Fate-4

7.2K 420 12
                                    

Sejujurnya aku iri kepada mereka yang bisa melihatmu tertawa tanpa jarak, sementara aku hanya bisa melihatmu tertawa dari jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya aku iri kepada mereka yang bisa melihatmu tertawa tanpa jarak, sementara aku hanya bisa melihatmu tertawa dari jauh.

-Zelda Andromeda


                                    💍💍💍

Langit semakin pekat, taburan bintang juga semakin banyak, malam semakin larut, tapi Zelda masih setia duduk di kursi bar dekat kolam arah utara.

Pandangannya lurus ke depan, melihat kolam luas yang di sinari cahaya lampu. Namun, sesekali perempuan itu melirik sepasang manusia yang tertawa di sana.

Entah perasaan apa ini, Zelda tak mengerti. Dia hanya merasa iri pada perempuan itu yang berhasil membuat Davi tertawa lepas, tawa yang tidak pernah ia lihat dari dekat, hanya bisa ia perhatikan dari jauh.

Zelda menarik napas, merasakan rongga dadanya menyempit, napasnya tersengal-sengal seperti orang yang habis lari maraton. Dan ... perlu kau tahu, dia menderita penyakit asma.

Perempuan itu merintih ketika dia semakin sulit bernapas. Zelda memegang dadanya, sambil memejamkan mata berharap penyakit asmanya berkurang. Dia menunduk dengan tarikan napas yang semakin berat.

Dan bodohnya dia baru menyadari telah melupakan sesuatu, yaitu obat asmanya. Zelda biasanya tak pernah lupa pada obat itu yang adalah penopang hidupnya, tapi mengapa malam ini dia lupa?

Mungkin karena tadi dia terlalu terburu-buru untuk segera tiba dihadapan Davi.

Tolong.

Bibirnya ingin terbuka untuk meminta pertolongan, namun sangat sulit untuk bergerak. Dia merintih lagi, masih sambil meremas dadanya.

Zelda mendongak, berusaha bertahan dalam sesak napas. Perempuan itu mengenggam lengan kursi, berusaha bangkit dari duduk.

Tapi, sayangnya ketika tubuhnya berhasil berdiri dengan susah payah, dia kembali terjatuh.

Di lantai pualam pinggir kolam, perempuan itu mencari napasnya yang sudah berhamburan.

"Zel, lo kenapa?" suara itu membuat Zelda mengucapkan syukur dalam hati.

Via mendekati Zelda, membantu sepupunya itu untuk berdiri, dan mendudukkannya kembali di kursi.

"A ... asma ...." meskipun ucapan Zelda hanya sepotong, tapi Via mengerti bahwa asma Zelda kambuh.

"Tunggu, gue ambilin obat lo dulu," Zelda hanya mengangguk lemah, dan kemudian Via berlalu dari hadapannya untuk mengambil obat asma yang Via selalu siapkan untuk Zelda, was-was kalau penyakit Zelda kambuh saat mampir di rumahnya.

The Fate (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang