Bertemu denganmu membuatku rindu padanya.-Karin Maharani
💍💍💍
Bintang-bintang menjadi penghias, langit malam tengah berbahagia menemani ramainya pesta yang terletak di salah satu kawasan perumahan elite Ibu Kota Jakarta, yaitu di rumah Via, perempuan yang tengah merayakan ulang tahunnya.
Seorang perempuan termenung di salah satu kursi pinggir kolam sambil pandangan menerawang di ujung sana, melihat sosok tak asing, membuatnya mengingat masa lalu.
Sebelumnya, perkenalkan, perempuan itu bernama Karin Maharani, dulu di panggil Karin, namun mulai malam ini dia mengubah semuanya; nama, penampilan, dan hal-hal yang masih berhubungan dengan masa lalu.
Kau cukup memanggilnya Rani, jangan Karin, karena itu hanya akan mengingatkannya pada sosok pemberi tawa yang telah menghadap pada-Nya.
Rambutnya yang dulu sering di kuncir, kini di biarkan terurai dan tak lupa juga rambut panjangnya itu di bleaching ungu. Dulu dia tidak suka memakai dress, tapi sekarang Rani sangat suka memakai dress di atas lutut. Sangat berbeda dari penampilannya yang dulu.
Rani hanya ingin keluar dari zona nyaman masa lalu, tetapi malam ini dia kembali bernostalgia ketika melihat laki-laki jangkung yang tengah berdiri bersama perempuan di meja sana, menikmati jus yang telah di sediakan di meja bar.
Bagaimana mungkin orang yang telah meninggal bisa hidup kembali?
Rani tak mengerti apa yang membuat perasaannya merasa kacau. Tidak, dia bukan cemburu melihat perempuan itu berdekatan dengan sosok yang mirip Dava. Dia hanya merasakan ada perasaan yang mengganjal di ujung hatinya.
Perempuan itu bangkit berdiri, berjalan ke arah meja bar yang tak jauh dari tempatnya duduk tadi.
"Ran, gue mau ngenalin lo sama seseorang." Rani menoleh melihat Via dan Adel yang berpenampilan layaknya perempuan jaman sekarang, pakaian yang menurut Rani begitu terbuka. Oh, jangan lupakan kedua perempuan itu sudah menyepakati tentang Karin yang ingin mengubah namanya dan ... mereka bisa memahami itu.
"Siapa?" dia tak begitu penasaran, hanya ingin sekedar tahu.
"Ikut aja dulu, jangan kaget, ya?" Rani mengikut ketika tangannya di tarik oleh kedua sahabatnya itu.
Ternyata tujuan Via dan Adel sama seperti tujuan Rani, menuju meja bar di tepi kolam bagian utara.
"Hei, Zel, Vi," Via menyapa lebih dulu dan Rani hanya bisa termenung saat Davi menatapnya, beradu pandang, hingga Rani hampir tenggelam di iris cokelat itu.
"Mmm ... btw, Ran, ini sepupu gue namanya ... Zelda." Via melanjutkan saat semuanya hanya bungkam.
Rani tersadar, mengalihkan pandang pada perempuan yang berdiri di samping Davi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate (Completed)
Teen FictionSequel INABILITY, bisa dibaca terpisah:) Menyembunyikan perasaan perihal biasa, berpura-pura tidak suka meski sebenarnya suka. Itulah yang Zelda lakukan, Zelda menyukai Davi, tapi yang dia tahu Davi menyukai Rani dan yang tidak dia tahu Davi menyuk...