h35: Sombongnya Alify.

7K 771 108
                                    

Alify menatap datar pada Oma Nani yang terlihat mencak-mencak di tempatnya duduk.

Wanita tua itu tak hentinya menatap dirinya dengan tajam. Di pikir Alilify akan takut apa hanya Dengan tatapan seperti itu, dengus batin Alify.

"Tenang Oma, jangan marah-marah nanti darah tinggi sama jantung oma kumat. Bahaya, oma bisa kena struk terus enggak bisa jalan, bibir miring," ujarnya dengan suara tenang.

"Kamu pikir saya punya penyakit kayak gitu apa ha?!" Bukannya terharu dengan ucapan Alify, Oma Manis justru semakin marah di buat olehnya.

"Iya siapa yang tahu kali aja oma punya penyakit kronis macem itu kan?"

Wajah Oma Nani memerah mendengar ucapan Alify. Kemudian ia mengusir Alify untuk pergi dari mejanya dan teman-temannya yang tentu saja langsung di tolak oleh Alify.

"Ini tempat umum, Oma. Lagian ini meja punya pemilik kafe, bukan milik oma yang bisa ngusir aku."

Alify berujar santai, kemudian tatapannya beralih pada oma-oma yang kini menatap Alify penuh minat.

"Jadi, gimana sama oma-oma disini? Tertarik buat beli prodak kecantikan yang bisa ngurangin keriput di wajah?" Rupanya Alify tidak gentar juga untuk mencari peluang uang yang bisa ia dapatkan dari para wanita tua yang merasa masih muda itu.

"Saya mau, berapa harganya dan kamu yakin bisa ngurangi keriput?" tanya Oma Hasnah antusias. Tidak lupa dengan binar di mata tuanya yang terlihat sangat jelas jika wanita itu ingin terlihat awet muda.

"Harga persatuannya lima juta, Oma. Tapi kalau ngambil tiga, aku kasih diskon jadi 15 juta. Gimana oma-oma?"

Oma Hasnah menatap teman-temannya dengan pandangan bertanya. Bagi mereka uang 5 juta masih nominal yang kecil hanya untuk membeli sebuah prodak kecantikan.

"Aku setuju kalau begitu," sahut Oma Jumiroh antusias. Ia sudah tidak sabar untuk menyingkir kerutan di wajahnya.

Sementara Oma Hayati ikut mengangguk setuju dengan ucapan kedua temannya.

"Tapi, beneran kan di kasih diskon?" tanya Hayati memastikan sekali lagi.

Alify mengangguk sembari terkekeh senang di dalam hati karena ia berhasil mengelabui oma-oma di hadapannya.

"Kamu enggak ngambil Jeng Nani?" tanya Oma Jumiroh menatap temannya yang masih menampilkan ekspresi kesal.

"Aku tidak sudi berurusan dengan perempuan ini," sinis Oma Nani. "Lagi pula aku tidak yakin jika barangnya adalah barang asli bukan tiruan," lanjutnya mencoba menghasut teman-temannya agar tidak jadi membeli barang Alify.

Alify terkekeh kemudian ia menatap Oma Nani dengan senyuman penuh arti.
"Oma tenang saja, barang yang aku jual itu asli bukan tiruan," jelasnya tanpa menghilangkan binar jail di matanya. "Nanti kalau teman-temannya oma udah cantik kayak ABG baru puber, baru deh oma nyesel karena enggak jadi beli prodak sama aku."

Hayati menatap Alify dengan antusias, senyum di bibir wanita itu semakin melebar kala mendengar ucapan Alify barusan.
"Beneran aku bakal cantik seperti ABG lagi?"

Alify mengangguk mantap, kemudian ia berujar dengan nada penuh semangat, "oma tahu kan sama Opa Hamdan Daud?"

Ketiga wanita tua itu mengangguk antusias mendengar nama Hamdan Daud, karena mereka sangat mengidolakan pria tua yang masih terlihat muda itu.

Terutama Hayati yang memang naksir berat dengan Hamdan dan ia selama ini sudah berusaha mengejar Hamdan tapi pria tua itu sepertinya jual mahal pada Hayati.

"Nah, Opa Hamdan aja pake prodak dari aku kok!"

Alify mengangguk mantap. Untuk yang satu ini Alify tidak memakai modus tipu-tipu karena memang faktanya Hamdan Daud membeli prodak kecantikan padanya.

PENGANTIN DADAKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang