Toga.
Terlipat rapi diatas meja tengah apartemen, sementara ada dua manusia yang udah duduk rapi disofa. Nonton dengan suasana hening.
Ya, Taehyung sukses wisuda. Dan segala badai seperti segala ucapan, foto bersama, dan sang Ibu yang datang, mahasiswi junior yang berebut memberikan bunga.
Dahsyat, beneran ada badai rasanya.
Dan disini berakhir, tepat siang menuju sore hari, Jungkook yang sengaja datang paling akhir ya diseret kesini. Duduk rapi diatas sofa.
"Cie, wisuda."
Ucapan pertama dari Jungkook setelah mereka saling hening. Tumbenan ya, biasanya berisik.
Ditatap sebentar sama pacarnya yang reflek noleh,
"Sini,"
Taehyung tepuk sekilas pahanya sendiri, pernyataan klise yang entah kedengeran lebih serius dari biasanya.
"Apa?"
Ya gimana, Jungkook galak duluan.
"Sini aku bilang,"
"Gak mau, katanya berat."
"Nggak, gak berat lagi. Sini,"
Jungkook ngalah kali ini, beranjak bangun dari posisi duduknya. Dan berakhir duduk dipaha Taehyung menghadap pacarnya.
Pelan-pelan. Tangan Taehyung merambat peluk pinggangnya.
"Terus? Apa lagi?"
Tangannya reflek mengelus rambut Taehyung yang sedikit menggelitik hidung.
Nafas Taehyung itu hangat, berhembus santai diceruk lehernya. Pelukan dipinggangnya bahkan semakin erat.
"Gak apa, cuma mau peluk."
"Kurang pelukan kemarin?"
"Kurang, banget."
Jungkook reflek ketawa kecil kan, jarinya sedikit bergerak halus garuk kepala Taehyung, semakin nyaman rasanya. Kakinya melingkar bebas dipinggul Taehyung dan betis bersentuhan bebas sama kulitnya.
Seperti biasa kan, Taehyung topless. Kemeja garis warna putih, dasi dan jas hitam wisuda tadi udah terlipat rapi disamping toga. Dilepas tadi lima menit setelah sampe dirumah.
Ya, keduanya jadi pasangan paling malas untuk saat ini.
"Habis ini, mau rapiin apartemen?"
"Ya, ada Jimin nanti bantu."
"Aku ikut bantu,"
"Gak usah, kamu bobo dirumah."
Merengut, pipi tirusnya dicubit sedikit. "Aku bilang mau bantu. Gak mau bobo."
"Gak usah, nanti capek."
"Lebih capek ladenin idiotmu,"
"Ya maaf dong, aduh sakit,"
Pipinya dicubitin gemas, udah diingetin berkali-kali. Pipi Taehyung tuh tirus, tapi rasanya gemas sekali Jungkook sama pipi pacarnya. Gak tau, fetish kali.
"Kenapa aku gak boleh bantu?"
Beralih ditangkup, Taehyung sedikit mengerang karena posisi mereka berdua berubah. Jadi saling tatap, udah enak tadi tuh mendem diceruk leher wangi pacar tersayang.
"Gak usah bantu, gak ada alasan kenapa."
"Seenaknya. Aku mau bantu nanti,"
"Gak usah anjing,"
"Ck, dari kemarin kamu anjingin aku terus, kasar sekali,"
"Kelepasan."
Taehyung mengerling cuek, Jungkook kesal kan. Dia sama sekali gak suka kalo gak ditanggapin serius waktu keduanya serius. Meskipun posisi mereka duduk ini sama sekali gak bisa dibilang serius. Picisan.
"Yasudah aku pulang,"
Jungkook beranjak bangun, tapi beralih pinggangnya ditarik lagi sampe akhirnya duduk lagi diatas paha Taehyung. Rasanya tulang aja, jujur.
Enak di Taehyung karena paha kurusnya beradu sama yang empuk.
Hus.
"Iya iya gak usah ngambek, jangan pulang." Memelas sekali si Kim,
"Aku maunya pulang, ngapain juga disini,"
"Jangan galak gitu, bercanda lho,"
"Bercanda gak lucu. Mentah."
Ini Jungkook berontak berkali-kali mau bangun dari pangkuan Taehyung, tapi gak berhasil terus. Katanya sih kesal, tapi badan gak mau tolak pelukan lengan kurus Taehyung dipinggang.
"Oke, diem. Diem."
Dan bungkam, Jungkook gak bergerak lagi karena Taehyung lebih serius, tatapannya lurus. Tatapan datar yang sombong keliatannya,
"Ck, sok galak." Berdecak dan mengalihkan pandangan jadi balasan Jungkook,
Taehyung mencebik, "Apanya galak? Aku bilang diem,"
"Sok serius,"
"Ya memang serius,"
"Kamu ngelawan daritadi,"
"Iya, kangen kamu soalnya,"
Bungkam lagi sekali. Ya kalo begini mana bisa melanjutkan aksi ngambek. Apalagi Taehyung beringsut peluk pinggangnya sekali lagi, mendem diceruk lehernya menyamankan diri.
Hela nafas capek, memang gak ada habisnya meladeni idiotnya ini.
"Awas kamu bilang anjing lagi,"
"Ya kelepasan tadi tuh,"
"Aku gak suka,"
"Iya aku suka kamu."
"Gak ada hubungannya anjㅡ"
"Nah, dia yang kasar."
Tanpa sadar, hujan mulai membasahi suasana diluar. Keduanya semakin eratin pelukan dan menyamankan posisi. Paha Taehyung rasanya kebas, tapi gak jadi halangan. Dagu Jungkook menumpu dipucuk kepala pacarnya, obrolan mereka berlanjut disana.
Tapi lebih banyak suasana hening, menikmati pelukan masing-masing.
Dua hari lagi, barang di apartemen Taehyung harus pindah ke kota sebelah.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Hi! I'm back♡
ga tega juga w biarin mereka lama-lama terpizah so jauh.
#ea
Ohya, selamat hari guru untuk yang sudah menjadi guru :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kone? (Katanya?) ㅡkth x jjk
FanfictionCerita pas pacaran ngapain aja sih? Ini buku isinya orang pacaran doang :( #3 in Fanfiction [171112] #10 in Fanfiction [171109] #14 in Fanfiction [171106] cover by: @takdumtes