm.. Belum tau nih dia sama siapa dia cari masalahnya. Ketua tawuran gitu.Jangan lupa vote&comment yah gaes💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You (ending)
Novela JuvenilHIGHEST RANKING 66 #TeenFiction (15/10/17) David George Thomson si Bad Boy, ketua tawuran, cowok yang paling hits, yang akhirnya jatuh cinta dengan si Nerd Girl, Tivanya Kintan Mahesa si cewek culun berkacamata minus yang juga adalah juniornya. Ba...