Chapt 10 - Bersamamu

4K 174 4
                                        

NP : Karina Salim - Sesuka hati 🎶🎧

"Kakak gak pernah berubah, kakak itu selalu tiba-tiba. Tiba-tiba datang, lalu tiba-tiba pergi. Aku juga capek nunggu kakak, bukan hanya hari itu. TAPI TIGA TAHUN LAMANYA!"

⚘⚘⚘

Amanda memutar bola matanya malas, entah kenapa ia sangat sebal dengan seseorang yang kini berada dihadapannya. Arkan Frizy Alfredy, orang yang menghadang jalannya bersama Hanna saat ini.

"Ngapain sih lo, dengan berdiri dihadapan gue seperti ini artinya lo itu mengganggu. Minggir gue mau lewat!" Ucap Amanda dengan ketusnya.

"Gue mau anter lo pulang." Ucap Arkan santai.

"Gue pulang bareng Hanna naik angkot. NGERTI!" ucap Amanda dengan menekankan kata diakhir kalimatnya.

"Hanna pulang sama Deran, tuhh.." ucap Arkan lalu menunjuk Deran yang berjalan ke arahnya untuk menghampiri Hanna.

Amanda menoleh ke arah yang ditunjuk Arkan dengan tatapan malas.

"Lo gak bisa numpang mobil Deran karna kapasitasnya cuma buat dua orang." Lanjut Arkan.

"Gak, gue pulang sama Hanna titik. Siapa cowok yang bernama Deran itu seenaknya ngajak Hanna pulang bareng." Ucap Amanda kekeuh.

Hanna diam tak mengeluarkan suara, ia hanya memperhatikan Arkan dan Amanda yang terus berdebat.

"Na, lo pulang bareng gue ya ? Kaki lo pasti masih sakit, gue gak tega kalo harus liat lo naek angkot dengan kondisi kaya gini." Ucap Deran dengan manisnya.

Hanna tertegun mendengar perkataan Deran yang secara tak langsung sudah perhatian kepadanya. Jika dilihat-lihat Deran sangat tampan meski tidak setampan Fahrez sih, 'pikirnya'. Dia juga baik, tidak seperti Fahrez. Akhirnya Hanna mengangguk menanggapi ajakan Deran.

"Ii..iya kak," ucap Hanna lalu tersenyum kikuk.

Amanda memelotot mendengar ucapan Hanna.

"Iihh Na kok gitu sih," Ucap Amanda lalu mencebikkan bibirnya.

Hanna menampilkan sederet gigi putihnya lalu berbisik tepat ditelinga Amanda. "Lumayan itung-itung irit ongkos kan, Daa. Hehe," bisik Hanna.

Amanda memutar bola matanya malas mendengar bisikan Hanna itu.

"Jadi, lo pulang bareng gue kan ?" Tanya Arkan lagi sambil menatap Amanda. Meminta persetujuan gadis itu.

"Gak, dia pulang sama gue!" Ucap Fahrez mantap yang tiba-tiba menyahut. Membuat semuanya menoleh kearahnya.

Fahrez berjalan mendekat ke arah Amanda, di ikuti Andre dibelakangnya. Fahrez menarik tangan Amanda lalu menggenggamnya, membuat gadis itu membulatkan matanya.

"Lo pulang sama gue, banyak hal yang perlu kita bicarain." Ucap Fahrez tegas lalu menatap Amanda.

"Tapi aku-" ucap Amanda terpotong oleh Fahrez.

"Gue gak terima penolakan!" Ucap Fahrez lalu menarik Amanda menuju mobil sport hitamnya itu.

Fahrez membukakan pintu mobilnya untuk Amanda, lalu mendorong bahu Amanda perlahan untuk masuk. Setelah itu barulah ia masuk, lalu duduk dibalik kemudi mobilnya. Lelaki itupun melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah dengan kecepatan rata-rata.

●●●

Semuanya menatap bingung ke arah Fahrez. Fahrez yang tak pernah mau berurusan dengan perempuan, kini malah mengajak Amanda pulang berasamanya. Selain itu, ia bersikap sangat manis kepada Amanda. Sungguh bukan seperti Fahrez biasanya, ada yang aneh pikir mereka.

My Fireflies!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang