"Cinta itu tidak mengerikan, jika mengerikan. Maka itu bukanlah cinta."
⚘⚘⚘
Seluruh siswa dan siswi SMU Pelita Bangsa disibukkan oleh berbagai aktivitas persiapan untuk pensi dan bazar amal nanti. Tidak hanya pengurus OSIS saja, semuanya pun ikut sibuk karena diwajibkan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Begitu pula dengan Amanda yang sedang berlatih menyanyi sambil bermain gitar diruang musik. Gadis itu berlatih dengan tekun sekali, meskipun ia sudah mahir dalam hal tersebut.
Amanda berada didalam ruang musik sendirian saja, tidak ada yang menemani dirinya seorangpun. Karena hari itu anak-anak yang lain disibukkan dengan kegiatannya masing-masing. Begitu juga dengan Hanna, ia begitu sibuk diruang tataboga bersama teman-teman yang lain.
Suara tepuk tangan muncul dari belakang saat Amanda selesai memainkan gitarnya. Kemudian ia menoleh ke arah sumber tepukan itu berasal.
Amanda tersenyum, "Kakak ngapain disini ?" Ucapnya.
Fahrez balas tersenyum, "nemuin kamu."
Amanda menaruh gitarnya ke tempat semula, lalu ia berjalan melangkah menghampiri Fahrez. Namun, saat baru selangkah ia berjalan, Fahrez memberikan isyarat padanya supaya ia tetap diam ditempatnya.
Kemudian Fahrez berjalan mendekat ke arahnya. Setelah keduanya berhadapan, mereka saling tatap satu sama lain.
Amanda tersenyum penuh arti, "kakak ngapain disini ?" Ucapnya mengulang pertanyaan yang sama.
Fahrez mengambil sebuah gitar yang tadi dimainkan oleh Amanda, kemudian lelaki itu duduk dan mencoba memetik senar gitar itu perlahan.
Fahrez menatap Amanda yang kini tengah memperhatikannya, "salah ya kalo gue disini ?" Ucapnya sambil menatap gadis itu.
Amanda menggeleng dengan cepat lalu tersenyum, "justru kehadiran kakak disini sangat membantu aku."
Fahrez tersenyum khasnya, lalu mulai memainkan gitar ditangannya dengan lihai.
Amanda duduk berhadapan dengan Fahrez.
Fahrez mulai menyanyikan sebuah lagu sambil terus memainkan gitar ditangannya.
"Sementara. . .
Teduhlah hatiku, tidak lagi jauh,
Belum saatnya kau jatuh.
Sementara. . .
Ingat lagi mimpi, juga janji-janji,
Jangan kau ingkari lagi.
Percayalah hati lebih dari ini,
Pernah kita lalui,
Jangan henti di si.. ni.." Fahrez menatap Amanda penuh arti.
Amanda melanjutkan lirik yang dinyanyikan Fahrez dengan penuh penghayatan.
"Sementara. . .
Lupakanlah rindu, sadarlah hatiku,
Hanya ada kau dan aku.
Dan sementara. . .
Akan ku karang cerita,
Tentang mimpi jadi nyata,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fireflies!
FanfictionAmanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...