Sementara kok

23.4K 3.3K 291
                                    













"Pulang?"

Disini nadanya terdengar lirih dan luar biasa jadi gak tega. Tapi yang dituju cuma ketawa kecil,

"Kenapa? Gak mau aku pulang?"

"Kalo gak mau?"

"Aku tetep pulang,"

"Gak ada guna kamu tanya,"

"Memang, biar lama aja disini."

Jungkook merengut, cardigan creamnya udah disampirkan dibahu, ada beberapa bercak saos tteokpokki di baju kaos putihnya, bercak cola juga yang sedikit tumpah.

Bukti kencan malam ini ya, Taehyung liatinnya jadi sedikit gemas. Kencan kok berantakan.

"Minum cola kampungan, makanya tumpah,"

"Kamu yang bukain, sadar."

"Ya siapa yang kocok duluan?"

"Kamu bawanya gak bener, Taehyung."

"Oh iya, lupa. Jungkook."

Saling sakartis, tatapan keduanya beda sekali. Yang satu tajam seolah menusuk dan satu lagi adem sekali, santai tapi datar.

"Udah, sana pulang."

Akhirnya yang satu memutus kontak, mengalihkan pandangan sambil mundur selangkah.

Taehyung senyum tipis, "Kok mundur?"

"Pasti kamu mau cium,"

"Pede sekali, aku gak minta cium."

"Yasudah, sana pulang."

Kedua tangan Jungkook sedikit menepuk bahu Taehyung dan tangannya diam lama. Ada rasa mau memeluk, tapi takutnya ada perasaan gak mau lepas.

Alah, dilema orang pacaran ya. Sialan.


Lalu kedua tangan Taehyung direntangin, lebar kesamping,

"Mau peluk ya bilang, bahuku sakit diremas gitu."

Datar, tapi terkesan lembut. Berhasil juga membuat Jungkook lebih merengut dari yang tadi.

Ya, begitu pada akhirnya.

Lengan Jungkook menuju leher, memeluk leher cowoknya itu halus sekali, sedangkan tangan Taehyung beralih memeluk pinggang pacarnya.

Gestur pelukan antara gak mau pisah atau memang ingin tinggal.

"Sesak, gak usah kuat-kuat astagaㅡ"

"Diem, aku mau peluk,"

Dan Taehyung berakhir ketawa tertahan karena badan kurusnya dipeluk terlalu kuat sama pacar. Saking hangatnya dan nyaman.








Ada maksud tersembunyi,

Jungkook sedikit tidak suka dengan perubahan, tapi entah. Rasanya part di tujuh puluh lima, ada keinginan untuk beranjak tumbuh bersama.

Gak sama lagi dengan SMA, keduanya memutuskan untuk saling sama-sama kan dari dulu?


















;

Jungkook menerima konsekuensi.

Beberapa buku didepan mata, duduk melipat kaki dan pensil yang dia gigit daritadi. Berpikir entah apa, rasanya blank.

Handphone sepi, wajar. Taehyung baru saja pulang belum lewat tiga puluh menit.

Sejak kapan ya, Jungkook jadi ketergantungan pacar begini.

'Gak boleh,'


Gelengin kepalanya sekilas, lalu beralih fokus sama beberapa tugas yang menanti didepan mata.

Dalam hati sedikit sadar, eksitensi seorang Kim Taehyung di setiap hari itu memang penting.

Bukan sekedar penyemangat hari, bukan juga sekedar menerima kenyamanan lalu kesenangan sesaat.


Taehyung ada di setiap hari memang lebih dari cukup.



Ya, maka dari itu, kata-kata 'diseriusin' memang cukup berpengaruh untuk Jeon Jungkook.

Tling~




Taehyung

Belajar yang rajin
Besok nikah
Kawinnya duluan
Hehe





Jungkook disini baca chat dengan senyuman merekah dan hati berbunga.
Kasmaran, sekali lagi.






Taehyung

Belajar yang rajin
Besok nikah
Kawinnya duluan
Hehe

Ya






Apaan
Spam

Read










Tau?

Taehyung diperjalanan pulang pipi serasa mau menekuk meledak saking lebar senyumannya.










ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Kasmaran mereka kleng ㅠㅠ

Hai, selamat tidur♡

Ketika mood membuat narasi jadilah begini

Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang