Chapt 14 - Terkejut

3.6K 170 2
                                    

Now Playing : Calvin Harris feat. Big Sean &
Pharrell Williams - Feels 🎶🎧

"Gue gak peduli apapun yang mereka bilang, yang gue peduliin saat ini cuma lo."

⚘⚘⚘

Mobil sport hitam milik Fahrez kini telah memasuki gerbang Pelita Bangsa. Sepanjang perjalanan Amanda dan Fahrez tiada hentinya bercengkrama. Sesekali diselingi dengan canda dan tawa. Sampai akhirnya tidak terasa mereka kini sudah berada dipelataran parkiran sekolah.

Seperti biasa, banyak siswi Pelita Bangsa yang memperhatikan Fahrez. Memandang lelaki itu dengan berbagai tatapan. Sedangkan Fahrez ? seperti biasanya pula, ia hanya bersikap acuh dan tak peduli.

Tatapan kagum dan memuja dari para siswi itu berubah menjadi tatapan bingung dan heran. Saat mereka melihat Fahrez membukakan pintu mobil untuk seseorang.

"Ayo turun," ucap Fahrez kepada Amanda.

Bukan nya langsung turun, gadis itu malah menatap Fahrez cemas.

Fahrez menaikkan sebelah alisnya, "kenapa ?"

"Orang bakalan bilang apa kalo tau aku berangkat bareng sama kakak sekarang. Setelah kemarin aku marah-marah terus nampar kakak." Ucap Amanda harap-harap cemas.

Fahrez tersenyum smirk khasnya, "gue gak peduli apapun yang mereka bilang, yang gue peduliin saat ini cuma lo." Ucapnya lalu mengusap kepala Amanda dengan lembut.

Amanda menghela nafasnya dalam, lalu turun dari mobil milik Fahrez.

"Gak usah khawatir, gak akan ada yang berani nyentuh lo setitik pun selama gue disamping lo." Ucap lelaki itu lalu menggenggam tangan Amanda.

Mereka berjalan beriringan, membuat seluruh siswa Pelita Bangsa membulatkan matanya terkejut. Karena untuk pertama kalinya mereka melihat Fahrez berjalan bersama seorang siswi di SMU Pelita Bangsa. Sedangkan Fahrez dengan cueknya, lelaki itu tidak peduli. Tetapi lain halnya dengan Amanda, gadis itu merasa sangat risih ditatap seperti itu.

"Kak lepasin, aku malu mereka lihatin kita kayak gitu." Ucap Amanda sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Fahrez.

Namun, lelaki itu masih tetap menggenggam erat tangan Amanda lalu tersenyum manis. Membuat semua siswi Pelita Bangsa yang melihatnya meleleh dan terkejut, karena untuk pertama kalinya Fahrez tersenyum semanis itu.

"Aduh... kak Fahrez senyumnya manis banget bikin meleleh rasanya." Ucap seorang siswi yang melihatnya.

"Hell, itu kan cewek yang kemaren dilapangan itu." Celetuk salah seorang siswi yang sedang bergerombol dikoridor.

"Couple goals banget," ucap seseorang entah siapa. Amanda tidak tahu namanya.

"Najis! Sok cantik tuh cewek," celetuk seorang siswi yang juga Amanda tidak mengenalnya.

Berbagai macam komentar dari para siswi perempuan yang terdengar ditelinga Amanda membuatnya jengah, terutama yg mencerca dan menjudgenya.

"Wihhh bro, pagi-pagi udah gandengan aja." Ucap Deran setelah menepuk bahu Fahrez.

Fahrez menoleh lalu tersenyum simpul, "ini ?" Ucapnya sambil mengangkat genggaman tangannya dan Amanda keatas.

Amanda membulatkan matanya kesal, "lepasin ih kakak tuh apa-apaan sih." Ucapnya kesal seraya melepaskan genggaman itu, lalu pergi menuju kelasnya.

Fahrez hanya tersenyum simpul melihat punggung Amanda yang kian menjauh. Hal itu membuat ketiga sahabatnya bergeleng-geleng kepala tidak percaya.

My Fireflies!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang