"Lify!" teriak Reno yang berada di kamar mandi membuat Alify menghela napas jengkel.
Pasalnya dari tadi Reno selalu saja meneriaki nama Alify ketika berada di dalam kamar mandi dan itu mengganggu Alify yang tengah duduk santai sembari menghitung uang langganannya yang belum lunas.
"Lify!" Sekali lagi Reno meneriaki nama Alify membuat istri yang masih berstatus sebagai perawan itu bangkit dari duduknya dan menghampiri pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
"Apa lagi sih?"
"Bawain gue celana dalam warna biru tua, bokser hitam, dan satu lagi setelan baju gue buat ke rumah mama dan papa," perintah Reno dari dalam kamar mandi.
"Ya salam! Kenapa lo enggak ambil sendiri aja sih hah?" gerutu Alify kesal. Pasalnya tadi Reno memintanya membeli pasta gigi dan sikatnya, lalu memerintah Alify mengambil handuk, dan ini meminta ngambil setelan yang akan ia kenakan juga?
Reno benar-benar memperbudak dirinya, dengkus Alify kesal.Meskipun kesal, tak menyurut kemauan Alify untuk mengambil pesanan laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu. Begini-begini Alify juga takut neraka jika melawan perintah suami.
Alify membuka almari yang terletak di pojok sebelah kanan dan memilah pakaian yang akan dikenakan Reno.
Kemudian mengambil celana dalam warna kuning, bokser warna merah serta kemeja hitam dan jins biru. Setelah itu dia kembali ke pintu kamar mandi dan menggedornya secara berutal.
"Ren, ini baju lo!" teriak Alify dari dalam kamar mandi."Taro di atas tempet tidur aja!" Terdengar sahutan Reno dari dalam kamar mandi membuat Alify mendesah kesal.
"Astaga Reno, kalau lo mau ganti baju di luar kamar mandi ngapain lo nyuruh gue yang ambil?"
Tak lama pintu kamar mandi terbuka menampakan wajah Reno yang segar dan bugar dengan bertelanjang dada sementara dari pinggang ke bawah tertutup handuk putih yang menggantung di pinggangnya.
Jangan mengkhayalkan adegan Alify yang akan terpesona ketika melihat tubuh kekar dengan roti sobek yang berjumlah 8 buah atau Alify yang akan bersikap malu-malu dengan wajah merona. Nyatanya meskipun tubuh Reno tampak seperti model-model internasional yang sering wara-wiri di majalah fashion pria, Alify tidak terpesona atau bahkan merona.
Alify justru terlihat biasa saja yang justru membuat Reno keki minta ampun karena istrinya itu tidak termakan pesonanya.
Tatapan Alify beralih dari wajah hingga dada bidang Reno yang berdiri tegak di depan pintu kamar mandi.
"lumayan," komentar Alify melihat tubuh Reno yang tidak seloyo milik banci kekurangan gizi."Lo bilang lumayan?" sentak Reno tak terima. "Ini itu body perfect cowok manly kayak gue, lo bilang lumayan?" lanjutnya tak terima.
Alify memutar bola mata malas dengan kepercayaan diri tingkat dragon suaminya ini. Masih untung dia memberi kata 'lumayan' dari pada buruk 'kan? Lagi pula Alify tidak begitu suka dengan pria yang tubuhnya penuh dengan otot, karena itu terlihat mengerikan.
Tatapan Alify jatuh pada bagian bawah tubuh Reno yang sedikit menonjol dari bawah perut, kemudian ia tersenyum aneh dan kini tatapannya naik ke atas wajah Reno yang memelototinya.
"Apa? Lo mau bilang apa sama pompa gue?" sentak Reno kesal.
"Gue enggak mau bilang apa-apa kok. Tapi, kok omongan gue bener kalau pompa lo itu kecil," balas Alify santai.
Sedetik kemudian auman suara Reno terdengar di penjuru kamar hingga ke seluruh ruangan yang ada di rumah Alify membuat para ART yang bekerja di rumah tersebut hanya mampu mengelus dada dengan pasangan serigala yang sering berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGANTIN DADAKAN
RomanceAlify itu anaknya baik, cantik dan jago bela diri. Berprofesi sebagai guru di sebuah SMA dan pekerjaan lainnya adalah tukang kredit harus di pertemuan dengan Moreno Davis Jarec, pria dingin dan pemarah dalam sebuah ikatan pernikahan. Mampukan ruma...