17. Abby

9.1K 776 14
                                    

"Rain! Hey.. Kamu lagi apa?" Seseorang menghampiri dan menepuk punggungku dari belakang. Aku tersentak kaget karena sedari tadi aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Oh, hai! Aku sedang duduk saja menunggumu. Ada apa sampai kamu meminta bertemu di sini?" Aku bergeser sedikit agar dia bisa duduk di sampingku. Dia duduk sambil menyilangkan kakinya dan bersandar santai sambil menyeruput minuman dingin di tangannya. Rambutnya dibiarkan tergerai dipermainkan angin.

"Aku hanya ingin duduk berdua denganmu di sini. Kamu selalu menghindariku akhir-akhir ini. Apa ini ada hubungannya dengan pesta pekan lalu?" Dia diam menatapku dengan mata birunya itu. Aku jengah dan memalingkan wajahku menghindari tatapannya. "Kamu pun tidak lagi tidur di kamar. Tapi aku tahu kamu sesekali pulang saat aku tidak ada."

"Kamu masih ingat bagaimana perkenalan pertama kita dulu?" Dia menurunkan kakinya dan memajukan badannya. Kedua sikunya bertumpu pada pahanya, menopang badannya yang condong ke depan. "Saat itu kita sama-sama mahasiswi baru dan mendapati diri kita berbagi kamar yang sama."

"Hai.. Kamu pasti Renata Alexandra." Seorang perempuan berdiri di depan pintu kamar sementara aku sedang berdiri di depan jendela dan sontak memutar badanku menghadap arah suara. Aku melihat sosok perempuan mengenakan baby tie warna putih, jeans mini skirt warna biru, sneakers biru bergaris-garis putih. Di sampingnya ada 2 buah koper biru, dan tas ransel merah. "Aku Abigail Natalia Vodianova, panggil saja Abby." Dia bergegas masuk dan menyeret kopernya. Dia sedikit kewalahan dengan segala yang ada di tangannya. "Kita akan tidur sekamar sepanjang masa kuliah."

"Hai, Abby. Panggil saja aku Rain." Aku membantunya memindahkan koper. Bukan karena ingin tapi karena menghalangi jalanku. "Aku tidur di sini, kamu bisa gunakan yang satunya." Aku menunjuk tempat tidur di belakangnya sementara aku duduk di sisi tempat tidur pilihanku. Dia melihat ke belakang lewat bahunya dan langsung duduk di sisi tempat tidurnya sambil tersenyum dan bilang tidak masalah tidur di mana. Senyumnya menghipnotisku.

"Kamu sudah selesai membereskan pakaian dan barang-barangmu yang lainnya?" Dia melihat sekeliling ruangan, "Aku tidak melihat ada kopermu. Berarti kamu sudah membereskannya. Sepertinya kamu orang yang tidak terlalu ribet ya, tidak ada barang-barang lain selain laptop di meja itu, syukurlah. Milikmu pastinya. Aku banyak bawa barang-barang yang katanya tidak perlu aku bawa tapi aku merasa harus membawanya. Aku bahkan tidak membawa semua barang yang aku inginkan. Jadi nanti jangan kaget ya kalau tiba-tiba kamar ini akan dipenuhi barang-barang milikku." Dia terus mengoceh sambil membuka kopernya yang terlihat menggembung.

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang