27. Heartbreaker

8.2K 764 22
                                    

Seminggu yang lalu..

"Ocha, aku harus segera berangkat ke NY," ucap Rain saat aku sedang berdandan untuk bersiap berangkat kerja. Aku menatapnya heran dari pantulan cermin di hadapanku. "Bukannya kamu bilang masih bulan depan?" sahutku seraya mengernyitkan keningku.

"Abby," sahutnya singkat. Aku terhenyak kaget, hampir saja eyeliner ini mencolok mataku. "Kenapa dia?" tanyaku. Dia menatapku dengan binar mata yang sulit aku artikan, ada rasa bahagia, khawatir, dan rasa tidak sabar dari sikapnya. "Dia mengirimiku e-mail, aku baru membacanya tadi malam. Dia bilang ingin bertemu denganku. Kamu bisa bayangkan betapa kagetnya aku dan ada rasa bahagia karena dia menghubungiku dan bahkan ingin bertemu denganku. Aku ingin segera menemuinya," sahutnya bersemangat.

Aku sontak memalingkan badanku ke arahnya. Aku melihat kebahagiaan memancar darinya, binar matanya mengungkapkan segalanya. "Aku harus segera menemuinya dan mengubah jadwal keberangkatanku menjadi lebih cepat. Kenapa semua serba kebetulan? Rasanya Tuhan telah menjawab doaku selama ini."

Aku tak pernah melihatnya sesemangat ini kecuali saat cafenya itu resmi dibuka, café yang menjadi langkah awalnya meraih mimpi. Ada rasa dingin yang menyergapku, kenapa aku rasanya tak rela dia pergi untuk menemui Abby. Aku tahu Abby adalah sahabatnya semasa kuliah dulu, tapi aku juga tahu kalau Abby menyukai Rain. Dia sudah menceritakan padaku bagaimana dia dan teman-temannya dulu panik mencari Abby yang tiba-tiba menghilang sejak dia mengutarakan lagi perasaannya pada Rain. Tapi sekarang tiba-tiba saja dia muncul kembali?

Aku kembali fokus untuk mendandani wajahku. "Kamu yakin ingin menemuinya, baby?" tanyaku pelan. "Aku rindu Abby. Kamu tahu pasti apa yang telah terjadi, jadi tidak semestinya kamu mempertanyakan itu," jawabnya datar.

"Kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu denganmu? Maksudku setelah sekian lama dia menghilang," sahutku sembari mengoleskan lipstikku perlahan namun mataku tetap mencoba menatapnya dari pantulan cermin di hadapanku. "Entah. Mungkin diapun rindu padaku. Dia hanya bilang ingin bertemu dan dia memberikan sebuah alamat padaku. Aku segera memesan tiket secara online tadi malam, aku akan berangkat nanti siang ke Jakarta, kemudian malamnya aku akan melanjutkan perjalanan ke NY. Lebih murah tiketnya daripada berangkat dari Jogja."

"Apa?? Nanti siang?? Kok dadakan sekali sih? Kamu kenapa tidak ngomong dulu sama aku sebelum kamu memutuskan sendiri?" seruku protes dengan keputusannya.

"Maafkan aku. Aku spontan memesan tiketnya dan kebetulan masih ada penerbangan yang kosong untuk siang ini," ucapnya seraya mendekatiku dan melingkarkan lengannya di pinggangku dari belakang. Kami bertatapan lewat pantulan di cermin. "Kenapa kamu meninggalkan aku?" tanyaku lemah. Rasanya aku kehilangan semangat.

"Aku tidak meninggalkanmu, Rosaline. Aku hanya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hubunganku dengannya," jawabnya seraya mencium kepalaku.

"Bagaimana kamu akan memberitahu Yara tentang ini?"

"Aku tidak tahu, saat ini aku hanya terpikirkan tentang Abby. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu, aku harus bersiap untuk berangkat nanti siang. Jaga dirimu baik-baik ya. Oh iya, jangan katakan apapun dengan Yara, biar nanti aku sendiri yang akan bicara dengannya setelah semuanya jelas, karena aku sendiri belum tahu apa alasan Abby ingin bertemu kembali denganku," ucapnya seraya melepaskan tangannya, "aku mau menemui Reno dan bilang tentang kepergianku yang mendadak ini," imbuhnya seraya keluar meninggalkanku sendirian.

Aku tahu tentang Abby dari seorang temanku yang juga kuliah di tempat yang sama dengan Rain. Temanku yang bilang padaku tentang kedekatan Rain dengan seorang perempuan bernama Abigail atau lebih dikenal dengan nama Abby. Bagi Rain, Abby hanyalah seorang sahabat, tapi hampir semua orang tahu bagaimana perasaan Abby pada Rain. Hampir semua orang tahu bagaimana Abby memperlakukan Rain lebih dari sekedar sahabat, namun Rain hanya menganggapnya sahabat.

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang