"Gue gak tahu ini cemburu atau bukan, yang jelas gue gak suka aja kalau lihat lo dekat dengan yang lain. Apalagi sampai tertawa selepas itu. Gak tahu kenapa, hati gue sakit lihatnya."
⚘⚘⚘
Amanda tengah berjalan beriringan bersama Hanna dikoridor kelas menuju kantin. Namun, seketika langkahnya terhenti. Karena tiba-tiba ada seseorang yang menutup matanya dari belakang. Hanna pun ikut berhenti dan melihat orang itu, tapi ia tak mengenalnya sama sekali. Sedangkan Amanda malah tersenyum, ia berpikir kalau orang itu adalah Fahrez. Namun, saat berbalik dan matanya terbuka. Gadis itu terkejut bukan main, karena orang itu bukan Fahrez tetapi, Panji.
Panji tersenyum manis pada Amanda lalu mencubit kedua pipi gadis itu gemas, "surpriseeee...!!!" Ucapnya.
"Kak Panji ?" Ucap Amanda masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Sedangkan Hanna hanya menatap keduanya bingung.
"Kan aku udah bilang, aku bakalan pindah kesini. Kenapa kamu masih kaget gitu sih," ucap Panji.
Amanda memajukan bibirnya kedepan, itu semakin membuat Panji gemas pada gadis itu. "Kakak bilang kan besok baru masuk sekolahnya. Tapi, tiba-tiba sekarang udah didepan aku aja. Pake jahilin aku lagi, ku pikir tadi tuh siapa gitu."
"Memangnya kamu berharap tadi itu siapa ?" ucap Panji lalu menaikkan sebelah alisnya.
Amanda menggeleng tak menjawab, gadis itu hanya tersenyum. "Bukan siapa-siapa kok," ucapnya lalumenarik Hanna untuk mendekat, "oh iya Kak. Ini kenalin sahabat aku namanya Hanna, yang waktu itu aku ceritain dikafe loh."
Panji mengangguk lalu tersenyum kepada Hanna dan mengulurkan tangannya, "Panji."
Hanna membalas uluran tangan lelaki itu lalu tersenyum, "Hanna."
Setelah itu Amanda mengajak keduanya untuk segera ke kantin, karena perutnya sudah keroncongan minta di isi.
"Yaudah yuk ke kantin laper, kak Panji ikut ya ?" Ucap Amanda sambil menunjuk Panji dengan jari telunjuknya.
Belum Panji menjawab, Amanda sudah menarik tangan Panji dan Hanna secara bersamaan agar mengikutinya.
-🌹🌹🌹-
Andre datang sambil membawa segelas minuman dan sepiring nasi goreng ditangannya, serta di ikuti oleh pelayan kantin yang juga membawa pesanan mereka berempat.
"Lo kenal sama anak baru itu, Rez ?" Ucap Deran.
Fahrez menghela nafasnya sebelum menjawab, "dia musuh gue pas SMP dulu."
Andre yang baru datang malah tertawa mendengar pernyataan Fahrez, dan langsung mendapat tatapan sengit dari Arkan dan Deran. Seketika Andre langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
"Tapi, kayaknya dia itu bukan type-type cowok dingin kayak lo sama Arkan gini ya, Rez." Ucap Deran.
Fahrez diam tak berniat menjawab.
"Sepertinya dia juga mengenal baik Amanda ya, Rez ?" Ucap Arkan saat melihat Amanda, Hanna dan juga Panji mulai memasuki kantin.
Fahrez langsung menoleh menatap Arkan, bagaimana bisa Arkan menebak seperti itu dengan benarnya. Arkan mengisyaratkan agar Fahrez mengikuti arah pandangannya.
Lelaki itu membeku ditempat duduknya, hatinya mencelos. Saat melihat Amanda sedang tertawa lepas bersama Panji dan juga Hanna sedang berjalan memasuki kantin. Sungguh Fahrez ingin rasanya memotong Panji menjadi kecil-kecil lalu membuangnya ke Asgardia. Ia benar-benar tak suka melihat Amandanya bisa tertawa selepas itu bersama laki-laki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fireflies!
FanficAmanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...