Amanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...
"Bagi gue dia adalah fireflies terindah yang selalu menjadi penerang dalam hidup gue yang gelap ini. Maka saat fireflies terindah itu pergi, hidup gue menggelap sepanjang hari."
⚘⚘⚘
Hanna terlihat asyik sekali dengan novel yang sedang dbacanya saat ini. Sampai ia tak sadar, sedari tadi ada seseorang yang tengah memperhatikan dirinya. Orang itu tersenyum simpul melihat berbagai ekspresi Hanna saat membaca novel. Satu kata yang ada dalam pikiran orang itu untuk Hanna saat ini, "manis".
"Ekkhhhemmmm..." Deran berdehem dan itu membuat Hanna sontak menyudahi acara membacanya. Kemudian langsung menoleh ke sumber suara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deran Priskiantama ***
Hanna membulatkan matanya melihat Deran yang tengah berada dihadapannya kini. "Kkaa..kaak sej..jakk kapan ada disini ?" Ucapnya dengan gugup.
Deran tersenyum kecil, "sejak lo mulai masuk kelas terus duduk dan baca novel abis itu lo senyum-senyum sendiri."
Hanna terkejut mendengarnya. Namun, ia tetap mencoba bersikap tenang. Entah karena apa ia merasa gugup sekali saat ini, "ada perlu apa sepagi ini kakak udah ada dikelas aku ?"
Deran mengetuk dagunya berkali-kali dengan jari telunjuk, seolah lelaki itu nampak berpikir untuk apa ia berada disana saat ini. "Sepertinya gue kesini untuk bertemu lo," ucapnya lalu menunjuk Hanna.
"Bertemu aku ?" Ucap Hanna lalumenunjuk dirinya sendiri.
Deran mengangguk, "pulang sekolah kita jalan." Ucapnya terdengar seperti pernyataan, bukan pertanyaan.
Hanna membulatkan matanya menatap lelaki itu, "ma..maksud kakak ?"
Deran berdecak, "ccckkkk, pulang sekolah gue mau kita jalan dan gak ada penolakan."
Entah kenapa Hanna merasakan seolah bunga-bunga bermekaran dihatinya saat ini. "Berdua kak ?" Ucapnya polos lalu menyengir kuda.
Deran tersenyum simpul lalu mengangguk kembali.
Hanna menggigit bibir bawahnya, lalu menundukkan kepala. "T..ta..tapi kak-" belum sempat Hanna menyelesaikan ucapannya Deran sudah memotong.
"Gak ada tapi atau apapun, karena gue gak minta jawaban lo. Gue kesini hanya untuk ngasih tahu lo," ucapnya lalu pergi keluar kelas meninggalkan Hanna.
"Huhhhhhh," Hanna membuang nafasnya kasar dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Entah kenapa saat berhadapan dengan Deran tadi. Gadia itu seperti kesulitan mendapatkan oksigen. Ternyata, efek cowok ganteng sedahsyat itu yah, ucapnya dalam hati. Ehh, tidak mungkin perasaannya telah berpaling dari Fahrez kepada Deran dengan secepat itu. Hanya karena waktu itu Deran bersikap manis padanya dan mengantar ia pulang. Tidak mungkin, sepertinya ini hanyalah nalurinya saja sebagai perempuan yang mudah baper karena diperlakukan manis oleh cowok ganteng seperti Deran Priskiantama.