Namaku Adara. Saat ini usiaku beranjak 24 tahun, aku sedang berada di puncak stres dengan hari-hariku, aku merasa terjebak dengan kegiatan-kegiatan rutinku, dengan perasaanku dan dengan semua yang ada dalam pandangan mataku.
Hubunganku dengan setiap laki-laki tidak pernah berjalan baik. Walaupun mereka baik dan setia padaku, aku masih saja merasa ada yang kurang yang tidak bisa mereka berikan padaku. Aku merasa sebaik apapun karirku, perempuan tetap saja berada dibawah kuasa laki-laki, dan itu membuatku sedikit tidak bebas. Ahh, atau mungkin karena aku selalu penasaran dengan perempuan. Ya, entah sejak kapan aku menyadari bawah aku sering membayangkan bisa berhubungan dengan seorang perempuan kelak, seseorang yang bisa bersama-sama denganku menjalani hidup dengan porsi kuasa dan pola pemikiran yang seimbang.
Tapi aku tidak pernah berani untuk mengencani perempuan manapun, aku tidak tahu bagaimana memulainya dan selalu merasa takut akan penolakan.
Rasa takut pada banyak hal, dan rasa tidak percaya diriku untuk mendekati perempuan membuatku menyimpan rapat-rapat keinginan itu, dan terus mencoba peruntungan cintaku dengan beberapa laki-laki.
Namun semuanya berubah sejak aku memutuskan untuk join di butik milik Citra, sahabatku. Aku merasa sedikit demi sedikit mendapatkan apa yang aku mau dalam hidupku.
Salah satu yang terpenting ialah keberhasilanku untuk dapat merasakan perasaan yang kupendam sejak lama, yaitu memenuhi orientasi seksualku pada perempuan.
Namanya Kiandra Larasati.
Dia salah satu sahabat dekat Citra yang juga menjadi salah satu klien tetap butik milik Citra yang harus aku prospek berjangka agar dia terus berlangganan.
Aku memanggilnya Kiki, biasanya sebulan sekali atau dua kali kami bertemu di butik ataupun ditempat lain untuk membicarakan mengenai model-model fashion terbaru dari butik.
Awalnya aku sulit memahami Kiki, dia suka sekali menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang menurutku tidak penting.
Entah itu untuk membeli make-up, sepatu, tas, dan tentu pakaian.
Aku sampai heran sendiri melihatnya dapat memesan puluhan baju setiap bulannya. Apapun itu, pertemuan-pertemuan kami selalu membuahkan hasil.
Dan, entahlah, aku sendiri tidak sadar kapan aku mulai menyukainya, dia terlihat menarik dan sangat membuatku penasaran untuk tahu segala hal tentangnya dan juga kesehatiannya. Namun tentu saja saat itu aku tidak berani untuk langsung berterus terang padanya.
Bukan hanya karena aku masih ngeri mendekati Kiki karena dia perempuan, dan lagi hingga detik inipun aku masih belum berani untuk memulai hubungan dengan perempuan.
Ditambah lagi aku tahu betul Kiki telah memiliki kekasih yang luar biasa tampan dan mapan. Mereka benar-benar couple goals, paket lengkap dan cocok satu sama lain.
Hingga pada suatu hari, keajaiban itu datang menghampiriku.....
"Ra, kita reschedule lagi ketemuannya, ya. Aku lagi ga mood kemana-mana."
Begitu isi pesan yang aku terima dari Kiki.
Pada hari itu kami memang janjian untuk bertemu, Citra memintaku untuk menyerahkan beberapa katalog kepada Kiki. Namun di menit-menit terakhir Kiki justru membatalkannya.
Tidak biasanya Kiki seperti itu, dan tentu itu membuatku penasaran.
"Kamu sakit?" balasku di chat.
"I'm okay."
"Hmm.. Tumben.."
"Perasaanku sedang tidak baik."
"Bisa kubantu? Emm, mungkin ada yang bisa aku mengerti."
"Ga ada yang bisa bantu, termasuk diriku sendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
RomansaApa yang akan Adara lakukan untuk menemukan cinta yang dia inginkan? Sementara dirinya sendiri tidak bisa menentukan sikap. Siapa yang akhirnya dia pilih? GxG XOXO ❤️