Setelah kejadian itu hubungan Devan dan Geo berjalan lancar, mereka semakin akrab, bahkan Devan tak jarang mengerjai Geo mulai dari meledekinya sampai membuatnya terbawa perasaan.
Bagaimana tidak Devan sering sekali mengakatakan cinta pada Geo dan selalu memperhatikan Geo mulai dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar.
"Ge habis ini kemana ?" Tanya Devan sambil membukakan pintu mobil Geo.
"Dirumah aja. Emang kenapa ?" Tanya Geo.
"Jihaaa sat night dirumah aja nih ?"
"Iyah terus deh loe ngeledekin gue"
"Gue jemput jam 6 yah !" Lalu Devan berlalu begitu saja meninggalkan Geo yang hanya terdiam membeku.
*****
"Kok loe cantik banget sih. Emang gue ada bilang mau jalan sama loe ?" Tanya Devan sambil menatap wajah Geo lekat-lekat.
"Yaudah gue ganti nih. Tapi loe juga rapi banget mau keman ?" Tanya Geo tak mau kalah.
"Guekan mau ngajak loe jalan jadi harus all out" Sambung Devan sambil senyum dan menarik tangan Geo until pergi.
"Ehhh tunggu dulu dong pamit sama mama dulu dong"
"Ooo iyah hampir aja lupa" Devan langsung masuk bersama Geo kerumah.
"Tante saya izin pergi sama Geo yah. Pulangnya gak lama kok. Jam 9 udah balik kok" izin Devan besertai senyuman.
"Kamu Devan dari SMP gak ada berubahnya yah. Iyah tante izinin. Jaga Geo yah" Restu Mama Indah sambil menepuk bahu Devan.
"Baik tante permisi yah" Jawab Devan sambil mencium punggung tangan Mama Indah.
Mama Indah hanya senyum dan mengelus kepala Devan lembut.*****
Mobil jaz merah akhirnya berhenti di parkiran cafe yang cukup sepi padahal hari ini adalah malam minggu.
"Yuk turun. Aku udah pesan tempat buat kita berdua" Ajak Devan keluar.
"Hmm iyah" Jawab Geo singkat.
Mereka berdua pun segera keluar dari mobil dan mengarah ke meja yang sudah dipesan Devan sebelumnya.Sontak saja Geo merasa istimewa karena Devan memesan meja yang mengarah ke kolam renang dan ada sebuah lilin merah yang menyala diatas meja tersebut
"Sumpah demi apa ini so sweet banget" kata Geo dalam hati. Geo yang masih terpaku dengan suasana terkejut karna Devan menarik tangannya dan membukakan kursi untuknya.
"Duduk Ge" kata Devan.
"Oo iyah makasih yah Dev"
"So sweet yah gue. Gimana loe pasti tergila-gila sama guekan ?" Gombal Devan.
"Idih perasaan loe"
"Okey kita langsung makan aja yah. Gue udah laper" kata Devan sambil memegang perutnya.
"Yaudah terserah loe" jawab Geo ketus.
*****
Makanan yang ada diatas meja pun sudah habis hanya tersisa minuman dan kotak kecil berwarna biru tua. Sesungguhnya Geo sangat penasaran apa isi dari kotak itu. Tapi dia selalu mengurungkan niatnya karna takut akan merusak suasana.
"Ge... Ada yang mau aku bilang. Kali ini serius" Devan membenarkan posisi duduknya dan menatap mata Geo dengan penuh keseriusan. Geo hanya melihatnya dan berkata dalam hati "tumben nih anak tampangnya serius tapi kok tambah ganteng yah".
"Geo aku sayang kamu. Kamu mau jadi pacar aku ?"
Kata-kata itu membuat hati Geo berdetak kencang dan rasanya Geo ingin segera berkata ya dan memeluk pria itu.
"Ge... Jawab dong jangan diam gini" suara itu memecahkan lamunan Geo.
"Iyah gue mau" katanya dengan cepat.
Dengan segera Devan berdiri dan mencium pipi kanan Geo serta memeluknya erat. Lalu ia membuka kotak biru tua itu yang ternyata isinya kalung liontin yang tertuliskan nama Devan. Geo hanya tersenyum melihat Devan sibuk mengalungkan benda itu di leher jenjangnya.
"Jangan hilang apalagi dikasih sama orang pain. Inget itu" seru Devan pada Geo.
"Iyah. Dasar bawel"
*****
Malam ini adalah malam yang sangat indah bagi Geo bagaimana tidak cinta pertamanya menjadi kekasih hatinya mulai malam ini. Ini adalah hari yang sangat dinanti-nanti Geo.
*in the past of first love
"Hee loe kalau main sepeda jangan dikomplek ini. Disini itu banyak anjing ntar loe digigit. Mau loe ?" Tanya Devan sambil menunjuk seekor anjing di depan komplek.
"Trus main dimana dong ? Tapi kenapa loe tau disini banyak anjingnya ?" Tanya Geo sambil mengerutkan keningnya.
"Tau aja pokoknya jangan kesitu!"
"Aneh loe. Minggir !" Bentak Geo.
"Yaudah terserah loe kalau digigit jangan nangis yah" jawab Devan santai sambil berjalan keluar komplek.
Geo yang tak percaya dengan kata-kata Devan langsung masuk ke komplek tersebut tak sampai 5 menit Geo langsung menjerit dan melajukan sepedanya dengan sangat kencang dan tanpa disadari dia telah menabrak seseorang dan membuatnya jatuh tersungkur menimpah orang itu. Dan saat Geo membuka mata ternyata orang itu adalah Devan.
"Maaf gue gak sengaja" kata Geo sambil berdiri dan mengulurkan tangannya dihadapan Devan.
Devan segera meraih tangan Geo dan berdiri tegak."Iyah gak masalah. Loe enggak kenapa-kenapakan ?" Tanya Devan khawatir.
Geo hanya terdiam melihat Devan yang begitu khawatir kepadanya padahal ada luka dikaki Devan tapi dia lebih mengkhawatirjan Geo.
Entah mengapa Geo merasa jantungnya berdetak sangat kencang. Apakah Geo menyukai Devan ? Akhh tidak mungkin, Geo masih berumur 13 tahun bagaimana mungkin dia bisa jatuh cinta. Tapi percaya atau tidak mulai hari itu Geo selau mencari Devan kalau Devan ada dia akan segera keluar rumah sekedar menyapa atapun bermain dengan Devan.Dari situlah Geo menyadari bahwa dia sudah jatuh cinta pada Devan dan Geo berjanji dalam hatinya dia akan selalu mencintai Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You [Finish]
Ficción GeneralCinta pertama tidak selalu berjalan dengan lancar pasti banyak pengorbanan yang dilakukan. Sama seperti cinta pertama Geo dengan Devan. Apakah cintanya akan berakhir bahagia ? Baca selengkapnya disini yah ?? Btw ini novel pertama aku semoga kalian...