40. Back To You

11.9K 720 181
                                    

Hari ini aku dan Rain pergi berdua, yah sebenarnya hampir tiap hari aku bersamanya. Kami baru saja selesai nonton film. Filmnya seru, lucu.

"Aku lapar. Kamu lapar?" tanya Rain seraya menjajari langkahku keluar dari studio bioskop.

"Lapar, kan tadi cuma makan kentang goreng, di dalam pun cuma makan popcorn. Katamu makannya setelah nonton saja," sahutku heran.

"Ya sudah, kita makan sekarang. Kamu mau makan apa?"

"Di tempat biasa saja," sahutku yang langsung membuatnya menatapku bingung, "kenapa?" tanyaku padanya.

"Tidak bosan? Kita selalu makan di sana."

"Kan aku belum mencoba semua menunya," sahutku enteng.

"Kamu ingin mencoba semua menunya?"

"Semua makanannya enak, aku jadi ingin mencoba semuanya. Hehehe."

"Hah, ya sudah kalau begitu. Asal kamu habiskan makannya. Jangan seperti kemarin."

"Hehe itu kan karena aku kekenyangan, Sayang."

"Iya, karena sekarang lapar, makannya harus habis, ya."

"Siap, Sayangku," bisikku padanya yang langsung dibalas dengan senyuman.

Kami menuju resto tempat biasa kami makan. Kadang makan bertiga dengan Kak Ocha. Ah Kak Ocha, dia sudah beberapa hari ini pergi ke Bandung, katanya ingin bertemu dengan Maminya.

"Rain."

"Ya, Sayang?"

"Kak Ocha kapan pulang, Sayang?"

"Aku tidak tahu. Dia tidak ada memberitahuku. Yah biasa juga dia pulang tanpa memberi tahu sih."

"Oh begitu. Kak Ocha berapa bersaudara?"

"Hmm, 3 bersaudara, dia anak kedua. Abangnya, Ryan, sudah meninggal waktu masih kecil, sakit. Adiknya perempuan, namanya Kinanti."

"Kasihan. Berarti sekarang di rumahnya tinggal 3 orang saja ya, kan Kak Ocha tinggal di Jogja."

"Tidak, orang tuanya sudah bercerai. Jadi, Mami hanya tinggal berdua dengan Kinanti. Papinya sekarang di Malaysia."

"Oh. Aku baru tahu," sahutku seraya menyuapkan potongan cumi saos tiram pesananku. Berarti benar yang aku baca waktu itu.

"Ada apa?"

"Hmm?"

"Ada apa kamu menanyakan tentang Ocha?"

"Hanya ingin tahu saja. Aku kan sudah tahu tentangmu. Karena aku juga mengenal Kak Ocha, jadi ya aku juga ingin tahu sedikit tentangnya."

"Oh."

Kami menghabiskan makanan dalam diam. Aku memperhatikan Rain yang makan dengan lahap namun pikirannya seolah sedang tidak bersamaku.

"Rain?" sapa seorang laki-laki tampan yang tiba-tiba muncul di samping meja kami. Rain sontak mendongakkan kepalanya memandang laki-laki ini.

"Eh, Aryo," sahut Rain seraya menyeka bibirnya dengan tisu. Aryo? Oh ini laki-laki yang sering jalan dengan Kak Ocha.

"Hai. Lama tidak ketemu. Apa kabar?" tanyanya sambil tersenyum lebar menampakkan barisan gigi putihnya yang rapi.

"Baik. Silahkan duduk, Yo. Eh, kenalkan ini Yara. Yara, ini Aryo, teman dekatnya Ocha," sahut Rain memperkenalkan kami berdua seraya mempersilahkan Aryo duduk. Aku berjabat tangan sejenak dengan Aryo.

"Aku kebetulan lewat dan lihat kamu makan di sini. Jadi aku memutuskan mampir sebentar dan menyapamu."

"Oh. Sendiri saja?"

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang