5. Cafe

14.5K 1K 69
                                    

Bosan sekali cuma diam saja di kost kalau hari libur apalagi kemarin baru saja selesai UTS, rasanya aku sangat membutuhkan yang namanya refreshing. Capek karena aku selalu belajar sampai tengah malam untuk memahami materi perkuliahan karena ada UTS. Salah satu alasan aku tidak boleh mendapatkan nilai yang rendah dan jangan sampai mengulang mata kuliah adalah karena aku salah satu penerima beasiswa prestasi. Kalau sampai nilaiku turun, aku tidak akan lagi mendapatkan kesempatan untuk mengajukan permohonan beasiswa di tahun berikutnya. Lalu aku bagaimana membiayai kuliahku?

Bukannya orang tuaku tidak mampu tapi aku tidak ingin terlalu membebani mereka. Aku masih punya adik-adik yang juga membutuhkan pendidikan sama baiknya denganku. Meski mereka saudara tiriku, aku sayang dengan mereka dan menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Setelah shalat shubuh tadi aku hanya tiduran saja menatap langit-langit kamar. Biasanya aku akan langsung bersiap untuk berangkat kuliah tapi kali ini aku malah bingung harus apa. Aku mengambil ponselku dan menggeser layarku untuk membuka kunci layar. Aku membuka aplikasi Wattpad dan menelusuri notifikasi yang masuk dari beberapa buah cerita yang update beberapa hari belakangan. Aku terlalu fokus dengan UTS jadinya aku mengabaikan ini sejenak. Aku baca Wattpad sajalah.

Toktoktok..toktok..tok..toktoktoktotktok..

Ish! Pasti Mbak Ningsih nih. "Masuk aja, Mbak, tidak aku kunci," teriakku tanpa beranjak dari tempat tidur.

"Kamu hari ini mau ke mana? Ada acara tidak?" tanya Mbak Ningsih. Dia langsung masuk dan duduk di tepi tempat tidurku. Aku langsung beranjak duduk.

"Tidak ada rencana, Mbak. Memangnya kenapa?"

"Jalan-jalan yuk, ke mana saja deh. Bosan aku."

"Ke mana, Mbak? Aku ikut saja deh, Mbak. Eh iya, bagaimana kalau kita ke café Rilassato. Mbak belum pernah ke sana, kan?" ucapku.

"Hmm boleh juga, kebetulan aku sedang menunggu traktiranmu," sahutnya.

"Heh! Aku tidak bilang mentraktir, ya," sungutku.

"Hahahaha bercanda. Ya sudah, hayuk siap-siap."

"Hah? Apa tidak kepagian pergi jam segini?" tanyaku sembari menoleh ke arah jam dinding tepat di atas pintu kamarku. Jam 11:15.

"Apanya yang kepagian? Kamunya saja yang suka lupa waktu kalau main HP. Gih mandi, kita jalan-jalan saja hari ini," ucapnya sambil menutup pintu kamarku.

***

"Baby, wake up! Katanya mau ke café dulu sebelum pergi." Ocha membangunkan aku yang ketiduran di sofa. Aku merasa sangat mengantuk karena tadi malam aku begadang menyelesaikan pekerjaanku dan punggungku rasanya pegal gara-gara tidur di sofa.

"Astaga, aku ketiduran, ya?" sahutku sambil beranjak duduk. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk buang hajat dan mandi. Setelah berpakaian, aku segera menuju dapur. Di meja telah tersedia sarapan, dua piring nasi goreng dan dua gelas susu. "Kopiku mana?" tanyaku sambil menyuap nasi goreng buatan Ocha.

"Makan dulu, baby. Aku sudah menyiapkan kopimu, tapi kamu tidak boleh minum kopi kalau belum sarapan," sahutnya sambil menyisir rambutku dengan jemarinya kemudian ikut sarapan bersamaku.

"Terima kasih untuk sarapannya. Kamu kenapa tidak membangunkan aku lebih awal?"

"Aku tidak tega. Kalau sampai kamu ketiduran di sofa, berarti kamu bekerja sampai larut malam. Hmm perkiraanku, kamu bekerja sampai jam 2-3 pagi," sahutnya sambil tersenyum.

"Kamu sangat mengenal aku, ya."

"Kita sudah lama bersama bersama, tentu saja kita saling mengenal dan memahami satu sama lain dengan baik."

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang