Ceritanya.

42.7K 4.9K 392
                                    













"Ho, berhari-hari ngilang sama pacar?"

Taehyung reflek ketawa, rangkul bahu sohibnya yang duduk sambil numpu dagu pake tangannya. Wajahnya merengut, datar. Sohib datang ada maunya.

"Jangan cemburu bro, nih udah gue traktir." Kotak rokok disodorin didepannya, dan Jimin cuma mendecih sekilas.

"Yaya, sohib nyari pas lagi seneng. Ya, udah biasa. Bahkan disogok. Ya ya manusia."

"Apasih lo anjing,"

Berakhir Jimin kepalanya ditempeleng, hampir jatuh dari kursinya sendiri. Taehyung maunya ketawa tapi ditahan dan beralih hisap rokoknya sendiri,

"Lo yang apasih. Dateng-dateng nyeret ngajak bolos. Bukan SMA bro, bangun,"

Jimin benerin posisi duduknya, ngambil pematik dan hidupin rokoknya sendiri,

"Ya lo juga mau,"

"Ya sih, tapi lo sogok gue,"

"Sama aja."

Taehyung bersiul, sesekali bergumam lagu yang di play di cafe yang terletak gak begitu jauh dari kampus. Interior classic, ada meja barnya dan sebagian besar menunya itu kopi.

Tempat nongkrongnya sehari-hari. Dari jaman SMA dulu. Bedanya sekarang tempatnya lebih berkelas, dulu jauh lebih bobrokㅡkarena Kak Esa sang pengusaha dapet rejeki.

Iya, diulang lagi mereka bolos jam kuliah.

Taehyung tadi sampe dikelasnya langsung nyeret manusia yang duduk rapi dimejanya keluar kelas. Sapa ibu dosen yang kebetulan lewat lalu lari melenggang entah kemana.

"Terus, tujuan lo kesini ngajak gue ngapain?"

Taehyung senyum sekilas, "Mau cerita kalo gue sayang sekali sama Jungkook,"

"Setan."

Dapet geplakan dikepala, Taehyung malah terkekeh. Jimin cuma berdecak sambil gelengin kepalanya,

"Jatuh cinta beneran nih sohib, 3 tahun jalan kan?"

Taehyung ngangguk berkali-kali, "3 tahun. Lama ya. Hahaha."

"Lama masih anget?"

Jimin ambigu, Taehyung ketawa. "Anget apanya nih?"

"Apanya. Ya apanya. Anget gak?"

"Masih sempit. Mantap,"

"Bangsat,"

Keduanya ketawa, Jimin bahkan sampe mukul bahu sohibnya itu ketawa saking kerasnya,

"Apa yang buat lo tahan sama dia? Anak kampus gak main-main jadi fans lo berdua. Famous, man."

Jimin mainin kursinya diputar-putar kiri kanan. Menunggu jawaban, dan Taehyung keliatan bungkam sebentar;

"Apa ya,"

Taehyung jepit rokok di ujung bibirnya, berpikir; kepala ditumpu tangan sebelah yang ada di meja.

"Karena yang apa yang gue mau, ada di dia semua. Gak ada alasan spesifik sih,"

Cola sekali teguk, Jimin mencebik sok kagum, "Cinta apa adanya?"

"Ya, kayanya."

"Bullshit. Gak manis gak bakal lo gebet,"

Taehyung pasang cengiran kotaknya, "Nah, itu tau. Liat dari cover dulu bro. Ternyata dia manis wajah manis hati."

"Paket lengkap?"

"Lengkap, paket panas juga."

"Haha bangsat, 3 tahun gak solo?" Jimin ketawa remeh, dan Taehyung pasang wajah smug facenya, nyampah.

"Jaman solo? Tahan hormon makanya," ini Taehyung sombong sama diri sendiri,

"Kaca, kaca."




Dan mereka berakhir ketawa lagi, lanjutin omongan ala lelaki. Ini cerita Taehyung jatuh cinta, setiap waktu pasti wajah kasmaran didepan sohibnya.

Kapan lagi kan, liat Taehyung jatuh cinta?












;


Kookie

Dimana?

Nongs
Udah selesai kelasnya?

Udah
Nanti sini ya
Makan siang
Gak kelas?

Iya
Hehehe nggak
Mau dibawain apa?

Bodo
Kok bolos? Bosen sama kelasnya?
Waffle coklat ya

Yaya
Jimin ngajakin
Tunggu
Kangen ya

Tau
Jangan nyebat banyak
Inget

Iya, tenang

Nanti dapet cium ya

Read










ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Malas pulang. Bor. Btw jimin diajakin lo bang , bahkan diseret @/kth

Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang