Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjk

Ibu.

"Kamu udah makan siang? Ayo makan disini, makan yang banyak ya?"

Taehyung menghela nafas, bahkan dia duduk bosan di sofa. Lipat kaki juga, liatin dua manusia yang rasanya asik sendiri.

"Ibu makan juga ya? Tapi aku baru sampai, tahan lima menit."

"Aduh kamu, jangan ditahan-tahan. Nanti lapar keterlaluan lho."

Jungkook ketawa kecil, bahkan Ibu sedikit usap pipinya dia halus. Liatnya adem, ya kan?

Taehyung memutar bola mata malas,
"Kacangin aku terus,"

"Ya jangan dah dijawab,"

"Kacangin kacangin,"

Dialog diatas total monolog, Taehyung bergumam sendiri bahkan kedengerannya ngambek.

"Apasih kamu, sana siapin makanan sekalian."

Ya, keluar juga wataknya si Ibu. Bahkan wajahnya berubah galak begitu tatap Taehyung,

"Gak mau,"

"Taehyung!"

"Gak mau, Ibu."

"Alah, yang begini nih. Kamu maunya pacarin anak orang?"

Jungkook senyum sedikit memalingkan wajah, "Rasain,"

"Ibu lho apa. Gak ada urusannya antara aku mau pacarin Jungkook atauㅡ"

"Jelas ada. Kamu bawa anak orang, jadikan anak orang hak milik kamu. Tapi sikapmu begini?"

"Ya astaga bu. Gak mau siapin makanan aja."

Taehyung ngelus dahinya sok stres, sementara Ibu beralih gelengin kepalanya pelan,

Ketemu? Inti masalahnya.

Ibu beralih benerin duduknya, tangan Jungkook bahkan masih dipegang.

"Terus kamu ngapain pulang?"

"Kangen ibu,"

"Anak durhaka. Sana balik ke kota."

Taehyung merengut, dan sontak Jungkook ketawanya ditahan tapi manis sekali.

"Ngambekan, gak cocok jadi pacar Jungkook."

"Tau apa memang Ibu,"

"Tau banyak. Sana siapin makanan dulu,"

Ibu sedikit mengibaskan tangan ke Taehyung, tapi Jungkook beralih bangun dari duduknya.

"Ibu, buat makanan sama aku aja dulu ya?"

"Wah, dengan senang hati."

Dan Taehyung hela nafasnya panjang sekali begitu dua manusia berharganya melenggang pergi kearah dapur.

Selalu begini.

;

"Ibu begini tapi belum setuju kamu sama Taehyung, sayang."

"Iya, tau bu." Jungkook senyumnya manis sekali, sedikit gulung lengan kemeja dan ambil beberapa daging ayam didalam kulkas.

Ibu beralih senderan di depan pinggiran wastafel sambil potong-potong selada ditangannya, "Kamu mau tau kenapa Ibu gak setuju?"

"Mungkin, karena akunya ya?"

"Aduh, jangan spekulasi begitu manisku cintaku."

Jungkook senyum kecil, "Iya, kenapa bu?"

"Apa ya, Ibu gak mau kalian hanya kesenangan sesaat,"

Selada dicuci bersih, Jungkook masih menunggu lanjutan. Ibu beralih hadap dia, sambil ambil potongan daging ayam ditangan Jungkook.

"Ibu tau, Taehyung gimana. Serius atau nggak, kamu susah baca pikirannya."

Jungkook bungkam, otaknya mulai loading,

"Dan disini, Ibu gak mau kamu dimakan keseriusan sebentar. Apalagi dua tahun lalu, kalian sama sekali gak ibu liat jenjang seriusnya kemana,"

"Dan kata-kata Ibu waktu itu mendoktrin dia sekali lho, Bu."

Yang jadi tokoh utama masuk melenggang santai kearah kulkas. Jungkook sedikit lirik pacarnya yang berceletuk dan bahkan buat Ibu sedikit merengut.

"Gak ada urusannya di kamu, Taehyung."

"Jelas ada. Dia pacarku. Kenapa omongannya mengarah kesana?"

"Taehyung, stopㅡ" ini Jungkook berusaha menengah,

"Alasan ibu bilang begitu ya kenapa? Ada masalah apa sebenarnya?"

;

Dan makan siang yang canggung. Taehyung makan makanannya keliatan gak peduli. Begitu juga Ibu. Balik lebih gak peduli.

Jungkook posisi ditengah jadi gak enak sendiri, apalagi dia liat Taehyung mainin nasi sama sendoknya.

"Kakak,"

Yang dipanggil noleh, "Apa?"

"Jangan digituin makanannya,"

"Gituin apa?"

"Dimainin, jorok."

Dan Ibu jadi penonton pasangan ini. Bertengkarnya semacam apa ya. Bahkan Taehyung terlihat dibimbing semacam bocah,

"Ho, mau jadi pacar Jungkook katanya,"

Ibunya melipat tangan didada, dan Taehyung jengah,

"Memang pacarnya,"

"Bocah. Baru kemarinan kan kamu lulus sidang,"

"Terus kenapa,"

"Sana balik sekolah dasar. Tapi jangan tinggal disini,"

"Ya besok nikah aku gak disini,"

"Seenaknya,"

Masih berlanjut ya saling sahut, bahkan Jungkook disini pusing sendiri.

Calon mertua sama pacar sekali ribut ya begini.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Gak akan direstuin mah kalo gini -_-