"Sebrengsek apapun dia bagiku tetaplah dia yang terhebat."
⚘⚘⚘
Amanda menatap bayangan dirinya didepan cermin, lalu ia menghela nafas dalam. Gadis itu meraih ransel sekolah beserta ponselnya yang tersimpan diatas meja belajar. Ia sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya dan siap untuk berangkat sekarang. Amanda melangkahkan kakinya menuju pintu, namun langkahnya tertahan seolah ia melupakan sesuatu. Amanda memutar tubuhnya lalu berjalan menuju laci dan mengambil sesuatu disana. Setelahnya gadis itu segera melangkah keluar meninggalkan kamarnya dan menuruni anak tangga menuju kelantai dasar.
"Pagi semua," ucap Amanda menyapa semua orang yang ada dimeja makan dengan senyum yang mengembang.
Semua orang disana menatap Amanda tak berkedip.
Amanda mendudukkan dirinya disebelah Farel, lalu memakan sandwich yang telah dibuatkan bundanya dengan lahap.
"Dek, ini beneran lo Amanda adik gue bukan sih ?" Ucap Farel sambil menatap Amanda.
Amanda mendelik melirik Farel sekilas, "diem deh gak usah mulai ngajak berantem."
Amanda tersenyum menatap Hadi, "ayah kapan pulang dari LA ?"
Hadi balas tersenyum, "semalam ayah datang tapi kamu sudah tidur. Ayah sangat khawatir sama kamu saat bunda bilang kamu sakit."
Amanda terkekeh, "maaf aku udah bikin semuanya khawatir."
"Tapi kalau lihat keadaan kamu sekarang ayah udah gak khawatir, kamu kelihatan baik-baik aja dan.." Hadi menatap puterinya lekat-lekat. "Seperti ada yang berbeda hari ini sama kamu sayang."
Amanda tertawa kecil, "mungkin karna ayah baru bertemu lagi sama aku."
Farel mendekatkan dirinya ke telinga Amanda, "baju seragam lo kekecilan dek." Ucapnya berbisik dan membuat Amanda mendelik menatapnya.
Farel terkekeh ditempatnya melihat respon adiknya itu.
Amanda melirik jam tangannya sekilas, "Manda pergi sekolah dulu ya Bun." Gadis itu mencium pipi kiri bundanya.
"Kenapa gak sekalian bareng sama Ayah aja sayang," ucap Dinda lembut.
Amanda menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Atau lo mau gue anter ke sekolah ?" Ucap Farel sambil memainkan kedua alisnya.
Amanda memutar bola matanya malas, "No, aku lebih baik berangkat sendiri aja daripada harus sama abang."
Amanda mencium tangan Hadi, "Manda berangkat sekolah dulu Yah." Lalu gadis itu mencium tangan Dinda juga.
"Lagi pula aku mau nyoba mobil sport baru yang ayah belikan kemarin," ucap Manda sambil menunjukan kunci mobil ditangannya, sengaja membuat Farel iri.
Benar saja Farel langsung menatapnya melotot. "Ayah beliin Manda mobil baru ?" Lelaki itu beralih menatap Hadi.
Hadi tersenyum lalu mengangguk.
"Terus mobil baru aku juga mana Yah ?" Ucap Farel sedikit merajuk.
"Sudahlah, kamu kan sudah sering minta mobil baru. Sedangkan Manda baru kali ini ganti mobil. Biarkanlah adik mu itu sedikit bahagia, mobil dia yang lama juga kan kamu yang pakai." Ujar Hadi.
Amanda memeletkan lidahnya menatap Farel.
Farel menghela nafas pasrah, memang benar yang dikatakan ayahnya itu sehingga dia tidak bisa berbicara apa-apa lagi.
"Yaudah Manda pamit ya, assalamualaikum." Ucapnya sambil berlalu pergi.
"Waalaikumsalam," ucap ketiganya serempak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fireflies!
FanfictionAmanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...