Part 24. Pacaran?

384 20 1
                                    

Cana terlihat setengah ketakutan melihat Albi. Dia hanya dapat menunduk dengan rasa bersalah karena menguping pembicaraan Albi.

Albi terkesiap tersadar dengan yang baru saja dia lakukan. Dia membuat Cana takut.

"Cana, maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu takut. Hanya, tadi ada Bu Ningsih, kalau kita ketahuan di luar beliau pasti akan menghukum," bohong Albi.

"I-iya Kak, nggak apa-apa," ujar Cana masih menunduk. Cana sedikit lega karena Albi membawanya bukan karena mengira Cana menguping. "Kak, boleh aku lewat? Aku harus segera kembali ke kelas," pinta Cana.

"Tentu, tapi sebelum itu aku ingin bertanya. Apa saja yang kamu dengar tadi? Dan kenapa kamu bisa muncul dari sini?" tanya Albi.

Cana kembali dilanda kepanikan.

"Begini Kak, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud menguping. Tadi aku dari ruang guru dan saat mau kembali ke kelas, aku melihat Kak Albi bersama Auri. Aku tahu Auri berencana...," Cana langsung terdiam, mulai sadar dengan ucapannya dia hampir keceplosan bahwa dia ingin tahu bagaimana Auri sedang mendekati Albi. "Ma, maksudku...."

"Oke, lupakan yang itu. Aku hanya ingin tahu apa saja yang kamu dengar?" tanya Albi.

"Kak Albi mengajak Auri pergi ke taman," sahut Cana, tapi wajahnya setengah kesal.

"Pembicaraanku dengan Ciko? Kamu mendengarnya?" tanya Albi.

Cana langsung menggeleng. Dia memang tidak bisa mendengarnya karena Albi dan Ciko berbicara cukup pelan.

Albi langsung bernafas lega.

"Kak Albi, boleh tahu kenapa bertemu dengan Auri?" tanya Albi.

Albi terdiam sesaat.

"Bukankah kamu mau kembali ke kelas?" ucap Albi mengingatkan.

Cana terdiam sesaat.

'Kak Albi tidak mau menjawab,' gumam Cana. "Iya Kak, kalau begitu aku ke kelas dulu," pamit Cana lalu melewati Albi untuk keluar dari lorong.

"WAH!" kaget Reno dan Cana bersamaan karena mereka hampir bertabrakan saat Cana keluar dari lorong.

"Kamu ngapain keluar dari situ? Belum sampai juga ke kelasnya? Masak dari tadi belum sampai kelas juga," heran Reno yang tadi bersama ke ruang guru dengan Cana lalu mampir ke toilet dahulu. Dan saat itu pandangan Reno langsung tertuju pada Albi.

"Tadi kebetulan bertemu dengan Kak Albi, jadi kami berbincang sebentar," bohong Cana.

Reno menatap Albi setengah menyelidik.

"Kenapa dari arah lorong?" selidik Reno.

Cana setengah bingung akan menjawabnya.

"Oh ya Ren, sebaiknya kita segera ke kelas. Tadi Pak Guru bilang kalau suruh ke perpus cari tugas di kumpul sekarang kan. Kalau nggak cepat nanti kasihan teman-teman buru-buru ngerjainnya," ingat Cana.

Reno menoleh ke arah Cana. Dia tahu sepupunya sedang berbohong dan berusaha mengalihkan pembicaraan. Tapi dia tidak ingin menanyakan apa-apa lagi selama memang tidak ada yang terjadi.

Cana dan Reno segera berpamitan pada Albi untuk kembali ke kelas.

***

"Jadi teman-teman, hari ini Pak Guru tidak bisa berangkat karena ada tugas keluar," ujar Reno di depan kelas.

"YEAAAYYY!!!" teriak semua murid.

"Tenang dulu semuanya! Pengumuman belum selesai!" teriak Reno yang sesaat kemudian membuat suasana kelas sunyi kembali. "Pak Guru memberi tugas untuk membuat rangkuman buku paket Bab V. Dan bukunya ada di perpustakaan, jadi... kita harus ke perpustakaan," ujar Reno. "Dikumpulkan sekarang juga, sejadinya."

For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang