Vanya mana?

5.8K 351 10
                                    

Gilberth bingung dengan sahabatnya itu, kenapa David, si ketua tawuran mulai menjadi seorang pengecut padahal dia hafal sekali watak David. David selalu percaya diri dalam melawan siapapun yang menghalangi keinginannya.

Gilberth belum pernah melihat David terpuruk karena cinta sehebat ini. Dia dulu pernah tau kalau David begitu sedih karena Adela lebih milih pacaran sama Haikal ketimbang dia. Gilberth pikir Adela lah belahan jiwa David setelah melihat David yang begitu sedih. Tapi ternyata salah, buktinya hanya beberapa bulan David pun tampak seperti biasa lagi. Lalu David bertemu dengan Vanya, si junior yang saat itu meminta tanda tangannya di kantin.

Setelah mendengar setiap cerita David kenapa dia bisa begitu terhadap Vanya, Gilberth paham. Gilberth tau kalau sahabatnya sepertj itu karena ancaman bedebah yang akan yang akan menyakiti kekasihnya kalau David tidak mau melepaskan Vanya.

Awalnya David tidak takut dengan ancaman itu, tapi saat dia tau sebuah bukti nyata kekejaman orang itu David langsung pusing 7 pulau

Bukti nyata si bedebah itu adalah ketika dia mengirimkan video Vanya yang tersenggol mobil yang dikendarai Adela, ke Email David.
David pun menjadi kepikiran tentang bagaimana nanti nasib Vanya kalau dia harus memperjuangkan dirinya. Semakin David mendekat pasti Vanya terancam. Apalagi si bedebah itu tau semua gerak-gerik Vanya saat jauh dari David.

David semakin stress memikirkan itu, akhirnya dia harus membuat perjanjian dengan si bedebah. Gilberth memang nggak tau isi dari perjanjian, tapi yang dia yakini itu pasti perihal menjauhnya David dari Vanya.

Melihat hidup David yang semakin hari semakin jatuh dalam kegelapan yang dingin dan hampa pun, membuat Gilberth tersadar bahwa itu semua tidak seharusnya berkelanjutan dan menyiksa dua orang yang saling mencintai

Melihat Vanya yang begitu terpuruk juga membangkitkan Gilberth untuk berjuang mempersatukan sahabatnya dan Vanya.
Dia nggak mau bawa-bawa Resky. Soalnya Resky lagi fokus belajar karena dia terpilih untuk pertukaran siswa ke Australia. (Iyalah, secara kan dia Pintar speaking, pintar pelajaran lagi, ya walaupun agak-agak bandel.)

"Tali yang putus aja bisa diiket lagi, masa yang udah putus nggak bisa balikan lagi?" gumam Gilberth tertawa sambil berjalan semakin dekat ke arah taman yang ada di belakang club.

Namun langkahnya terhenti saat melihat David yang berlari cemas ke arahnya.

"Mana Vanya?" pekik David saat sampai di hadapan Gilberth.

Gilberth terdiam dan hanya senyam-senyum.

Gila nih cowok, sumpah ini cowok gila. pikir David yang langsung sedikit mundur karena takut melihat Gilberth.

"Gil, lo jangan senyum kayak gitu kek gue takut!"

Bagaimana David tidak takut dengan sahabatnya yang satu ini? Secara penampilan Gilberth sangat keren. Mukanya sangat indo tidak ada campuran sama sekali dan tidak seperti David yang memiliki wajah campuran Amrik. Cuma yah gitu, rada sinting.

Gilberth tertawa kencang sambil mendekat ke arah David dan menyeringai puas saat melihat raut ketakutan dan bingung David.

Dia sudah terbiasa dianggap gila oleh orang-orang, jadi bukanlah hal yang perlu dia kesal kan lagi.

"Ah lo jahat deh, pasti mikir gue gila." ucap Gilberth berpura-pura kesal.

"Makanya lo jangan gitu, bikin takut tau nggak" bentak David masih menatalnya takut.

"Lo kan mabuk? kok bisa ada rasa takut sih?"

"Gue masih punya kesadaran bego! Gue nggak mabuk-mabuk amat" pekik David.
"Trus Vanya mana? Kok nggak sama lo?"

"Udah ah pulang yuk." ucap Gilberth yang tak menggubris pertanyaan David tentang Vanya.

Inilah Gilberth ditanya nya apa, jawabnya apa.

Gilberth berjalan jauh yang membuat David langsung bingung dan cemas karena takut kalau Vanya terjadi sesuatu. Di kejarnya Gilberth yang semakin menjauh darinya dan berjalan ke arah parkir.

"Gil! Mana Vanya? Lo nggak berbuat jahat kan?"

Gilberth berbalik kesal, "Pulang!! Lo sih aneh, gue ngajakin dia kesini biar bisa ketemu sama lo. Tapi lo malah ngehindar. Yang ada dia malah mikir yang aneh tentang lo!! Udah ah bete gue sama lo."

"Loh? Kok salah gue sih sekarang?"

"Emang salah lo! Dasar pea." teriak Gilberth yang mengundang pandangan beberapa orang di daerah parkiran.

-----------
Udah gitu dulu yah buat hari ini.
Mungkin besok thor lanjutin 3 part(janji)✌

Oh yah... Thanks banget ya yang udah sering baca sama kasih bintang

Thor nggak nyangka banget sekarang pembacanya udah 25k padahal nih novel baru 2 minggu.😊

So, jangan lupa Vote&Comment.
Biar I Want You bisa jadi #1

Lopyuu...

I Want You (ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang