Chapt 40 - Aku, Kamu dan Dia!

2.4K 94 21
                                    

"Jujur gue lelah, capek. Hati gue sakit saat lihat lo dan Fahrez tertawa bahagia. Sedangkan Fahrez gak pernah tertawa selepas dan sebahagia itu sama gue Manda."

⚘⚘⚘

Siang itu Fahrez sudah berdiri didepan kelas XI IPA-1. Menunggu gadisnya keluar seperti biasa. Sudah menjadi kebiasaan baginya pulang dan berangkat sekolah bersama Amanda. Padahal Amanda tidak pernah memintanya, namun Fahrez lah yang selalu memaksanya.

Amanda justru malu kalau mereka berdua terus-terusan terlihat bersama disekolah. Memang sudah banyak yang tahu kalau Amanda dan Fahrez itu berpacaran. Tapi tetap saja gadis itu merasa tidak nyaman. Mungkin karena selama ini ia selalu terhindar dari keramaian apalagi menjadi bahan gosip seperti sekarang. Sejak pertemuannya dengan Fahrez, hingga saat ini ia selalu mendengar namanya menjadi bahan perbincangan. Banyak yang menjudge nya, sebagian mereka adalah fans Fahrez yang selama ini terabaikan. Tapi banyak pula yang menyukainya karena memang Amanda adalah orang yang baik hati dan tidak sombong. Meskipun begitu, Amanda menghadapi nya dengan sikap yang tenang dan lebih memilih untuk menghiraukannya.

Amanda keluar kelas bersamaan dengan Hanna dan siswa/i lainnya. Gadis itu tersenyum ke arah Fahrez, begitupun dengan Fahrez yang balas tersenyum ke arahnya.

"Gak bosen nunggu didepan kelas kaya gini terus ?" Goda Amanda pada Fahrez.

"Kalo yang ditunggunya bidadari kaya kamu, mau sampe besok juga aku gabakal bosen." Ucap Fahrez lalu tersenyum tipis.

"Ekhemm.. ekhem kacang, hehehe" ucap Hanna lalu terkekeh.

Amanda tertawa, "maaf Na."

"Iyaudah aku duluan ya," ucap Hanna sambil tersenyum kikuk, karena merasa canggung menjadi seperti obat nyamuk diantara keduanya.

Kemudian Fahrez dan Amanda berjalan beriringan.

Sesampainya mereka di parkiran, Amanda sedikit terkejut melihat Radea yang sudah berdiri disamping mobil Fahrez.

"Kamu ngapain sih Rez sama cewek ini segala," ucap Radea kesal.

"Gue mau balik sama dia," ucap Fahrez santai.

"Tapi kamu kan pulang sama aku Fahrez," ucap Radea kekeuh.

Fahrez membuang nafas jengah lalu menatap Radea, "lo bisa kan pulang sendiri Ra ?"

Radea menggeleng keras, "eggak, aku mau pulang sama kamu titik."

Fahrez sungguh kesal dibuatnya.

"Yaudah aku pulang sendiri aja kak gak papa," ucap Amanda sambil tersenyum pada Fahrez.

Namun mendapat gelengan keras dari Fahrez. "Gak, kamu tetep pulang sama aku." Ucapnya tegas.

"Tapi kak," ucap Amanda terpotong karena tatapan Fahrez yang memohon padanya. Akhirnya Amanda memilih diam.

Akhirnya Fahrez memilih untuk memesan taksi saja. Karena mobilnya hanya cukup untuk dua orang. Dengan terpaksa ia harus mengantar Radea pulang juga, karena jika tidak gadis ituakan mengadu pada papahnya. Saat ini Fahrez tidak ingin berdebat apalagi bertengkar dengan siapapun, lelaki itu sudah cukup lelah.

Tidak lama taksi yang dipesan Fahrez datang, Radea duduk dibelakang bersama Amanda. Sedangkan Fahrez duduk disamping pak supir.

Sepanjang perjalanan tidak terjadi percakapan, suasana sangat menjadi awkward.

Amanda terlihat kebingungan saat mobil taksi itu berhenti didepan sebuah rumah mewah. Tetapi itu bukan rumahnya, melainkan rumah Fahrez.

Fahrez membukakan pintu mobil untuk Amanda, sedangkan Radea membukanya sendiri lalu ia tersenyum kecut.

My Fireflies!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang