Soal privasi

22.9K 3K 146
                                    

















"Taehyung,"

Gak ada jawaban, Taehyung sibuk memasukkan beberapa keperluan kedalam tas ransel hitamnya. Jungkook perhatikan, tangan Taehyung seperti biasa menjepit rokok diujung jarinya. Bahkan hari ini batang ketiga, di jam setelah makan siang.

"Hei, kenapa? Mau pergi jangan marah," kakinya dilentangkan dan tangan Taehyung sedikit ditendang.

Beralih terkesiap kaget, pergelangan kaki dipegang kuat dan Jungkook terseret karena ditarik. Bahkan kedua kakinya sekarang sukses menjepit pinggul Taehyung yang berdiri dipinggiran ranjang,

Dan Jungkook masih tertidur diatas ranjangnya dengan posisi oke, Intim.

"Siapa yang marah?" Taehyung mendecih, Jungkook reflek mendelik.

"Kamulah. Siapa lagi?"

"Merasa aku marah?"

"Aku tanya kamu. Jangan tanya balik. Mati sana,"

Taehyung terkekeh setelah kata keramat dari pacarnya terlontar lagi, "Ya, mati besok."

"Oke, Taehyung mati besok,"

"Jangan nangis ya tapi,"

"Gak sudi,"

Taehyung tersenyum kecil, Jungkook tau apa yang beda. Disini perasaan bisa dibilang peka, biasanya kata-kata kasar dibalas lebih kasar.

"Masih marah karena semalam?" Jungkook tanya dengan suara sedikit ragu,

Ho,

Ingat insiden celetukan Jungkook soal putus? Taehyung memang gak mengungkit, tapi sikapnya jauh bikin Jungkook jengah walaupun baru lewat sekitar delapan belas sejam sejak semalam.

Taehyung mengedikkan bahu, jarinya main santai di paha dalam Jungkook yang ditepis langsung sama empunya,

"Gak marah, mau kasih kamu pelajaran,"

"Pelajaran apa?"

"Biar tau rasanya putus sama aku gimana, nanti."

Jungkook bungkam, Taehyung sedikit merunduk cium rahangnya sekilas. Merengut, manisnya mengulurkan tangan dan merambat menuju leher Taehyung yang merunduk didepannya,

"Apa rasanya putus?" Polosnya, bangsat.

"Mau tau?"

"Ya,"

"Berarti minta putus?"

Lingkaran tangan dilehernya semakin erat begitu jemari Taehyung merambat masuk menelusup baju kaos hitamnya, Jungkook sedikit menahan nafas; dada membusung karena titik sensitif yang disentuh,

"Bukanㅡputus, anjing, kamu tau maksudku."

"Nggak. Gak tau."

"Taehyungㅡah,"

"Gak ada seks yang kamu suka, hehe."

Cengiran polos, Taehyung mengangkat sedikit kaki Jungkook dan melingkar sempurna dipinggulnya.

Rambut coklatnya yang memanjang dibagian poni dibiarkan menjuntai menggelitik ujung hidung manisnya. Jungkook sedikit mengernyit dan jarinya sedikit tarik rambut belakang Taehyung supaya mereka saling tatap,

"Memang aku suka seksmu?"

"Kalo gak suka silakan lari sekarang,"

"Malas, kamu yang pergi."

Taehyung jilat sedikit bibir bawahnya, hisap sekilas rokoknya lalu cium ujung bibir Jungkook dan hembusan asap rokok sedikit membuat pacarnya itu terbatuk,

"Bilang suka, nanti seks setiap hari. Gampang kan?"

"Seenaknya, anjing."

"Anjing balik,"

"Jauh-jauh. Jangan sentuh, bau rokok."

"Yakin? Mau ciuman gak,"

Melontarkan kata-kata yang lebih mirip pernyataan dibanding pertanyaan, jemari panjang dinginnya menelusup masuk lagi, memainkan titik sensitif Jungkook dibagian dada,

Jungkook mendesah nyaris tertahan; Taehyung hafal betul dan senyumnya mengembang karena suka.

"Cantiknya, cantik tiap nafsu soal seks. Sadar?"

"Cium, bangsat,"

Beralih mengerang kesal karena Taehyung berkali-kali menjauhkan wajah setiap mereka nyaris ciuman,

Hei, Jungkook bukan needy or a bitchy, dia pasrah dalam pesona, nyaris tersiksa karena nafsu, dan Taehyung disini sebagai sebab akibat.

Ciuman? Itu lebih dari cukup,

"Mau bolos kerja buat besok, aku pulang besok,"

"Terserahㅡkak, cium."

"Gak, nanti."

"Bangsat, pulang kamu,"

"Pulang kemana? Rumahku disini,"

Jilatan dileher sedikit digigit, Jungkook mendongak dan protes frustasi sekali lagi. Ada tawa Taehyung yang puas karena berhasil menggoda,










;
Ya, keduanya masih anak muda, yang bahkan masih suka menikmati suasana santai sore hari sebelum Taehyung harus kembali menjalani rutinitas kerja esok hari.

Masih sanggup, kembali pacaran jarak jauh?


"Jeon, minta drop out sana. Kita pindah, nikah, buat keluarga. Gampang kan?"

"Mulutmu, bukan kamu yang bayar sekolahku,"

"Sombongnya, anjing."

"Anjing terus, bangsatㅡanh!"

"Siapa ngajarin kasar?"

"AhㅡTae-"

"Vokalnya, sini cium?"


Sekali hentakan dibalas hentakan lebih dalam, Jungkook nyaris gila rasanya karena permainan Taehyung seperti biasa kasar dan terlalu bermain-main.

Bahkan pipi Taehyung kena tamparan telak begitu mereka nyaris ciuman, tapi beralih wajahnya ditarik lagi untuk dapat ciuman halus dari Jeon Jungkook.















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
sanggup? Lagi masih menginginkan mereka berdua begini.
Omongannya mereka gabisa aku kontrol. Maap y :")
Heyeuehueheueheheheueheu
Dan congrats untuk bangtan semalam, ayo berjuang lagi malam ini ihik,

Selamat malam minggu!♡

Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang