6. First Day

12.6K 958 45
                                    

Hari ini aku mengikuti interview di café Rilassato. Aku memutuskan untuk mencoba peruntungan, mana tahu ada rezeki aku untuk bisa bekerja di sini. Kalau tidak diterima ya berarti belum rezeki aku, walau pastinya ada rasa kecewa. Astaga memikirkannya saja sudah ada rasa kecewa.

Hari ini aku memutuskan untuk mengenakan kemeja warna putih, celana kulot warna hitam dan flatshoes hitam. Katanya saat interview itu yang pertama diperhatikan adalah penampilan kita. Memang kesannya jadi seperti seseorang yang sedang melamar pekerjaan untuk jadi pegawai kantoran atau anak magang di perusahaan, tapi tidak ada salahnya kan untuk mencoba memberikan kesan sopan?

Ada sekitar 13 orang yang datang untuk interview hari ini. Lumayan banyak nih saingan aku. Kami menunggu di dalam café sambil menunggu giliran untuk dipanggil oleh owner café. Kebanyakan pelamar adalah perempuan, hanya tiga orang yang laki-laki. Yang dibutuhkan cafe ini hanya satu orang, jadi kemungkinannya adalah 1:13 atau persentasi sekitar 7,69 %. Astaga aku menghitung apa sih?

Salah satu perempuan yang duduknya sedikit terpisah sedang asyik bermain ponsel tanpa memedulikan sekelilingnya sambil mengunyah permen karet. Dia mengenakan baju kaos hitam yang dipadankan dengan jaket blue jeans, celana ripped jeans hitam, dan sepatu kets Converse warna putih yang entah ori atau KW. Dia niat kerja atau mau ngegaul sih sebenarnya?

Senada dengannya ada satu lagi perempuan yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya sambil dadah-dadah dan berbicara dengan hebohnya, aku menduga dia sedang live di salah satu sosmednya. Entah ada yang menonton atau tidak, aku tidak peduli juga sih, cuma merasa lucu saja melihatnya. Dia mengenakan kemeja warna biru yang kancingnya dibiarkan terbuka dan menampakkan tank top hitamnya, celana jeans dan sepatu kets warna biru dan ransel hitam yang hanya disampirkan sebelah bahu saja.

Sementara yang lainnya terlihat normal saja dan sibuk dengan ponsel masing-masing. Aku pernah membaca bahwa salah satu hal yang mesti kita hindari saat menunggu interview adalah bermain ponsel karena kesannya kita itu gampang bosan. Jadi, aku hanya duduk diam saja memperhatikan mereka. Sepertinya hanya aku dan salah satu perempuan di dekat meja bar itu yang terlihat normal secara pakaian ,ya, karena cuma kami berdua yang mengenakan celana kulot sementara yang lainnya mengenakan celana jeans, celana yang harus dihindari saat interview bahkan saat bekerja pun tidak boleh mengenakan celana jeans kecuali tempatnya bekerja mempunyai kebijakan sendiri untuk hal itu.

Satu persatu kami dipanggil dan aku mulai gelisah karena namaku tidak kunjung dipanggil juga. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya namaku dipanggil dan diminta untuk mengikuti karyawan yang bernama Putri untuk menuju ke tangga yang menuju lantai atas, ruangan owner café. Aku jadi penasaran seperti apa owner-nya.

Aku berjalan menaiki undakan anak tangga sambil berdoa dalam hati untuk mengatasi rasa gugupku. Aku mengetuk pintunya dan membuka pintunya begitu ada sahutan yang mempersilahkan aku masuk. Suara perempuan. Oh owner-nya perempuan, ya? Aku penasaran dan perlahan membuka pintunya.

"Assalamu'alaikum. Selamat pagi," sapaku kepada sosok perempuan yang duduk di sofa hitam minimalis di tengah ruangan. Sebuah laptop dengan lambang apel yang tergigit menyala di depannya. Sebuah headset menggantung di salah satu telinganya, sepertinya dia sambil menerima panggilan.

"Wa'alaikumsalam. Selamat pagi. Silahkan duduk," sahutnya sambil tersenyum ramah. Cantik sekali perempuan ini.

"Iya, terima kasih, Bu," sahutku sambil duduk dengan posisi menghadap dia. Dia sedikit terkejut saat aku duduk.

"Kenapa duduk di sana? Tidak duduk di posisi yang lebih dekat dengan saya?" tanyanya sambil tersenyum.

"Mmhh maaf, Bu, bukannya saya bermaksud tidak sopan, tapi kalau saya duduk di hadapan Ibu bukannya jadi lebih memudahkan Ibu untuk mengamati saya?" sahutku dengan gugup takut menyinggung perasaan. Masa belum apa-apa sudah kasih kesan jelek.

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang