"Aku menyayangimu setulus hati, mencintaimu tanpa ambisi ingin memiliki. Dan bersamamu saat ini, bagiku hanyalah titipan. Karena cepat atau lambat perpisahan itu pasti datang."
⚘⚘⚘
Waktu masih menunjukkan pukul 10.00 pagi. Amanda sudah rapi dan cantik dengan pakaian casual yang dikenakannya. Hari ini gadis itu akan berkencan dengan Fahrez.
Lelaki itu mengatakan akan menjemputnya jam 10 siang ini. Tetapi, sampai saat ini batang hidungnya belum kelihatan sama sekali.
Amanda resah dibuatnya menunggu, sudah sekitar 10 kali putaran bolak-balik ia berjalan kesana kemari seperti setrikaan.
"Dek, kurang kerjaan banget sih jalan bolak-balik kayak setrikaan. Gak pusing apa ? Abang aja pusing lihatnya." Ujar Farel yang sedari tadi memperhatikan adiknya.
Amanda menggigit kuku dijarinya, lalu bertanya. "Bunda kemana, bang ?"
Farel menoleh menatap adiknya, "bunda pergi arisan sama teman-temannya, biasalah."
Amanda bergumam, "kalau ayah kemana ? Ini kan hari minggu, kenapa gak ada dirumah ?"
"Ayah pergi maen golf juga dengan rekan bisnisnya. Tadi sih abang diajak, katanya biar kenal sama rekan bisnis ayah. Tapi, abang nolak. Males ah, udah pada tua semua. Hehehe," ucap Farel llai terkekeh.
Amanda menganggukan kepalanya tanda mengerti.
"Gak pegel kamu berdiri ?" Ucap Farel sambil memandangi adiknya.
Gadia itu menampilkan sederet gigi putihnya lalu duduk disamping abang tersayangnya.
"Nah, gitu dong duduk manis yang anggun. Mau jalan sama pacar kok gak mau diem kayak setrikaan. Tunggu ajalah, bentar lagi juga Fahrez dateng." Ucap Farel menenangkan.
Amanda mengangguk dan pasrah.
Seketika senyuman Amanda mengembang saat mendengar bel rumahnya berbunyi.
"Nah itu pasti Fahrez," ucap Farel.
Lalu bi Tiyas salah satu pembantu dirumah Amanda lewat hendak membukakan pintu.
"Bi," panggil Amanda.
Bi Tiyas menghampiri Amanda karena merasa dirinya dipanggil, "Iya non, ada apa ?"
"Bibi mau buka pintu ya ?" Ucap Amanda.
"Iya non, memangnya kenapa ?" Ucap Bi Tiyas.
"Gak apa-apa bi, udah biar aku aja yang buka pintunya. Bibi kembali ke dapur aja," ucap Amanda.
"Baik kalo gitu,non. Bibi balik ke dapur ya." Ucap Bi Tiyas lalu melangkah pergi.
Dengan segera Amanda membukakan pintu rumahnya untuk orang itu. Namun, yang datang bukanlah seseorang yang sedang ditunggunya. Melainkan Panjilah yang datang berkunjung ke rumah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fireflies!
FanficAmanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...