Jangan bersembunyi di balik wajah lugumu!
-Davi Exavario
💍💍💍
Di sofa ruangan itu, berkumpul dua wanita paruh baya dan pria paruh baya yang sedang memperbincangkan hal penting untuk anak-anak mereka. Apa lagi kalau bukan perihal perjodohan?
Davi Exavario yang terlibat dalam perjodohan konyol dengan alasan klasik yaitu bisnis, mengumpat pelan saat perempuan yang adalah calon tunangannya menuruni anak tangga.
Di sana, di anak tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua, Zelda Andromeda, perempuan berbola mata hazel menuruni tangga dengan anggunnya.
Dress pinknya menjuntai hingga mata kaki, make up di wajahnya terkesan natural, itu semua berkat mamanya yang rela membayar mahal wanita yang bekerja di salon ternama hanya untuk memoles penampilan putri keduanya.
Feni--mamanya, memang selalu berlebihan. Pesta kecil yang seharusnya biasa-biasa saja, ia desain agar terlihat ramai.
Davi memperhatikan gerak-gerik Zelda yang begitu anggun, perempuan itu cantik, feminim, dan iris hazelnya yang membuat semua laki-laki terpukau. Tapi, entah mengapa Davi tidak menyukai Zelda, di pikirannya Zelda pasti gadis manja yang akan menyusahkan.
Iris cokelatnya menatap tak suka perempuan itu yang akan duduk di sampingnya, tapi apa yang dia dapat? Zelda tak acuh, tetap duduk di sampingnya dengan wajah lugu.
Dasar penipu- begitulah batin Davi. Dari awal bertemu Zelda dua hari yang lalu, dia sudah tak menyukai Zelda. Rasa tak suka itu muncul dengan sendirinya, tanpa perintah Davi.
"Kita mulai untuk menentukan tanggal pertunangan kalian," saat om Anto--papa Davi bersuara semua orang menoleh melihat pria paruh baya yang umurnya berkisar 40-an ke atas.
Davi membuang pandang, dia malas melihat semua ini, lebih ingin menjauh dan memilih di temani petikan gitar lalu tidur di bawah hembusan angin yang menerpa wajah.
Sial.
Laki-laki itu mengumpat dalam hati, memikirkan kesialan yang akan datang satu persatu.
"Davi, kamu dengar papa ngomong, kan?" seluruh pandang mata melihat Davi, laki-laki itu hanya mengangguk samar, kurang acuh.
Dia merasa bosan di sini, di temani perbincangan yang pasti akan memakan waktu yang cukup lama.
"Jadi, kami sudah menentukan pertunangan kalian di percepat sabtu ini." Davi melihat papanya dengan mata yang terbuka lebar, dia menghitung hari dan ternyata hari ini selasa, berarti tinggal empat hari lagi.
Davi ingin berteriak sekencang mungkin, tapi dia lebih ingin meneriaki Zelda yang hanya bungkam, tak ada niat untuk berkomentar.
"Lo setuju gitu tunangan secepat ini?" tanya Davi dengan suara di pelankan agar tak terdengar oleh para orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate (Completed)
Teen FictionSequel INABILITY, bisa dibaca terpisah:) Menyembunyikan perasaan perihal biasa, berpura-pura tidak suka meski sebenarnya suka. Itulah yang Zelda lakukan, Zelda menyukai Davi, tapi yang dia tahu Davi menyukai Rani dan yang tidak dia tahu Davi menyuk...