Devan melihat Ify yang berada di belakangnya Ify memandang Devan dengan penuh pertanyaan di benaknya. Devan memberanikan diri untuk melangkah lebih dulu.
"Maaf" debut Devan sambil menundukan kepalanya.
"Apa semua yang dikatakan David benar ?" Tanya Ify sambil menangis. Tubuhnya bergetar karna menahan isakan tangis yang akan keluar sewaktu-waktu.
Devan hanya menundukkan kepalanya tak menjawab pertanyaan Ify dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya karna dia takut kalau Ify akan membencinya.
"Jawab aku Dev!" Teriak Ify sambil menguncang pundak Devan.
"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Devan. Dia benar-benar takut berkata jujur dan menjelaskan semua perbuatannya kepada Ify.
"Aku butuh penjelasan Dev"
"Aku takut Fy" kata Devan sambil menatap mata Ify penuh sendu.
"Kamu takut karna semua itu benar ?" Tanya Ify kepada Devan. Air mata Ify tak henti-hentinya menetes membasahi pipi merahnya.
"Aku sayang kamu Fy" ucap Devan sambil memegang bahu Ify.
"Sayang kamu buat Geo bukan buat aku Dev" jawab Ify lirih.
"Iyah. Aku sayang sama dia. Tapi aku juga sayang sama kamu Fy"
"Tapi kamu gak pernah bilang itu sama aku" jawab Ify.
Devan hanya terdiam tak bisa membalas perkataan Ify tadi.
"Sampai kapan kamu bohongin perasaan kamu Dev ?"
"Maafin aku Fy" jawab Devan.
"Aku bakal maafin kamu kalau kamu ngomong jujur" balas Ify.
Devan menarik napasnya dalam-dalam memberanikan dirinya untuk menceritakan semuanya kepada Ify.
"Semuanya berawal saat ayahmu mengalami kecelakaan" kata Devan sambil mengingat kejadian pahit itu.
*flashback*
Devan dan David mengendarai motornya dengan kecepatan penuh mereka di kejar-kejar oleh segerombolan pria berjaket hitam mereka melewati pengendara lain dengan gesit melanggar semua peraturan lalu lintas sampai akhirnya mereka melihat kilauan cahaya dan bunyi klakson yang sangat kencang dari arah depan Devan bingung harus bagaimana dia segera berbelok ke kanan dan mencoba mengalihkan mobil itu tapi ternyata dia melihat seorang pria menyebrangi jalan itu sambil membawa bunga Devan tidak dapat menghindari pria itu dia menabrak pria itu dan Devan pun terjatuh tubuhnya bergesakan dengan aspal.
Devan meringis kesakitan tapi dia mencoba untuk berdiri HP Devan terus berdering. Devan melepaskan helmnya dan mencapkannya begitu saja. Devan berjalan dengan terbatah-batah untuk mendapati pria itu Devan melihat pria itu lalu menguncang tubuhnya.
"Ahhhh" ucap pria itu.
Devan legah ternyata pria itu tidak meninggal. Devan melihat luka yang ada kepala pria itu banyak darah yang mengalir dengan sigap Devan melepaskan kemejanya dan merobeknya mengikatkan kemeja itu di kepala pria itu untuk mencegah pendarahannya agar tidak terlalu banyak. HP Devan terus berdering dia mengambil ponsel itu dari dalam saku celananya dan melihat panggilan David.
"Loe dimana ? Orang-orang itu udah enggak ngejar kita lagi" Tanya David di seberang sana.
"Tolong gue Vid" ucap Devan lirih.
"Loe dimana sekarang ?" Tanya David antusias.
"Gue baru nabrak orang Vid gue takut" balas Devan.
"Okey loe tenang sekarang loe sent location loe sama gue biar gue kesana" David segera mengakhiri teleponnya dan menunggu chat dari Devan.
Tak lama kemudia dia mendapat chat dari Devan dia segera pergi kelokasi yang dikirim oleh Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You [Finish]
General FictionCinta pertama tidak selalu berjalan dengan lancar pasti banyak pengorbanan yang dilakukan. Sama seperti cinta pertama Geo dengan Devan. Apakah cintanya akan berakhir bahagia ? Baca selengkapnya disini yah ?? Btw ini novel pertama aku semoga kalian...