Chapt 43 - Pertengkaran!

2.1K 109 13
                                    

"Kita putus, pergilah kak. Kejar bahagiamu, aku lepaskan kamu sekarang."

⚘⚘⚘

Amanda melirik jam tangan putih yang melingkar dipergelangan tangannya hingga berkali-kali. Hatinya mulai gelisah tak karuan, karena orang yang ditunggunya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Waktu sudah menunjukan pukul 06.45 wib. Namun Fahrez masih belum memberikan tanda-tanda akan kedatangannya.

Sudah 2 hari ini Fahrez tidak menghubunginya sejak sabtu sore. Bahkan saat bertemu ditimezone kemarin, Fahrez tidak menyapanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada lelaki itu, Amanda sungguh dibuat bertanya-tanya.

Amanda melirik kursi dihadapannya yang sudah kosong, gadis itu menyudahi acara sarapannya lalu bangkit dari duduknya.

"Bundaaa.. bundaaa..." teriak Amanda memanggil Dinda.

"Iya sayang, kenapa teriak-teriak gitu sih. Bunda denger kok walaupun kmu gak teriak," ujar Dinda.

Amanda menampilkan sedikit senyum yang dipaksakan. "Manda berangkat sekolah dulu ya Bun, udah siang."

Dinda nampak celingak-celinguk melihat sekitar, "Fahrez gak jemput kamu ?"

Amanda menggeleng, "kak Fahrez chat aku katanya dia gak bisa jemput hari ini." Ujar Amanda berbohong.

Dinda ber'oh'ria, "yasudah kalau begitu kamu biar diantar pak Rudi saja."

Amanda hendak menolak, namun ia melirik jam tangannya sekilas. Sepertinya tidak ada waktu lagi jika harus berjalan kedepan untuk keluar dari kompleknya. Belum lagi ia harus menunggu angkutan umum untuk menuju sekolah. Akhirnya gadis itu mengangguk pasrah karena tidak ingin terlambat.

Dinda tersenyum senang, "yasudah kamu tunggu didepan biar bunda yang panggil pak Rudi."

Amanda menurut dan pergi kedepan rumahnya, menunggu sang supir menyiapkan mobil untuknya pergi ke sekolah.

●●●

Sepanjang perjalanan Amanda hanya diam saja dan melamun, mood nya hari ini tidak cukup baik.

"Sudah sampai non," ucap pak Rudi.

Amanda tersentak kaget saat pak Rudi berbicara, "o.oohh iya.. iya pak. Makasih ya," ujarnya lalu tersenyum dan turun dari mobil.

Pak Rudi membalasnya dengan tersenyum, "kasian non Manda, kelihatannya sedang ada masalah." Ujar pak Rudi setelah Amanda turun dari mobil dan mulai memasuki gerbang sekolah.

"Pagi neng Amanda, baru dateng neng tumben udah siang gini." Ujar mang Ujang satpam sekolah yang biasa menjaga gerbang Pelita Bangsa.

Amanda tersenyum, lagi-lagi nampak senyum yang dipaksakan.

"Gak bareng den Fahrez neng ?" Ujar mang Ujang yang kepo ini.

Amanda menggeleng, "Manda masuk dulu ya mang." Ucapnya lalu tersenyum dan melenggang pergi.

"Anak muda jaman sekarang pacaran putus-nyambung terus. Padahal neng Manda sama den Fahrez kan udah cocok banget, kalo kata orang mah apa itu namanya ya clops gol atau coco goels. Ah itulah pokoknya," mang ujang bermonolog sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Gadis itu memasuki kelasnya dengan wajah lesu, lalu mendudukan dirinya disamping Hanna.

"Baru dateng Da ?" Ucap Hanna lalu tersenyum.

"Seperti yang kamu lihat," ujar Amanda sedikit cuek.

"Ada masalah Da ?" Tanya Hanna.

Amanda menggeleng, "hari ini pelajarannya bu Rena  kan ulangan. Aku lupa belum belajar Na." Ucap Amanda mengalihkan pembicaraan dan membuka-buka buku mata pelajaran biologi miliknya.

My Fireflies!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang