"Dia benar, bahwa aku memang tidak tahu banyak tentangmu. Tapi, mereka tidak tahu sedalam apa aku mencintaimu."
⚘⚘⚘
Amanda terbangun karena mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Gadis itu mengucak matanya pelan sambil mengumpulkan separuh nyawanya yang tertinggal saat tidur tadi. Amanda melirik jam waker-nya diatas nakas sudah menunjukan pukul 11.00 siang. Tidak biasanya gadis itu bangun sesiang ini, sehabis sholat subuh biasanya Amanda memilih untuk joging jika dihari minggu seperti ini.
Namun, berbeda dengan hari ini. Setelah sholat subuh tadi ia melanjutkan tidurnya karena matanya masih sangat mengantuk. Gadis itu mengantuk bukan karena pulang larut malam sekali, justru karena semalaman ia tidak bisa tidur karena kejadian bersama Fahrez dikafe malam itu. Amanda benar-benar tidak bisa melupakannya, hingga akhirnya seperti sekarang ini.
Terdengar kembali suara ketukan pintu yang semakin keras, gadis itu memutuskan untuk segera bangkit dan membukanya. "Iya, iya sebentar."
"Ada apa, bun ? Manda masih ngantuk," ucapnya manja pada Dinda setelah membuka pintu kamarnya.
Dinda bergeleng kepala, "ini sudah jam 11 siang Manda, kamu juga belum sarapan. Anak gadis itu jangan bangun siang-siang, nanti susah dapet jodoh." Ucapnya.
Amanda memajukan bibirnya kedepan, "tapi Manda masih ngantuk bun mau tidur lagi."
Bunda tersenyum penuh arti, "ada Fahrez dibawah katanya mau ngajak kamu jalan tuh."
Amanda membulatkan matanya, "yaudah Manda mau mandi dulu, bun. Suruh kak Fahrez tunggu sebentar, gak lama kok."
Dengan segera gadis itu menutup pintu kamarnya dan bergegas mandi. Tanpa menghiraukan bundanya yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.
Dinda hanya tertawa cekikikan melihat tingkah puterinya itu. Padahal, ia hanya berbohong mengatakan bahwa ada Fahrez dibawah, itu hanya untuk membujuk Amanda saja agar mau mandi setelah itu sarapan. Benar saja, cara itu sukses membuat Amanda bergegas.
●●●
Setelah menyelesaikan ritual mandinya dan berdandan sekedarnya karena tidak ingin membuat Fahrez lama menunggu 'pikirnya'. Amanda meraih ponselnya lalu memasukkannya kedalam slingbag miliknya. Dengan segera ia turun dari istana stitch nya itu disertai rona bahagia diwajahnya. Sepertinya gadis itu sejenak melupakan perihal pertunangan Fahrez dengan Radea.
Amanda sudah cantik ;)
***Namun, saat turun kebawah yang nampak bukanlah Fahrez. Melainkan Hanna sahabatnya ditemani Deran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fireflies!
FanfictionAmanda merupakan gadis berparas cantik dan sempurna dalam segala hal, dengan fasilitas mewah, serta hidup yang sangat berkecukupan. Namun ia memilih untuk hidup sederhana dan menjadi orang biasa saja. Ia adalah gadis yang ceria, hingga saat ia kehil...