Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjk

Waktunya habis.

Hari ini, mulai kerasa apa itu beda.

Taehyung hela nafasnya sekilas, pekerjaan waiter itu baru bagi dia. Dan gak ketemu sama manisnya hampir lewat 4 jam itu lumayan.

Walaupun biasanya jam kuliah lebih lama, tapi ini beda. Gak ada dosen yang bisa diajak bercanda, gak ada mata pelajaran yang bisa dia cari unsur masalahnya.

Beralih malah ngurusin mahasiswi kampus yang sontak heboh karena pangeran mereka ternyata kerja di cafe favorit.

"Kak Taehyung? Kok milih kerja part time?"

Salah satu mahasiswi itu bikin langkah Taehyung berhenti, beralih ditatap. Mahasiswinya malu sendiri.

"Ehm, kenapa ya?"

"Oh aku tau,"

"Apa?"

Taehyung tertarik, bahkan waktunya hampir terbuang 5 menit lebih,

"Pasti buat pacarnya ya?"

Dan Taehyung cuma senyum kecil, taruh sepiring kecil cheesecake di meja mahasiswi tadi,

"Bonus, aku yang traktir. Jangan kasih tau siapapun ya?

Apalagi pacarku."

Mahasiswi tadi merah padam, malu dicampur senang. Disogok cheesecake sama manusia begini, siapa yang gak mau?

Sialan kan?

Jungkook luar biasa beruntung.

;

"Halo?"

'Dimana?'

Hari bahkan masih liatin langit jingga, Taehyung udah rapi sama pakaian casualnya seperti biasa.

"Mau beli susu."

'Susunya habis?'

"Nggak."

'Terus? Kan bisa minum dirumah,'

"Kenapa ya? Lagi pingin."

'Ck, buang duit,'

"Ya maaf,"

Ketawa kecil sambil sedikit sibak poni panjangnya, Taehyung jalan kaki kearah rovernya yang terpakir rapi. Gak ada larangan part timer bawa mobil kan?

Hening, gak ada yang memulai pembicaraan. Taehyung masih tempel handphonenya ditelinga, sementara dia sibuk pasang seatbelt,

"Dek, masih disana?"

'Masih,'

"Ngantuk? Udah tidur siang?"

'Diem, banyak tanya.'

"Lho, tanya sedikit."

'Sama aja. Diem.'

"Ini jalan pulang, mau biarin aku nyetir begini?"

'...'

Gak ngomong apapun lagi dan sambungannya putus.

Taehyung cuma mengedikkan bahu, menguap sekilas dan rovernya melaju.

Hening lagi ya, biasanya ada aja manusia disampingnya yang utak atik dashboardnya, ditaruh segala macam alat perawatan badan maupun muka.

Bukannya gak terbiasa sendiri, tapi kemana-mana selalu berdua itu yang bedanya mulai terasa.

Ketergantungan sekali.

;

Pintu gerbang dibuka dan Jungkook hampir terkesiap begitu didepannya udah ada manusia yang duduk santai di kap rover merahnya.

"Wah, beneran keluar jam 18.45."

Itu ucapan paling santai, Taehyung bahkan masang cengiran polosnya sambil jepit rokoknya di jari. Jungkook mendengus dan taruh kantung sampah hitamnya didekat kaki,

"Ngapain? Chat dong, telfon tadi juga gak bilang apa. Bodo."

"Mati." Taehyung goyangin sekilas handphone matinya didepan wajah, lalu dimasukkan ke kantongnya lagi.

"Gak di charge?"

"Lupa bawa, ketinggalan di kampus."

"Oh, terus ngapain kesini?"

Dan mereka berdua hening, saling tatap dan berakhir keduanya malah ketawa kecil,

"Apasih, ngapain liat-liat?"

"Gak ketemu kamu 8 jam nih. Dehidrasi. Makanya kesini."

"Alah, paling tadi juga cuci mata liat yang bening."

"Gak, enakan kamu kan."

"Hus, ngomongnya."

Pipi Taehyung ditepuk, empunya sedikit ketawa kecil, dan tangan Jungkook gak turun dari tempatnya, beralih tangkup pipi pacarnya itu,

"Capek?"

Jungkook sedikit usap pipi tirus itu halus, Taehyung gelengin kepalanya. Sedikit maju wajahnya dan cium bibir pacarnya itu sekilas.

"Gak capek, baru sekali."

Taehyung turun dari kap mobilnya dan berdiri didepan Jungkook; tangannya melingkar dipinggang manisnya halus.

Sementara Jungkook masih menangkup pipi cowok didepannya itu,

"Terus ngapain kesini?"

"Retorik. Kamu tanya dua kali,"

"Kan katanya gak capek,"

"Mau liat kamu intinya."

Pipinya ditepuk sekali lagi, Taehyung mendekat, sedikit mendusel dileher Jungkook dan pelukannya makin erat.

"Ayo masuk dulu, gak ada mama tapi."

"Mama kemana?"

Pertanyaan Taehyung mengambang gak dijawab, Jungkook sedikit angkat wajah pacarnya itu,

Dan ciuman kedua untuk hari ini, beneran yang kedua.

Bahkan pintu gerbang rumahnya Jungkook ini selalu jadi saksi bisu pertemuan perpisahan mereka ya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Habis ini mereka ngapain ya.
Ngapain ya.
Ngapain.
Ngp.

😣