Epilog

14.9K 764 152
                                    

8 tahun kemudian.

Aku berjalan menyusuri jalan setapak di sebuah taman kecil yang asri menuju ke gajebo yang berdiri di atas kolam ikan. Aku memandang seorang perempuan yang sedang duduk dengan santai seraya membaca sebuah novel dan tidak menyadari kehadiranku. Rambutnya terikat rapi, wajahnya tersapu make up tipis. Dia mengenakan kemeja warna biru muda yang dipadankan dengan celana selutut warna khaki. Dia duduk seraya menaikkan kakinya ke atas sofa. Di atas meja di depannya tersedia secangkir teh dan sebuah teko, serta setoples kue kering.

"Hei," sapaku pelan namun cukup mengagetkan dia sepertinya. Dia lantas menurunkan novelnya dan menatapku dengan mulut sedikit terbuka.

"Yara!" ucapnya setengah berteriak. Dia lantas berdiri dan aku segera menghampirinya. Aku memeluk tubuhnya yang lebih tinggi dariku.

"Hai, apa kabar?" tanyaku kami duduk bersama.

"Baik. Kamu? Aku pikir kamu datangnya nanti sore."

"Ada yang sudah tidak sabar ingin ketemu kamu," ucapku sambil tertawa.

Mas Reno datang dengan menggandeng seorang anak perempuan cantik yang segera berlari begitu melihat Rain.

"Tanteee," teriak Olivia, anakku, sembari berlari menghampiri aku dan Rain. Sontak Rain memeluk Olivia dan menciuminya.

"Hai Cantik, kangen tante tidak?"

"Kangen," jawabnya seraya mencium Rain.

Aku memperhatikan mereka berdua yang sedang ngobrol sambil memeluk pinggang suamiku yang berdiri di sampingku.

Setelah Rain dan Kak Ocha akhirnya bersama, aku benar-benar memfokuskan diriku pada pekerjaan. Aku di terima bekerja di Surabaya, namun bukan karena bantuan Pak Andrew. Mas Reno menepati ucapannya untuk selalu ada di dekatku. Hubungan kami semakin dekat namun kami sama-sama tidak menuntut komitmen untuk pacaran. Yang terpenting kami saling mengerti dan memahami ingin dibawa ke mana hubungan ini pada akhirnya.

Tentu saja banyak drama dalam hubungan kami. Akhirnya aku bertemu dengan bapak kandungku dan membuat Kak Ocha kaget begitu tahu kalau aku adalah adiknya, saudara sebapak. Kami semua pun akhirnya mengetahui bagaimana kisah sebenarnya. Namun, karena tidak ada masalah apapun hingga saat ini dan Kak Ocha juga mengetahui bagaimana keadaan keluargaku sekarang, maka kami semua pun tidak terlalu mempermasalahkan lagi hal itu.

Keadaan sempat menjadi canggung saat keluarga Mas Reno datang melamarku, karena Ibu kaget melihat Pak Andrew. Bahkan Ibu sempat khawatir dengan hubungan kami namun aku meyakinkan Ibu dan Bapak kalau semua akan baik-baik saja. Aku bahkan mengatakan kalau Rain adalah adik dari Mas Reno. Tentu saja keluargaku yang sangat sayang dengan Rain itu kaget. Namun justru itulah yang membuat mereka akhirnya benar-benar yakin untuk melepaskanku bersama Mas Reno. Terlebih Mas Reno juga selama ini baik dengan keluargaku.

Aku akhirnya menikah dengan Mas Reno 5 tahun lalu dan setahun kemudian kami dianugerahi seorang putri yang cantik. Kami memutuskan untuk tinggal di Surabaya dan Mas Reno pun bekerja di perusahaan milik ayahnya. Di tahun kedua pernikahan, kami pindah ke Jakarta karena Mas Reno sering ke Jakarta dan kadang ke luar negeri. Untungnya dia tidak melarangku bekerja, jadi aku membantu Bunda mengurus butiknya.

Orang tua dan adik-adikku masih di Kendal. Aku membantu orang tuaku merenovasi rumah kami di sana. Direnovasi total sebenarnya dan akhirnya kini rumah itu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah Tuhan memberikan rezeki pada kami. Bagas sekarang sudah bekerja dan dia yang sekarang membantu orang tuaku. Aku masih mengirimkan uang untuk mereka.  Kata Ibu, aku juga harus memikirkan keluarga kecilku sendiri terlebih sekarang aku sudah punya anak. Tapi, rasa baktiku pada mereka tidak menghalangi niatku untuk berbagi rezeki dengan keluargaku.

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang