Cemburu (b)

303 11 0
                                    

Hari telah berganti namun Geo masih saja diam seribu bahasa.

Tidak mengangkat telepon dari Devan bahkan chat Devan saja tidak di baca oleh Geo.

Seharian Geo sibuk dengan aktivitasnya sendiri mulai dari kerja kelompok sampai sibuk mencari buku dengan Bella.

"Ge .... Ada masalah sama Devan yah ?"

"Enggak gue lagi males aja bareng dia"

"Tapi kok aneh yah. Biasanya sih kalau baru pacaran pasti lengket terus"

"Emang mesti gitu yah ?"

"Iyah dong. Contohnya gue sama Andre. Tiga bulan bareng terus ehh ke sini nya jadi sering berantem"

"Tau akhh gue lagi males bahas Devan jangan sebut nama dia dulu deh"

"Okey"

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 akhirnya Geo dan Bella balik ke rumah untuk istirahat. Rasa lelah dan penat sudah menjalar keseluruh tubuh Geo. Dia dan Bella segera ke parkiran untuk mengambil mobil Geo yang terparkir rapi disana. Geo segera melesat dengan cepat karna dia tidak mau berlama-lama di jalan belum lagi dia harus mengantar Bella kerumah.

*****

"Thanks yah Ge. Hati-hati loe baliknya"

"Iyah. Yaudah masuk gih"

"Loe dulu yang pergi ntar baru gue masuk"

"Ahhh elah sok romantis loe. Yaudah gue cabut yah"

Bella hanya tersenyum sambil melambaikan kedua tangannya.

Geo melesatkan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Tak perlu waktu lama untuk Geo sampai ke rumahnya berhubung tadi jalan sepi jadi Geo bisa sedikit mempercepat laju mobilnya.

*****

"Geo pulang"

"Kamu kok lama banget pulangnya ?" tanya mama Indah.

"Tadi ada kerja kelompok ma. Terus Geo sama Bella nyarik buku untuk tugas itu" jawabnya sambil menghempaskan dirinya di atas sofa.

"Terus kenapa gak ngabarin. Mama jadi khawatirkan"

"Maaf ma tadi Geo lupa"

"Yaudah lain kali jangan gitu loh"

"Iyah ma janji Geo bakal kabarin kemana pun Geo pergi"

"Yaudah bagus deh. Kamu ke kamar gih mandi terus makan. Udah capekkan ?"

"Iyah ma. Geo naik dulu yah"

"Iyah sayang" jawab mama Indah sambil mengelus lembut kepala anaknya itu.

*****

Selesai mandi Geo langsung turun untuk makan. Meski pun Geo tidak selera paling tidak dia harus makan sedikit karena dia tidak mau di marahin oleh mamanya karna hal sesepele itu.

Setelah Geo menghabiskan makannya dia segera ke kamar untuk istirahat.

Dia segera merebahkan tubuhnya diatas kasur tidurnya. Terdengar nada dering dari handphone Geo yang menandakan ada telepon masuk.

Dengan malas Geo beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajarnya. Mengambil hp dan melihat ke layar siapa yang menelepon dia malam-malam begini. Ternyata Devan, masih ada rasa kesal di hati Geo namun dia tidak berani menyuarakan kekesalannya itu.

Ingin sekali Geo menolak panggilan itu namun tak ada alasan yang kuat bagi Geo untuk menolak panggilan itu. Dengan malas akhirnya Geo mengangkat telepon tersebut.

"Hallo" jawab Geo.

"Akhirnya loe angkat juga" jawab pria di seberang sana.

"Kenapa ? Gue capek nih"

"Loe kenapa sih dari kemaren gak bales chat gue di telepon gak di angkat. Ehh sekarang di angkat malah jutek. Gue ada buat salah yah ?"

"Iyah loe emang salah !"

"Gue salah apa sama loe ?"

"Loe masih gak nyadar juga ?"

"Iyah gue ngerasa kalau gue gak ada buat salah sama loe"

"Salah loe angkat telepon di belakang gue terus pakek aku kamu"

Devan tertawa renyah karna sikap Geo yang sedikit kekanak-kanakan.

"Loe ngetawai gue ?"

"Iyahlah. Loe marah karna hal sepele itu. Yaampun Geo gak ingat umur apa ?"

"Iyah emang gue seperti anak-anak hal sesepele itu aja gue anggap penting dan itu gak penting buat loe. Maaf kalau gue gak bisa bersikap dewasa buat loe Dev"

"Lahh kok jadi gini sih. Gue gak maksud gini kali Ge"

"Yaudah loe mau ngomong apa lagi gue capek mau tidur"

"Gue gak maksud buat loe marah maafin gue yah. Gue suka kok sifat kekanak-kanakkan loe. Maafin gue yah"

"Udahkan gue mau tidur nih"

"Maafin gue dulu dong. Kasihani aku Geo" kata Devan dengan nada memohon. Dia berharap agar hati Geo luluh dan segera memaafkannya.

"Iyah gue maafin" kata Geo.

"Nah gitu dong kan jadi seneng. Tapi kalau boleh tau kamu cemburu yah ?"

"Apaan sih. Ngapain juga cemburu"

"Yahh padahal gue berharap loe cemburu. Terus merengek ke gue. Tapi ternyata enggak. Gue salah besar"

"Emang loe suka kalau gue cemburu ?"

"Seneng banget"

"Kok seneng sih ?"

"Kalau loe cemburu berarti loe sayang sama gue"

"Sebenernya sih iya. Tapi gue males aja merengek sama loe. Gue kesel sama loe"

"Haha... Nah gini dong kan tambah sayang jadinya"

"Emang siapa sih yang loe panggil kamu ?"

"Ohh itu dia temen deket gue. Namanya Ify sekarang dia lagi di Indo terus kemaren dia minta jemput di bandara"

"Sedekat itu loe sama dia sampai manggil dia kamu ?"

"Kita emang deket banget dari kecil kita barengan sampai akhirnya karna ada masalah jadi Ify harus dibawa ke Prancis sama orang tuanya"

"Ooo gitu. Terus loe jemput dia kemaren ?"

"Iyah dong Ge. Kan kasihan kalau dia naik taksi sendiri"

"Ooo jadi gitu"

"Iyah sayang jadi loe gak usah marah-marah gak jelas lagi yah. Kalau ada yang ngeganjal loe bisa langsung tanya ke gue aja. Okey ?"

"Iya Dev. Maaf yah untuk yang kemaren-kemaren gue gak bales chat dari loe"

"Iyah gakpapa"

"Ooo iyah Dev. Boleh gak gue manggil loe pakek kamu ?"

"Haha .... Yah boleh lah"

"Okey deh kalau gitu"

"Iyah. Jadi kamu udah seneng nih semuanya kelar ?"

"Haha iyah. Akhirnya pikiran aku tenang sekarang"

"Yaudah kamu tidur gih udh malem nih"

"Iyah kamu juga yah. Good night"

"Good night too dear"

Sambungan telepon diputus oleh Devan.

Dengan rasa tenang Geo kembali ke kasurnya mengambil guling dan memeluknya. Menutup matanya dan segera tidur dengan nyaman. Hari ini dia sudah sangat lelah melewati sepanjang hari dengan hati gelisah.

~~~~~
Cuap-cuap

Maaf yah lama banget update bagian ini soalnya lagi nyusun tugas akhir kampus.

Tapi masih semangatkan buat baca novel ini. Aku bakalan usahin buat update yang cepet yah.

Terus vote dan komen yah kesayangan.

😍😍😍

Love is You [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang