Part 11. Hari Libur

766 29 1
                                    

^Reno^

***

"Cana, maaf soal tadi," sesal Pavo. Cana hanya diam tidak menyahut. Zia juga hanya diam, tapi tatapannya tajam ke arah Pavo. "Aku sungguh nggak ada niatan buat bikin kamu ketakutan sampai seperti itu, aku tadinya hanya ingin bercanda."

"Aku tidak terlalu mempermasalahkanmu yang mengejekku penghayal kemarin. Tapi tadi itu… itu menjengkelkan," ucap Cana sambil memalingkan wajahnya enggan melihat Pavo.

"Lhoh, ada kakak kelas nyasar," celetuk Reno yang tiba-tiba saja muncul di belakang Cana. Dia memang belum pulang. "Ku dengar tadi kamu membuat Cana hampir pingsan. Enaknya kamu di hajar atau diapain ya?" celetuk Reno yang langsung mendapat sikutan tepat di perutnya dari Cana.

"Kamu mau menghajarku? Coba sini kalau berani," balas Pavo.

Semua juga tahu kalau Pavo itu murid terbandel dan terkuat kalo soal berantem, jadi ancaman Reno itu sudah jelas nggak mempan buatnya.

"Emang kamu pikir aku berani!" sahut Reno yang langsung mendapat lirikan kesal dari Zia. "Maksud ku emang kamu pikir aku nggak berani!" ralat Reno.

Pavo sudah tidak mempedulikan Reno lagi.

"Cana, aku serius minta maaf. Aku nggak tahu kalau tadi itu phobiamu," sesal Pavo.

"Sorry Kak, aku mau pulang," pamit Cana.

"Aku antarkan," tawar Pavo.

"Nggak perlu. Cana bisa pulang denganku," sahut Reno yang langsung mendapat tatapan kesal dari Pavo.

"Memang kamu siapanya Cana? Nggak usah sok ikut campur," marah Pavo.

"Harusnya aku yang ngomong gitu," ujar Reno lalu melingkarkan tangannya di bahu Cana. "Ayo pulang. Aku yang mengantarmu," ujar Reno dan Cana hanya mengiyakan.

Pavo akhirnya hanya membiarkan mereka dengan setengah kesal. Pavo memang belum tahu kalau Reno itu sepupunya Cana.

"Aku pikir kamu akan mengejarnya untuk meminta maaf," ucap Auri yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Pavo.

"Kalau soal meminta maaf dengan Cana itu mudah. Dia gadis yang tidak bisa marah lama. Besok dibujuk dia pasti juga akan memberikan maaf," ucap Pavo. "Aku hanya ingin membiarkannya tenang dahulu," ucap Pavo lalu segera pergi menuju ke parkiran.

"Hari ini aku bonceng kamu lagi ya," pinta Auri dan Pavo hanya mengiyakan.

***

Hari minggu….

Cana tengah membantu Ibunya membuat pesanan kue. Ibu Cana memang tidak bekerja di luar rumah. Dia lebih suka bekerja di rumah membuat kue. Dan karena kue buatannya enak, akhirnya banyak pesanan yang datang.

"Selamat pagi Cana manis," teriak seseorang yang suaranya sudah tidak asing di telinga Cana.

"Lhoh, nak Reno. Sama siapa ke sini?" tanya Ibu Cana.

"Sendiri kok Tante," sahut Reno. "Tadi Ibu minta kasihin sop ayam ke Tante, soalnya di rumah lagi masak lumayan banyak," ujar Reno sambil memberikan sekotak sop ayam pada Ibu Cana.

"O iya, nanti bilang sama Ibu makasih ya," ucap Ibu Cana.

"Iya Tante, sekalian mau minta diajarin fisika sama Cana, hehe," ujar Reno. "Tapi pengen ikut bantu dulu boleh?"

"Boleh, itu sama Cana masukin kue yang sudah jadi ke kardus ya. Nanti siang mau diambil kue nya sama Pak Hasim," ujar Ibu Cana.

"Siap 45 Tante," sahut Reno bersemangat lalu duduk di sebelah Cana.

For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang