Takkan ada patah hati, jika awalnya tak mencintai. Bila hati telah menjadi kepingan dari luka, apalah arti dari definisi cinta?
-Uknown
🍁🍁🍁
Sudah dua hari Davi kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Tapi, sudah dua hari juga Davi merasa Zelda seolah menjauhinya, jika bertemu, Zelda langsung pergi tanpa sekali pun meliriknya. Davi sudah pernah menghentikan langkah Zelda, tapi Zelda mengatakan ia sibuk, tidak punya waktu untuk berbicara dengannya.
Davi menghela napas dalam, matanya terarah pada dosen di depan yang sedang menjelaskan, tetapi pikirannya tidak berada di situ. Mereka--Davi, Bayu, dan Ray--duduk di kursi yang terletak di jejeran tengah.
"Vi, kenapa lo?" bisik Bayu ketika melihat tatapan kosong sahabatnya itu.
"Galau kali dia." Sahut Ray pelan yang duduk di belakang Bayu
Davi yang mendengarnya tersenyum kecut. "Gue ngerasa aneh aja sama Zelda, dia kayak jauhin gue."
Ray dan Bayu bungkam, sekilas Bayu yang duduk di samping Davi menengok ke belakang. Ray menatapnya dengan alis mengernyit, penuh tanya.
Bayu menggeleng samar. Dia meraih ponselnya, mengirimkan Ray chat lewat aplikasi berlatar hijau.
Jngn smbunyiin apapun dri gw. Gw dah tau lo pcrn sma Zelda.
Bayu menoleh lagi pada Ray, lewat gerakan mata ia mengisyaratkan Ray untuk melihat pesannya.
Ray menaikkan alisnya, sebelum mengambil ponsel di pinggir bukunya. Dia membaca pesan Bayu, kemudian membalas pesan sahabatnya itu yang kembali fokus pada dosen di depan.
Jgn blng sma siapa2, trutama sma Davi.
Dia membuang napas, kemudian kembali berusaha fokus.
Davi tidak memperhatikan gelagat Bayu, karena otaknya masih berputar mencari jawaban mengapa Zelda menjauhinya.
Setelah jam mengajar dosen wanita berhijab tadi telah habis, mahasiswa di kelas Davi meninggalkan ruangan.
Davi berjalan beriringan dengan Ray dan Bayu. Hening menyergap mereka.
"Lo berdua tahu kenapa Zelda tiba-tiba jauhin gue?" tanya Davi tiba-tiba, saat mereka telah melewati undakan tangga di lantai dua.
Bayu diam, Ray mengembuskan napas. "Mungkin Zelda udah punya pacar." Jawab Ray kemudian, tenang.
Davi langsung menghentikan langkahnya. Dia mengintimidasi Ray dengan tatapannya.
"Maksud lo?" ada yang aneh dari tatapan itu, Davi merasa tidak suka dengan jawaban Ray, walaupun jawaban Ray kemungkinan benar.
Bayu hanya memperhatikan kedua sahabatnya, dia bersandar pada pilar dekat gudang sambil menyilangkan tangan di bawah dada. Sedangkan Davi dan Ray menyandarkan punggungnya pada tembok pembatas. Berdekatan dan aura dingin melingkupi keduanya.
Sekilas Ray melirik Davi, senyum sinis tampil di ujung bibirnya tanpa sepengatahuan Davi. Bayu yang memang berdiri dengan posisi menghadap mereka, menatap tajam Ray. Tapi, Ray tak acuh.
"Saat cewek ngejauhin teman cowoknya, berarti dia sedang menjaga perasaan cowok lain." Ray tetap terlihat kalem. Dia menang. Dia yang berhasil memiliki Zelda.
Davi mengurut pelipisnya yang terasa pening. Jika benar yang dikatakan Ray, berarti dia telah kalah pada takdir. Takdir yang sebenarnya belum dia ketahui pada siapa Zelda ditakdirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate (Completed)
Teen FictionSequel INABILITY, bisa dibaca terpisah:) Menyembunyikan perasaan perihal biasa, berpura-pura tidak suka meski sebenarnya suka. Itulah yang Zelda lakukan, Zelda menyukai Davi, tapi yang dia tahu Davi menyukai Rani dan yang tidak dia tahu Davi menyuk...