Fokus mereka.

24.6K 2.9K 391
                                    











"Ah, kalah lagi."

Taehyung terkekeh, gumaman Jungkook yang frustasi sambil tekan kasar stick psnya lucu juga, bergerak-gerak kesal diantara jepitan kakinya.

Punggung Jungkook senderan santai didada Taehyungnya, kepala bersebelahan dengan rahang pacarnya. Sesekali menjauh karena asap rokok yang mengganggu,

Tapi pandangan mata fokus ke tv led didepan,

"Kak, kamu curang daritadi,"

"Terus dibilang curang, jelas-jelas tanganku didepan matamu,"

"Cheatnya berkali-kali, tuh."

"Iya, sayang sama kamu berkali-kali lipat juga."

Ngalus, sedikit meringis reflek karena perut disikut Jungkook, pelan sih. Gak ganas seperti biasa. Dan kembali fokus ke game, Taehyung dapat kacang, cueknya Jungkook kembali.

Perlahan pasti, Taehyung meletakkan dagu dibahu sayangnya. Melirik manisnya dari samping intens, tangan meletakkan stick ps dan peluk pinggang kesayangannya dari belakang sedikit erat,

Jungkook gak risih, tapi susah bergerak. Gak gugup karena ditatap intens, tapi gemetar karena gemas dengan game kesukaan.

"Pelan-pelan mainnya. Ganas sekali,"

"Gak ganas. Aku gak curang mainnya,"

"Ya kamu deh paling bener,"

"Memang aku,"

Gigit pipi, Jungkook meringis risih, Taehyung gemas dan pipi kesayangannya jadi sasaran. Pelukan sedikit digoyang kekanan dan kekiri, seperti biasa gemas sendiri.

"Jauh-jauh sana, bau rokok daritadi." Jungkook agak menjauhkan badan, tapi Taehyung reflek merajuk suaranya. Dahi mengerut gak mau, tangan bahkan peluk pinggang manisnya lebih erat.

"Sialan, gak usah sok manja."

"Gak manja, anjing. Peluk aja susah,"

"Risih, peluknya eratㅡ"

Memekik kuat karena Taehyung lebih eratin pelukannya gemas sekali. Nyaris remuk rasanya, Taehyung kurus tapi tenaganya kuat, sialan.

"Tadi Ibu cerita apa?"

Ya, untuk informasi, mereka baru pulang fitting baju pernikahan. Hebatnya desain ditentukan Ibu, segala persiapan diselesaikan keluarga Kim. Taehyung dan Jungkook seolah jadi cameo, tinggal nikah dan terima jadi.

Sama saling jaga perasaan sampai altar. Ais.




Jungkook masih fokus dengan game, matanya saja. Taehyung masih puas gigit pipinya berkali-kali, gemas. Bahkan jadi merah pipi orang,

"Gak ada cerita apa. Cerita kamu bodo, gitu."

"Aku gak bodo, Jeon."

"Bodo aja, biar aku sayang."

"Pinter pacarnya, ahli kimia."

"Ahli kimia nombok,"

"Nggak, anjing."

Hidungnya dapat sentilan, beralih Jungkook protes sekedar marah. Gamenya gak terlihat, kan sial. Kalah dan Taehyung sukses tertawa.

Tawa manusia ganteng dimalam hari itu cukup menenangkan hati kok. Tapi bukan untuk Jungkook, tawanya Taehyung luar biasa menyebalkan terdengar ditelinga. Total cari berantem.

"Aku bilang jauh-jauh daritadi, daritadi, daritadi daritadi daritadi."

Diulang berapa kali, Taehyung meringis kuat karena pipinya beralih dicubit tanpa ampun sama manusia yang masih betah ada dipelukannyaㅡdalam artian didalam jepitan kaki Taehyung dan senderan di dada.

"Kamu yang jauhin, ngapain aku yang menjauh?"

"Tempatku disini duluan," Taehyung mengedikkan bahu sekilas,

"Yang duduk dibelakang siapa?"

"Aku yang duduk didepan punya hak milik disini, tempatku,"

"Gak bisa gitu, hak paten tempat duduk disini atas nama Kim Taehyung."

"Kim Taehyung hak paten Jeon Jungkook. Mau apa?"


Jungkook nadanya nyolot tapi sukses memalukan rasanya. Taehyung reflek tertawa keras sekali, menutup setengah wajah frustasi kenapa punya pacar; calon, maksudnya. Bisa manis begini.

Dosa apa Kim Taehyung.


"Sok malu." Jungkook disini gemas, tangannya merambat mencakup pipi tirus pacarnya, sedikit mendongak menatap Taehyung yang mengalihkan pandangan,

"Sok hak paten, kemarin dilamar juga tanya banyak-banyak,"

"Banyak apa?"

"Banyak tanya."

"Kepastian kan? Aku pasti terima kalo kamunya yang pasti serius."

"Iya oke maaf, kalah. Jangan kasih omongan manis lagi,"

"Kamu yang ajar."



Jungkook kalah dalam game, dan berusaha menang urusan begini. Lantas ciuman dipipi Taehyung dapat. Malam harinya manis sekali, harafiah Taehyung kalah.

Kalah soal Jungkook. Sudahlah.




"Delivery? Lapar,"

Jungkook merengut dan Taehyung tangannya tepuk halus perut Jungkooknya, "Iya, delivery apa?"

"Kamu yang bayar,"

"Seenaknya. Aku menang, kamu bayar."

"Gak mau :("

"Berarti tidur aku peluk kamu nanti,"

"Sesak, gak bisa tidur."

Taehyung mencebik, Jungkook pasang cengiran polosnya, tangan pegang halus pergelangan Taehyung yang sibuk elus perutnya sengaja; iseng, mainan. Gestur sayang, tapi lapar.

Taehyung ambil handphonenya sendiri, ujung rokok baru dijepit diujung bibir. Menempelkan handphone ditelinga, terus lirik kebawah. Jungkook menatap intens.

Rokoknya dilepas dijepit kedua jari, cium sekilas bibir Jungkooknya dari atas. Ciumannya sekilas tapi berkali-kali, Jungkook ketawa sendiri. Ciuman berakhir setelah mas mekdi angkat telepon.


Taehyung yang traktir, hehe.

























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Kenapa si aku jomblo. #desperate
Ayo kita bobo dengan kejombloan hqq.

Foto yang menyebabkan imajinasiku lahir. Huha.

Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang