*kehabisan judul*
;
"Jangan pegangㅡTae-"
Gak mendengar apapun, tangan terlanjur masuk kedalam baju. Jungkook menggeliat pelan dan nyaris mendesah; man, jari Taehyung dingin sekali mengelus titik sensitif di dada. Terutama lutut yang menekan privasi dibagian bawah. Sialan.
Koridor apartemen, jadi latar. Rasanya untuk tekan password masuk kekamar pun susah. Ciuman keduanya dalam, saling melumat seolah haus. Mantel terbengkalai jatuh dibawah. Baju tersingkap naik, Jungkook pasrah.
Sempurna.
Bagian privasi didepan kembali ditekan lutut, jari reflek meremat rambut Taehyungnya kuat. Rongga mulut dijilat habis, lidah saling hisap, saliva mengalir menuruni leher.
Gila, Taehyung haus?
"Taeㅡsudah-"
"Nggak,"
"Ahㅡ"
Taehyung ciumannya menurun, menuju rahang gigit sedikit, turun keleher. Badan Jungkooknya sedikit terkesiap jadi respon, gemetar ketika jar dinginnya lagi menekan titik sensitifnya didada.
Dan kedua kaki yang menjepit lututnya reflek setiap menekan bagian privasi. Brengsek.
Jungkook itu berisi, langsing dibagian pinggang, bibir ranum dibagian bawah jadi candu,
"Bangsat, cantik sekali."
"Apaㅡ?"
"Cantik, anak siapa kamu?"
"Mama Jeonㅡsialan, Tae. Masuk duluㅡ"
"Sekarang?"
Suara gemerincing sabuk, Jungkook mendelik dan pegang pergelangan tangan pacarnya itu sekuat sisa tenaga.
Taehyung senyum jahil, pacarnya merengut sanbil pegang kuat pergelangan tangannya yang ada di sabuk. Tau manis?
"Masuk, jangan disini. Gak ada etikanya kamu,"
"Ehey, menohok sekali sayangku,"
"Aku serius bangsat,"
"Ya, bangsat balik,"
Taehyung beralih cium lumat bibir kesukaannya itu lebih kasar dari yang awal; tangan reflek meremas pinggul sang pacar, sedikit menggesek bagian depan maksud merangsang.
Jungkook desahannya nyaris lepas, kalau gak tertahan sama ciuman mereka berdua. Berakhir nafas tersendat, pegang kuat pergelangan tangan Taehyung yang main masuk kedalam celananya,
Bangsat. Taehyung anjing. Mati besok, kata hati Jeon Jungkook.
;
"Gak usah sok marah,"
Gak ada jawaban, Taehyung dapat punggung. Mulus memang, putih bersih, ada bekas gigitan merah didekat tengkuk, iya. Cantik. Bahkan dari belakang pun Taehyung bisa terpesona begini.
"Sayang,"
Lengan kurusnya menyelip, memeluk pinggang Jungkooknya dari belakang. Suasana panas, terasa lengket akibat seks, keringat bahkan masih tersisa. Makanya, Jungkook hangat.
"Jangan sentuh, bangsat,"
"Iya, galak sekali."
Katanya jangan sentuh, tapi beralih diam karena punggung terasa menempel didada seseorang. Mendekati tengah malam, suasana berantem bikin malas,
"Selesai marahnya, udah malem,"
"Terus kenapa."
"Biar tidur dengan tenang,"
"Gak mau, mati sana. Aku pulang besok, mau ketemu mama,"
"Jangan pulang,"
"Aku mau pulang,"
Terus gak ada jawaban. Taehyung memilih bungkam, tangan merambat turun dari peluk pinggang menurun menuju pantat Jungkooknya.
Pantat Jungkook itu lembut, diremas-remas iseng pun Jungkook gak bereaksi. Sibuk menatap kearah cermin lemari besar yang tepat diletakkan disebelah ranjang.
Memandang diri sendiri dipeluk Taehyungnya dari belakang, daritadi sebenarnya.
"Jangan marah, besok gak gitu lagi." Taehyung dilihat dari cermin sedikit angkat kepalanya, cium bahu telanjangnya halus ,
Jungkook merengut, walaupun senyum sedikit awalnya, "Gak gitu apanya?"
"Gak kasar lagi. Gak didepan pintu kamar lagi, janji,"
Taehyung mengacungkan kelingking didepannya, Jungkook beralih mendecih, "Bullshit. Tumben kamu begitu tadi,"
"Ya maaf, kebutuhan biologis,"
"Pasti karena bra melorot,"
"Gak, astaga. Masalah itu lagi, dahiku sakit."
Reflek Jungkook ketawa kecil, Taehyung bahkan ikut tersenyum. Terlihat dari cermin, ganteng. Hoi.
"Bodo sih, pasti ereksi karena itu,"
"Nggak. Gak nafsu, gak akan. Sumpahㅡjanji dulu sini, kelingkingku capek,"
"Janji ditraktir Taehyung,"
Taehyung mendelik reflek ketika Jungkook mengaitkan kelingking di jarinya juga. Dibalas cengiran, bahkan Jungkook mengeratkan tangan Taehyung supaya peluk dirinya dari belakang lebih erat.
Tangan Taehyung dipeluk didadanya. Bukan kekar, tapi kurus dengan bisep yang pas. Dada Taehyung bidang, terasa dipunggung.
Bau samar rokok, jakun terasa bergerak naik turun dipucuk kepala, jemari panjang yang asik bermain ditulang selangka.
Deskripsi Taehyung, pacarnya Jeon Jungkook.
Baru tadi Jungkooknya marah soal Taehyung gak tahan hormon, tapi ya gimana. Enak juga, dasar anak kuda.
Anak muda.
"Jangan tidur dulu," Jungkook cubit sekilas tangan Taehyung yang dipeluknya,
"Iya, belum tidur,"
"Kok diem?"
"Tuh," Taehyung manggut dagunya sedikit kedepan, nafas terasa berhembus halus dipucuk kepala Jungkooknya.
"Liatin kamu dari kaca, daritadi." Taehyung melanjutkan ucapannya dan Jungkook reflek mengernyit.
"ㅡKok sama. Ikut-ikut kamu."
"Bahkan daritadi."
"Aku juga daritadi."
"Daritadi mengagumi ganteng pacarmu?"
"Ya, pacarku ganteng."
Setan, Taehyung beralih wajahnya sembunyi di tengkuk leher Jungkooknya. Terkekeh sambil mengumpat, telinga merah dan Jungkook lantas tertawa karena reaksi si pacar.
Sehabis seks, kotak rokok menjauh dari jangkauan Kim Taehyung. Cuma obrolan biasa khas malam hari, gak ada rokok kata Jungkook.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Apa kabar malam ini? Ayo yang besok beraktivitas bobo dulu :)
(((Chapter udah banyak)))
(((Bahkan chapter ratusan)))
(((Au)))
![](https://img.wattpad.com/cover/125614182-288-k768614.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjk
FanficCerita pas pacaran ngapain aja sih? Ini buku isinya orang pacaran doang :( #3 in Fanfiction [171112] #10 in Fanfiction [171109] #14 in Fanfiction [171106] cover by: @takdumtes