Kaki jenjang terbalut pantofel mahal berjalan menyusuri koridor menuju lift yang terletak di ujung lobby membuat siapa pun yang melihat pasti akan langsung menundukkan kepala mereka saat atasan mereka yang tak lain adalah Moreno Jarec melangkah melewati mereka dan masuk ke dalam lift yang menampung lebih dari 10 orang karyawan di dalamnya.
Reno memang sengaja memasuki lift khusus karyawan karena lift khusus dewan direksi tengah dalam masa renovasi.
"Selamat pagi, Pak," sapa beberapa karyawan yang berada di dalam lift dengan sopan.
Reno mengangguk tanpa repot-repot mengeluarkan suara karena memang selain dengan Alify, Reno tidak akan repot-repot untuk mengeluarkan suara.
Pria dengan setelan jas hitam itu berdiri di antara karyawan yang lain dan kini posisi pria berusia 27 tahun itu berdiri di tengah-tengah antara karyawan perempuan dan laki-laki.
"Ssst … Mel, Pak Reno makin ganteng ya?" bisik suara perempuan yang berada di belakang pinggir lift.
"Iya, tapi galak," balas temannya. Kemudian suara cekikikan terdengar pelan namun semua orang yang berada di dalam lift bisa mendengar apa yang diucapkan oleh kedua perempuan rumpi tersebut.
"Ngomongin atasan di belakang akan dipotong gaji sebesar dua puluh persen."
Suasana seketika hening begitu mendengar suara dingin Reno yang sarat akan ancaman.
Mereka mana sudi kehilangan gaji 20% hanya karena membicarakan Reno di belakang.
Capek kerja dari senin sampai jumat, dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore, dan gaji mereka akan dipotong untuk dibelikan makanan enak buat Ceo mereka ini? Tentu saja mereka tidak akan mau. Lebih baik uangnya di sumbangkan ke dalam perut masing-masing dari pada harus masuk ke dalam perut Ceo pelit ini.
Sudah jarang dikasih bonus, uang mereka terancam dipotong? Lebih baik mereka melemparkan Reno ke dalam kandang buaya saja.
Keadaan di dalam lift menuju lantai atas terasa hening membuat karyawan yang berada di belakang Reno merasa panas dingin apalagi dengan aura yang dikeluarkan oleh CEO mereka saat ini.
Aura iblis dan menyeramkan.
Reno mengernyit kemudian ia meraba perutnya yang terasa mulas dengan gerakan tak kentara.
Rahang Reno mengeras menahan sesuatu yang mendesak keluar dengan sesekali mengusap perutnya yang terbalut jas mahal.
Reno baru ingat jika dari kemarin ia tidak buang air besar dan pagi ini ia memakan sarapan dengan lumayan banyak di tambah dengan sambal telur bulat. Mungkin itu yang membuatnya tidak bisa menahan rasa ingin mengeluarkan sesuatu dari lubang pembuangan hingga sedetik kemudian Reno menghembuskan napas lega saat gas berbau sudah keluar dri tempatnya membuat Reno tidak merasakan rasa mulas seperti beberapa detik lalu.
Untung saja tidak ada suara yang Reno keluarkan. Jika bersuara maka tamatlah wibawanya di depan para karyawan yang berada di belakangnya.
Tunggu!
Reno sepertinya menyadari sesuatu yang aneh di belakang. Terbukti saat ia melirik ke belakang melalui celah bahunya, Reno bisa melihat karyawan di belakangnya tengah menutup hidung dengan kedua tangan mereka.
Bahkan ada dua orang wanita yang kini wajah mereka sudah pucat pasi tak sanggup menahan bau tidak sedap yang di keluarkan oleh Reno.
Reno kemudian menatap lurus ke depan saat beberapa orang karyawan menatapnya dengan pandangan menuduh jika dia lah yang sudah kentut sembarangan di dalam lift.
Iya sih, kentut yang di keluarkan Reno memang tidak berbunyi. Tapi, kentut yang tidak bersuara itu justru membuat lebih berbau tidak sedap ketimbang mengeluarkan suara yang bikin heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGANTIN DADAKAN
RomanceAlify itu anaknya baik, cantik dan jago bela diri. Berprofesi sebagai guru di sebuah SMA dan pekerjaan lainnya adalah tukang kredit harus di pertemuan dengan Moreno Davis Jarec, pria dingin dan pemarah dalam sebuah ikatan pernikahan. Mampukan ruma...