14. Meet Tuba √

11.7K 946 28
                                    

Alify melangkah keluar dari gerbang sekolah saat jam pelajaran telah usai.

Wanita itu melirik pergelangan tangannya dan berdecap kesal kala melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 2 siang dan tanda-tanda kehadiran Reno belum juga terlihat.

"Mana sih si Reno ini enggak tahu apa kalau gue di sini nunggu udah lama," gerutunya kesal. Padahal sesungguhnya ia baru tiba di depan gerbang sekolah dan belum ada 1 menit berdiri di sana ia sudah menggerutu saja.

"Miss Alif nunggu siapa?" Seorang murid laki-laki terdengar menyapa indra pendengaran Alify.

Alify memutar kepalanya 90 derajat dan terlihatlah Arsen, ketua osis yang terkenal dengan sikap dingin tak tersentuh seantero SMA 8 Jaya.

"Nunggu laki saya kok belum dateng-dateng juga ya?"

"Mungkin macet, Miss. Boleh saya temenin Miss Alif di sini?" Tawaran Arsen kontan saja di angguki oleh Alify yang langsung mengambil posisi duduk tepat di samping Arsen di bangku dekat pos satpam.

"Awas kamu naksir sama saya loh, Ar."

Arsen menatap datar dengan kepercayaan diri guru di sampingnya yang sangat tinggi ini. Kemudian ia menggeleng pelan karena ia tahu jika guru nyentrik  hanya bercanda.

"Saya enggak akan jatuh cinta sama Miss Alif."

"Ya iyalah kalau kamu jatuh cinta sama saya nanti kamu yang rugi," tutur Alify santai.

"Rugi kenapa Miss?"

"Rugi patah hati karena saya udah taken."

Terlalu percaya diri, batin Arsen lirih dengan guru nyentrik yang selalu gampang dan bisa berbaur dengan siapa pun entah dari kalangan murid atau guru lainnya.

Arsen dan murid lainnya memang selalu memanggil Alify dengan sebutan Miss Alif saja, karena jika mereka menyebutkan nama Alify itu terlalu feminim.

Lebih enak di panggil Alif karena tidak terlalu feminim dan Alif juga dalam bahasa arab adalah satu, tidak heran Alify adalah satu-satunya guru yang wajib dihindari jika merasa punya utang.

Sebuah mobil berhenti tepat di hadapan mereka dan tak lama keluar Reno dengan setelan jas hitam yang membalut tubuh kekarnya membuat murid perempuan yang masih berada di sekolah kontan meneguk saliva mereka melihat pria tampan dengan pahatan sempurna turun dari mobil yang tak kalah mewah dari penampilannya.

Melihat pria tampan yang tak lain adalah suaminya sendiri, Alify bangkit dari duduk dan mengedarkan pandagannya ke sekitar dengan berkacak pinggang.

"Woy ngapain pada ngiler ngeliatin laki gue hah?" teriak Alify membuat murid perempuan segera mengalihkan tatapan mereka dari Reno tidak lagi menatap pria tampan bak Dewa Yunani dengan Medusa sebagai bodyguard.

"Kamu berlebihan." Dua kata yang diucapkan Reno untuk Alify membuat wanita itu mengerucut bibirnya kesal karena di anggap berlebihan oleh Reno.

"Aku enggak berlebihan," decaknya tak terima. "Cuma menjaga mesin ATM bulanan aku aja."

Reno dengan sayang menyentil kening Alify dengan kuat membuat si empunya mengerang kesakitan akibat ulah brutal tangan Reno.

"Jangan ngajak aku gulat di sini kalau enggak mau menyesal, Reno." Alify bersungut kesal kemudian melangkah masuk ke dalam mobil meningalkan Reno yang terkekeh singkat.

Pandangan Reno beralih pada remaja yang sempat duduk dengan Alify, kemudian mengangguk singkat sebelum melangkah pergi ikut menyusul Alify yang terlebih dahulu masuk ke dalam mobil.

"Kita mampir ke rumah mama buat ambil kue buatan mama dan Prissy," tutur Reno menoleh sekilas pada Alify sebelum melajukan mobilnya ke kediaman keluarga Jarec.

PENGANTIN DADAKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang