Yang mau e-book pengantin dadakan silakan cek playstore ya gengs
Jika orang lain mengatakan kehidupan Alify adalah kehidupan yang paling mengenaskan sepanjang masa, maka orang itu akan menilainya salah. Karena menurut Alify meskipun ia hidup sendiri dengan di temani oleh para pekerja yang sudah lama bekerja dengannya, hidup Alify tidak semengenaskan itu.
Alify hidup bahagia dengan uang yang ia peroleh dari hasil kreditnya, dari hasil honorer ia mengajar, dan hasil dari harta peninggalan mamanya yang melimpah serta harta perusahaan sang papa yang ia renggut paksa dari papanya sehingga membuat sang papa tidak memiliki apapun.
Jangan katakan jika Alify adalah gadis yang kejam dan gila harta karena sudah merebut semua harta milik papanya tanpa perasaan.
Papanya lah yang bersalah dalam hal ini dan papanya juga lah yang membuat Alify mengambil tindakan nekat dengan menguras semua hartanya.
Jika ada orang yang bertanya di mana papa dan mamanya saat ini? Maka Alify dengan santai akan menjawab, "kalau mama gue udah di surga. Terus papa gue ikut ke neraka sama selingkuhannya."
Jawaban simple yang akan membuat orang tercengang karena ada juga anak yang mengatakan jika papanya pergi ke neraka. Tapi, memang itu faktanya jika papa Alify memang sudah pergi bersama selingkuhannya dan ikut tinggal di rumah selingkuhan yang kini sudah menjadi istri papanya, Edo. di rumah perempuan itu yang Alify lupa siapa nama perempuan itu.
"Ayu bawain gue cemilan!" teriak Alify dari gazebo yang terletak di belakang rumah.
'"Iya non, tunggu!" balas Ayu yang juga menjerit kala jaraknya dengan jarak nona majikannya ini cukup jauh. Namun, anehnya suara Alify masih terdengar oleh Ayu.
"Ini non cemilannya, sama Jus jeruk warna biru." Ayu meletakkan cemilan dan minuman di dekat Alify yang tengah sibuk dengan buku di hadapannya.
Bukan, Alify bukan sibuk mengoreksi tugas milik murid, ia justru sibuk merekap nota utang milik para pelanggan.
"Taro situ, Yu. Lo tolong itung nih punya Bu Jono berapa kali lagi beliau bayar dan jumlahnya terus lo tulis di kolom ini," perintah Alify menyerahkan sebuah buku tebal pada Ayu yang dengan hati-hati menerimanya.
"Siap, Non. Laksanakan."
"Hati-hati ya. Jangan sampai lo teledor dan buat gue rugi," peringat Alify. "Kalau sampe gue lihat lo salah dalem penafsiran nilai harga dan bulannya, gue cukur tuh alis lo," ancam Alify sadis.
"Iya non tenang aja. Gini-gini saya juga jago itung kok," balas Ayu santai membuat Alify mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Sri, Ani!" Ayu terjengkang dari duduknya hingga membuat gadis dengan kulit sawo mateng itu jatuh dari Gazebo ketika suara teriakan Alify menggelegar di hadapannya.
"Masya Allah, Non. Bikin kaget saya aja sih," ujar Ayu bangkit dari duduknya dengan wajah cemberut. Pasalnya ia tak memerhatikan gerakan Alify yang akan berteriak tadi karena ia sedang terfokus pada jumlah nota utang yang akan di bayar Bu Jono.
Alify menatap Ayu dengan heran,
"Lo kenapa duduk di situ? Di atas sini 'kan masih lebar, Yu.""Ini 'kan gara-gara non yang teriak-teriak enggak kira-kira."
"Iya, Non. Ada apa?" Sri tiba lebih dulu di hadapan Alify dengan napas tersengal-sengal habis berlari dari ruang tamu menuju halaman belakang yang sangat jauh jaraknya.
"Non manggil saya?" Ani juga baru tiba langsung berdiri di hadapan Alify.
"Gue manggil lo berdua, nih." Alify menyerahkan selembar kertas yang disambut Sri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGANTIN DADAKAN
RomanceAlify itu anaknya baik, cantik dan jago bela diri. Berprofesi sebagai guru di sebuah SMA dan pekerjaan lainnya adalah tukang kredit harus di pertemuan dengan Moreno Davis Jarec, pria dingin dan pemarah dalam sebuah ikatan pernikahan. Mampukan ruma...