10. Apartment (2)

12.7K 987 60
                                    

Saat aku membuka mata, aku seketika merasa asing. Aku tidak di tempat yang biasa. Otakku sepertinya sempat merasa panik tadi hingga akhirnya aku ingat kalau saat ini aku ada di apartemen Rain. Hey, seingatku tadi malam aku berada di ruang tengah, nonton film dengan Rain, kok sekarang aku ada di kamar?

Tidak ada siapapun di sampingku, berarti aku tidur sendiri atau Rain sudah bangun? Tapi terlihat rapi, mungkin aku tidur sendirian tadi malam. Lalu bagaimana caranya aku bisa tidur di kamar? Apakah aku berjalan masuk kamar secara tidak sadar? Aku tidak bisa mengingat apapun, seingatku, aku tertidur di sofa tadi malam.

Kemarin aku tidak sempat memperhatikan kamar Rain. Nuansa monokrom kental sekali di kamar ini. Dindingnya ditempelin wallpaper siluet sebuah pohon dengan anak perempuan berdiri di bawahnya, tentu saja berwarna hitam putih. Ada sebuah foto siluet kepala seorang perempuan dari samping, kalau diperhatikan itu seperti Rain.

Tidak banyak hiasan di kamarnya ini, cuma wallpaper dan foto itu saja. Di samping tempat tidur ada meja kecil berlaci warna hitam yang entah apa namanya, aku lupa. Di atasnya ada 4 buah pigura foto berbingkai hitam. Foto Rain dengan seorang laki-laki yang sangat tampan dengan pose mesra, Rain merangkul leher lelaki tersebut dan mereka berdua tertawa bahagia. Mungkin itu pacarnya. Ada sticky note menempel di piguranya bertuliskan "I miss you". Ada foto Rain dengan Kak Ocha, sepertinya mereka sedang liburan di Venice. Mereka berfoto di atas gondola. Yang satunya lagi berisi foto candid Rain dari samping yang sedang duduk di tepi sungai sepertinya, entah di mana. Bukan di Indonesia pastinya. Dan sebuah pigura yang di dalamnya ada foto dia dengan seorang perempuan bule dengan ekspresi yang konyol, mungkin itu teman kuliahnya sewaktu di luar negeri dulu.

Ada meja rias dengan cermin cukup besar, cukup banyak peralatan dan perlengkapan make up di atasnya tapi sepertinya hanya digunakan pada saat tertentu saja karena selama ini setiap aku bertemu Rain, dia tidak pernah terlihat berdandan berlebihan. Malahan sepertinya dia tidak berdandan sama sekali.

Aku bergegas bangkit dari tempat tidur. Aku ingin merapikan tempat tidur terlebih dahulu sebelum pergi keluar kamar. Aku tidak ingin lama-lama di kamar, nanti aku dikira pemalas. Eh by the way, sekarang jam berapa ya? Apa aku bangunnya kesiangan?

Aku merasakan bulu-bulu tebal dan lembut di telapak kakiku saat aku menginjakkan kaki ke lantai, rupanya ada karpet bulu tepat di bawah tempat tidur. Enak sekali rasanya jadinya orang kaya, bisa beli ini itu untuk memanjakan diri bahkan dari sejak bangun tidur hingga pergi tidur. Yah anggaplah ini pengalaman jadi orang kaya walau bukan kekayaan sendiri. Hahahaha..

Setelah merapikan tempat tidur, aku bergegas mandi, kemudian keluar kamar. Aku mencari tanda-tanda kehidupan di ruangan ini. Aku melihat Rain sedang duduk di lantai sambil bersender ke sofa dan fokus ke layar macbook-nya, seperti tadi malam. Dia hanya mengenakan tank top hitam, hot pants, dan rambutnya, seperti biasa, messy hair bun.

"Hai. Pagi, Rain," sapaku sambil menghampirinya dan duduk di sampingnya. Dia terlihat kaget.

"Pagi," sahutnya datar dan kembali fokus dengan layar di depannya. Dingin banget. "Tunggu di sini," ucapnya lagi, kemudian langsung berdiri dan melangkahkan kaki jenjangnya ke arah dapur.

"Hah?!" Aku tidak sempat bicara apa-apa karena kaget dengan dia yang tiba-tiba berdiri dan berjalan melewatiku.

Aku duduk memperhatikan layar macbook­-nya, aku tidak paham sepenuhnya. Tertulis dalam Bahasa Inggris semua. Jago sekali dia, pasti dia juga menguasai beberapa bahasa lainnya. Aku juga bisa sih Bahasa Inggris tapi tidak fasih, sedikit-sedikit aku paham lah.

Aku memerhatikan dia yang sedang sibuk di dapur, sepertinya memanaskan sesuatu. Aku duduk diam  menunggunya seperti perintahnya tadi. Aku memerhatikan ruang tengah apartemen ini. Sofa minimalis hitam yang menghadap ke sebuah TV layar datar berukuran besar. Di bawah TV ada kabinet hitam yang di atasnya berjejer beberapa pigura dan hiasan.

Back To You (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang