EXTRA PART ( Sattar and Helena )

5.8K 238 3
                                    

Sattar's POV

There's nothing impossible in this world because that word itself impossible. I learned that when I fell in love with someone who I never expected in my life.

Her name was Helena Pramudipta. A very beautiful modern and genius girl I ever known in my simple old culture life.

I knew her few years ago on the internet. Well, that was my first chatting actually. I saw her appeared on dating application and I started stunning by her. I didn't know why. It just clicked like that.

I know my culture and my religion wouldn't accepted a modern girl like her. But, after a year make a cyber relationship, I challanged myself to purpose her. She wasn't believe me at that moment, and then I came and proved my love to her.

The problem was, both of us knew that our parents has engaged us with other. Me with very young girl in my country. And she has engaged with her parents's choosen. That's why he never trusted me 100 % because she thought, I just played her. But I love her so much, and don't ask me why. I don't know. It just happen.

On the very first time we met, everything seems right. Something happen in my heart. My heart beated for her and that time I knew, I trully fell in love with that georgeous girl. Broke the rule of my family, and the engagement I had.

But then, after I back to my country after 3 days picnic with her, She dumped me only by  email. She said she had to go to other country. Followed what her parents wanted. Engaged and married with other man. She broke my heart into a million pieces. But my love was so crazy till it didn't want to let it go. I would find her again and I promised it to myself.

After a year, I came back again to find information about her. It sounded like idiot thing, but yes, I did it.

At that time, I met my angel, a single parent with a very handsome cute baby. She designed my new apartement. My business partner introduced me to her. And she was very talented. I was lucky to meet her. She convinienced me that my love would came back to me if I believe. And I believed, love will find the way. She also helped me when I almost died on car accident. The hospital called her because, she was the only contact I saved on my new mobile. Very Lucky, because Angel also the one who gave me blood transfered, because I lost much blood and unexpectedly, she had same blood like me. Very very lucky.

She was my angel. I knew her story like she knew my story. That's why when she asked me to join business with BW group, I agreed without any hesitation. And then I knew the reason. Like I always tried to make a way so I could find my love, my Angel also did the same. Find a way to her husband. To her first love, Andrian Brama Wijaya.

***

Helena's POV

Genius. Itulah yang aku simpulkan karena kepiawaian Arin selama ini. Aku pikir dia sudah melupakan Andrean yang sudah menjadi tunanganku selama 4 tahun belakangan ini, ternyata diam-diam si genius itu merencanakan muslihat sedemikian hebatnya sampai aku dan Andrean sama sekali tidak menyadari rencananya yang hampir sempurna itu.

Sebenarnya, aku sengaja mengundang Andrean ke pesta pernikahan sahabatku karena aku tahu, kalau Arin juga akan datang ke pesta itu, bersama pasangan status palsunya, Pengacara kondang, Rama Adibakti. Aku ingin tahu reaksi Andrean jika dia melihat Arin, istri yang selama ini ia lupakan. Apakah dia akan jatuh hati? Atau mungkin ingatannya langsung kembali saat melihat arsitek cantik itu? Ya, Andrean memang tetap tidak mengingatnya, tapi aku yakin Andrean terpikat pada Arin saat itu. Dan aku benar-benar bersyukur. Selama 4 tahun aku menjadi tunangan palsu Andrean, aku tahu persis bagaimana sifat si otoriter itu. Dia akan mendapatkan apapun yang ia inginkan, meskipun saat itu aku mengatakan kalau Arin adalah istri pengacara Rama Adibakti, aku tahu kalau dia menginginkan Arin. Keterpikatannya terhadap Arin akan membebaskanku dari sandiwara yang memakan jiwaku ini.

Selang dua hari, Andrean memberiku tiket tur keliling dunia. Aku tahu ia sengaja melakukannya demi rencananya. Aku mengikuti permainannya karena jujur aku sudah muak dengan sandiwara keluarga Wijaya. Kalau saja ayah Andrean tidak mengancam akan mempailitkan perusahaan ayahku, aku pasti tidak akan meninggalkan pria manis yang mengatakan akan menentang dunia asal bisa bersamaku.

Empat tahun. Empat tahun aku menjadi jalang genit yang selalu mengekori Andrean di setiap pertemuan bisnisnya. Empat tahun, aku harus bertahan diabaikan Andrean yang jelas-jelas tidak menginginkanku. Tapi aku bersyukur, karena hal itu kami belum menikah, meski kami terpaksa menjadi gunjingan sosialita karena status pertunangan kami yang sudah begitu lama tapi tak kunjung menikah. Ditambah kondisi Andrean yang selalu anfal jika tertekan yang selalu membuat orang tuanya mengalah dan menuruti kedegilan putranya yang mengesalkan itu. Aku masih sangat beruntung. Tidak terbayang neraka seperti apa yang harus kujalani jika aku harus menikahi pria dingin seperti Andrean yang jelas-jelas tidak mencintaiku.

Dan disinilah aku. Menikmati buah kesabaranku. Menikmati hasil kekacauan yang dibuat Andrean dan keluarga Wijaya. Mendapat bayaran dari peranku sebagai korban politik bisnis. Dan menikmatinya bersama pria manis yang kini sedang sibuk menghias tanganku dengan teliti.

Sattar Khan. Pria pakistan arab yang memujaku dengan cara yang selalu membuatku dihargai sebagai seorang wanita. Pria yang pernah melamarku dengan begitu manis, pria yang tetap mencintaiku setelah aku mencampakkannya dengan kejam, pria yang sekarang sudah menjadi suamiku. Menentang keinginan keluarganya dan budaya kolotnya, dan meyakinkan keluarganya bahwa aku cukup baik untuk menjadi pendamping Sattar Khan. Bintangku.

"It looks beautiful Jaan, I love it." Katanya entah memujiku atau hasil kerjanya sendiri.

"I know. Now, it's my turn. I want to make apple heart on your chest." Kataku mulai membuka sweater yang ia kenakan.

"Oh no Jaan, wait!!" Teriaknya cepat.

Oh no! Saking semangatnya aku lupa, hiasan mehendiku yang ia gambar di punggung tanganku masih basah. Dan saat aku membuka sweaternya. Aku menggesek sofa dan hasil karyanya pun hancur.

"Oh baby I'm sorry. Why I'm so stupid like this? I'm sorry, okay?"

"It's okay Jaan. You still beautiful even your hand black like this." Ucapnya sambil mengelap tanganku hingga terlihat motif hitam yang abstrak karena kecerobohanku.

Love will find a way. Itulah yang dikatakannya. Walaupun di negaranya menikahi orang yang kita cintai adalah suatu hal yang memalukan, yang hanya bahkan dilakukan oleh 3 % penduduk di negaranya. Dia membuktikan perkataannya dengan cara yang paling manis yang tidak mungkin aku tolak lagi.

"Za sta sara minah khom." Kataku setelah si Tampan selesai membersihkan tanganku.

"I know Jaan." Katanya lalu mengecup lembut keningku. Aku sangat bahagia.

Dia benar. Dia dan cintanya selalu benar. Love will find a way.




























































*Za sta sara minah khom : Aku mencintaimu ( bahasa Pakistan )

LOVE WILL FIND A WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang