Devan sudah berada di depan rumah Geo dia mengambil HP dan mencari kontak nama Geo belum sempat dia menelepon Geo sudah keluar dari pagar rumahnya. Devan tersenyum melihat Geo yang begitu cantik dengan menggunakan baju model sabrina dan celana jens bewarna putih dengan sepatu yang sedikit memiliki hills tak lupa tas kecil yang terselempang cantik di bahunya. Geo juga tersenyum membalas senyuman Devan. Geo mendekat ke motor Devan.
"Kita mau kemana ?" Ucap Geo. Devan hanya terdiam dan terus memandangi Geo.
"Dev"
"Kalau kamu gak jawab aku balik kerumah lagi nih"
Devan tak mengacuhkan ucapan Geo dia hanya tersenyum saja. Geo yang melihat itu mulai kesal dan berbalik badan tak sempat Geo berjalan tangannya sudah ditarik oleh Devan.
"Kamu cantik" ucap Devan.
Geo hanya memutar badannya dan melihat Devan sambil berdecak. Lalu Devan menarik Geo untuk lebih dekat lagi lalu memegang bahu Geo yang sedikit terbuka karna model bajunya "Sayang ini terlalu terbuka pakai jacket yah" ucapnya.
"Sayang model bajunya emang gini" balas Geo.
"Tapi aku gak suka. Kalau didepan aku boleh tapi kalau orang lain gak boleh" jawab Devan.
"Terus aku harus ganti baju lagi gitu ?" Geo mulai sebal.
"Ahhh gak usah" jawab Devan lalu dia melepaskan jaketnya dan memakaikannya kepada Geo. "Nah ginikan bagus" lanjut Devan. Geo pun menurti saja kemauan Devan dan bersiap-siap untuk pergi. Lalu Geo naik ke motor Devan dan mereka pun melaju pergi ke tempat yang ingin mereka tuju.
Seseorang dari kejauhan melihat Devan dan Geo pergi. "Kamu sudah tumbuh besar Ge" ucapnya. Lalu dia menjalankan mobilnya lagi.
*****
Devan dan Geo sudah berada ditempat yang mereka tuju. Geo turun dari motor Devan dan mereka berjalan menyusuri jalan setapak yang banyak ditanami oleh pohon-pohon yang cukup besar. Devan berjalan lebih dulu sedangkan Geo hanya mengikutinya saja.
Geo berjalan cepat untuk menyeimbangi langkah kaki Devan. "Dev kita mau kemana ?" Tanya Geo yang mulai curiga karna dari tadi yang ia lihat hanya pohon dan tak ada satu orang pun selain mereka berdua.
"Kenapa kamu takut ?" Jawab Devan sambil menggenggam tangan Geo.
"Enggak sih tapi aku cuman mau nanyak saja" balas Geo.
"Padahal tadi aku mau kasih tau kamu" jawab Devan. Geo mengerutkan dahunya dan memajukan bibirnya sedikit "Yah Devan kasih tau dong" mohon Geo. Devan mengeratkan pegangannya lalu menaruhnya di dadanya dan menatap Geo dengan pandangan genit "Aku mau cari tempat biar kita bisa berduaan terus-" belum sial Devan berbicara Geo langsung membekap mulut Devan dengan tangannya "Cukup aku gak mau dengar" ucap Geo lalu ia berlari menjauhi Devan. Devan hanya tertawa dan mengejar Geo dan berteriak "Heii sini kau haha".
*****
Mobil sport berawarna merah memasuki kawasan rumah yang besar, dan berhenti tepat di depan pintu utama rumah itu seorang pria tampan dan gagah turun dari mobil tersebut.
David !
David berjalan masuk kedalam rumah membuka pintu rumah itu semua pengurus rumah termasuk Mirna terkejut dengan kedatangan David saat ini. Mirna berjalan cepat untuk menjumpai David.
" Ahhh apa kau terkejut Mirna ?" Ucap David.
Mirna hanya tersenyum dan menganggukan kepala. "Aku ingin bertemu nyonya mu" ucapnya lagi. Mirna pun mengerti maksud pembicaraan David membawanya keruang kerja Nyonya Tiwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You [Finish]
General FictionCinta pertama tidak selalu berjalan dengan lancar pasti banyak pengorbanan yang dilakukan. Sama seperti cinta pertama Geo dengan Devan. Apakah cintanya akan berakhir bahagia ? Baca selengkapnya disini yah ?? Btw ini novel pertama aku semoga kalian...