Perkelahian

109 4 0
                                    

Geo tak sanggup menahan sesak di dadanya sampai akhirnya dia menelepon Devan tapi sayangnya ponsel Devan tidak aktif jadi dia semakin penasaran dengan penjelasan Bella tadi.

Dia berjalan bolak-balik di kamarnya berpikir sendiri yang masih belum tau apakah benar perkataan Bella tadi.

Waktu sudah menunjukan pukul 9.40 Geo sudah merasa lelah dan butuh istirahat belum lagi besok dia harus sekolah.

"Iyah. Besok aku bakal tanya sama Devan langsung" ucap Geo lalu dia ke kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci kakinya dan bersiap-siap untuk segera tidur.

*****

Perbincangan yang asik membuat Devan dan kawan-kawan lupa akan waktu.

Ify melihat jam di tangannya waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.

"Pulang yuk" kata Ify.

Serempak Devan dan Ernes melihat jam di tangan masing-masing lalu mengangguk sebagai tanda iya.

Lalu mereka membayar semua pesanan mereka dan beranjak dari sana.

"Kamu pulang bareng aku ?" Tanya Devan pada Ify.

"Enggak tadi aku bareng Ernes" jawab Ify.

"Hati-hati ya" kata Devan lalu dia pergi dari tempat itu dan di susul oleh kepergian Ify dan Ernes.

*****

Mobil David baru memasuki parkiran mobil rumahnya dan dia segera keluar untuk masuk ke rumah. Dia melihat seorang pelayan sedang berada di ruang tengah dan David pergi menghampirinya.

"Devan sudah pulang ?" Tanya David.

"Belum tuan" jawab pelayan itu.

"Baiklah" kata David.

Lalu dia naik ke atas dan meninggalkan pelayan itu. Dia masuk ke kamar Devan dan menunggu Devan di dalam sana.

*****

Pukul 10.30 malam Devan sampai di rumah. Dia segera masuk dan naik ke atas menuju ke kamarnya saat dia membuka pintu dia sudah di sambut dengan tonjokan yang berasal dari David.

Devan meringis kesakitan dan hendak untuk bangun. Namun David terus menonjok wajah Devan. Devan menyadari tindakan David lalu dia mencekram kerah baju David lalu membalikan tubuhnya dan sekarang Devan sudah ada di atas tubuh David. Dia menghantam wajah David sekali lalu dia berdiri.

"Loe kenapa ?" Tanya Devan heran.

David tak menjawab Devan tapi dia mendorong tubuh Devan ke sembarang tempat sampai dia menghantam meja belajar. Lalu David memukul wajah Devan lagi dan Devan tak mau kalah atas perlakuan David.

Dia menujak perut David agar memberi jarak antara keduanya.

Dia melihat David tersungkur dia merasa kasihan melihat David tapi dia juga tidak paham dengan sikap David.

"Loe kenapa brengsek !!" Kata Devan.

"Brengsek ?" Tanya David.

Lalu dia berdiri dan melihat Devan sejenak.

"Kenapa loe bilang kalau kita saudara di depan Geo ?" Tanya David.

"Haa bukannya itu benar" jawab Devan.

"Gue gak pernah anggap loe saudara gue" jawab David.

"Gue gak mau bohong sama Geo" balas Devan.

"Lebih baik loe rahasiakan itu !!" Teriak David.

"Kenapa ? Loe takut Geo kecewa sama loe ?" Tanya Devan.

"Iyah dan gue gak mau kalau dia jauh dari gue karena itu" jawab David.

Love is You [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang